SIDOARJO (RAKYATINDEPENDEN) – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sri Wahyuni, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mengoptimalkan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk percepatan penanganan korban runtuhnya bangunan masjid di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Penggunaan BTT, kata dia, dapat diarahkan untuk proses evakuasi, layanan medis, pemulihan lokasi, dan santunan bagi keluarga korban.
“Kami mendukung penuh pemerintah provinsi khususnya dalam penggunaan belanja tidak terduga agar proses evakuasi, penanganan medis, pemulihan lokasi hingga pemberian santunan kepada keluarga korban dapat dikan epat, tepat dan manusiawi,” ujar Sri Wahyuni usai meninjau lokasi bersama Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, Jumat (3/10/2025).
Politisi asal fraksi Partai Demokrat itu, juga mendorong evaluasi menyeluruh guna mencegah kejadian serupa.
“Evaluasi itu dilakukan baik dari aspek mendirikan bangunan, konstruksi bangunan yang seharusnya sesuai standar keselamatan, prosedur darurat hingga standar pengawasan lingkungan pondok pesantren,” ujarnya.
“Musibah ini mari kita jadikan pembelajaran bersama untuk menjaga keselamatan dan keamanan seluruh santri di Jawa Timur,” lanjutnya.
Wanita asal Bojonegoro ini juga menyampaikan doa dan empati mendalam kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga para korban yang wafat mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kesabaran. Untuk para santri yang masih dirawat, semoga lekas diberi kesembuhan,” ujar Sri Wahyuni.
“Semoga proses evakuasi yang dilakukan tim di lapangan selalu diberikan kelancaran, kekuatan, dan perlindungan oleh Allah SWT,” pungkasnya.
**(Red)