Wujudkan Ketahanan Ekonomi Masyarakat, 19 Desa di Bojonegoro Bakal Terima BKK Desa Dari Pemprov Jatim

BOJONEGORO (RAKYATINDEPENDEN) – Sebanyak 19 desa di Kabupaten Bojonegoro akan mendapat alokasi bantuan keuangan khusus (BKK) Desa dengan total anggaran Rp 2,116 miliar dari Provinsi Jawa (Pemprov) Timur pada tahun 2025.
Bantuan ini untuk program Jatim Puspa, Pemberdayaan BUM Desa dan Desa Berdaya guna meningkatkan pendapatan masyarakat agar dapat meningkatkan ketahanan sosial dan ekonomi.
Dalam kaitan BKK Desa ini, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi dengan program-program penanganan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat di Bojonegoro.
Program itu akan bersinergi dengan Pemkab Bojonegoro terutama dalam program GAYATRI (Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri), program domba sejahtera, program KOLEGA (Kolam Lele Keluarga), dan program peningkatan pendapatan bagi kemajuan usaha lokal (E-Bakul).
“Semoga sinergitas dan kolaborasi ini terus terjalin dalam upaya penanganan kemiskinan dan dapat dilaksanakan secara transparan dan akuntabel,” terangnya saat memberi sambutan dalam sosialisasi program Jatim Puspa di ruang Partnership Room lt.4 gedung Pemkab Bojonegoro, Rabu (9/7/2025).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bojonegoro Machmudin menjelaskan bahwa Kabupaten Bojonegoro telah mendapatkan alokasi BKK Desa. Untuk 19 desa penerima tersebar di 16 kecamatan. Yakni, Ngraho, Tambakrejo, Ngasem, Balen, Kedungadem, Kepohbaru, Temayang, Baureno, Dander, Malo, Padangan, Purwosari, Sekar, Bojonegoro, Kapas dan Kalitidu.
Rincian BKK Desa diantaranya sebanyak 6 desa mendapat program Jatim Puspa yaitu Rp 702,87 juta, 8 desa mendapat program Pemberdayaan BUM Desa sebesar Rp 800 juta, dan 5 desa untuk program Desa Berdaya memperoleh Rp 500 juta. Serta BOP Kabupaten mendapatkan Rp 114 juta.
“Nantinya 19 desa penerima bantuan modal akan mendapat beberapa kegiatan pelatihan keterampilan dan kewirausahaan agar bisa mengembangkan usahanya guna peningkatan pendapatan di tahun berikutnya,” ucapnya.
Lebih lanjut Machmudin menambahkan bahwa bantuan ini merupakan upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan ketahanan sosial dan ekonomi dengan sasaran graduasi program keluarga harapan.
**(Red)