Api Membakar Habis Rumah Warga di Mojopurogede Gresik, Kerugian Ditaksir Puluhan Juta Rupiah Akibat Diduga Korsleting Listrik

Gresik – Kobaran api raksasa melalap habis sebuah rumah tinggal di Desa Mojopurogede, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, pada pagi hari Selasa, 28 Oktober 2025. Insiden tragis ini menghanguskan seluruh bangunan beserta isinya, meninggalkan puing-puing arang dan kerugian materiil yang ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Diduga kuat, musibah ini bermula dari korsleting listrik yang terjadi di dalam rumah milik Imam (52) tersebut.

Langit pagi yang semula cerah di Mojopurogede tiba-tiba diselimuti gumpalan asap hitam pekat yang membubung tinggi, menarik perhatian warga sekitar. Bau hangus yang menusuk hidung segera menyebar, menjadi pertanda awal dari malapetaka yang sedang terjadi. Beberapa warga yang pertama kali menyadari kepulan asap dari rumah Imam, sontak berteriak histeris, memecah kesunyian pagi. Dalam hitungan menit, api yang semula kecil dan hanya berupa kepulan asap, dengan cepat membesar, menjilati struktur bangunan dan menggerogoti setiap sudut rumah.

Melihat kondisi yang semakin mengkhawatirkan, warga sekitar segera bergotong royong berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Ember berisi air, selang taman, hingga karung basah dikerahkan dalam upaya heroik namun sia-sia melawan amukan si jago merah yang sudah terlanjur membesar. Panik dan kekhawatiran merambas ke rumah-rumah tetangga semakin memuncak saat kobaran api terus berkobar dan sulit dikendalikan. Menyadari bahwa upaya mandiri tidak akan cukup, salah seorang warga dengan sigap menghubungi Pos Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Kecamatan Dukun untuk meminta bantuan profesional.

Laporan darurat diterima petugas piket Damkarla pada pukul 08.49 WIB. Tanpa membuang waktu sedikit pun, alarm berbunyi nyaring di markas Damkarla, menandakan adanya panggilan tugas yang mendesak. Enam personel yang sudah terlatih segera bersiap, mengenakan perlengkapan pelindung diri, dan bergegas menuju lokasi kejadian. Satu unit mobil pemadam kebakaran berkapasitas ribuan liter air, dilengkapi dengan pompa bertekanan tinggi, serta satu unit mobil suplai air tambahan, diberangkatkan untuk memastikan ketersediaan pasokan air yang cukup selama operasi pemadaman. Sirine meraung-raung membelah jalanan, memberi isyarat kepada pengguna jalan lain untuk memberikan prioritas, menunjukkan urgensi dari misi penyelamatan ini.

Perjalanan menuju Desa Mojopurogede terasa begitu panjang di tengah kepanikan warga yang menunggu. Sesampainya di lokasi, pemandangan mengerikan langsung menyambut petugas. Api sudah membakar hampir seluruh bagian rumah, menjilati rangka atap dan dinding, menciptakan suhu panas yang luar biasa. Komandan regu segera mengatur strategi pemadaman, membagi tugas kepada setiap personel. Dengan sigap, mereka membentangkan selang, mengarahkan semburan air bertekanan tinggi ke titik-titik api yang paling parah, berjuang melawan panas menyengat dan asap tebal yang menyesakkan.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik, Suyono, membenarkan laporan tersebut. "Laporan kebakaran masuk ke petugas pukul 08.49 WIB. Selanjutnya anggota kami ke lokasi dibantu warga memadamkan api yang berkobar," ujarnya saat dikonfirmasi pada hari yang sama. Kerja sama antara petugas Damkarla yang profesional dan warga sekitar yang tak kenal lelah sangat krusial dalam upaya membatasi penyebaran api agar tidak merembet ke bangunan lain di sekitarnya yang padat penduduk.

Setelah berjuang selama lebih dari satu jam dengan gigih dan penuh dedikasi, petugas akhirnya berhasil menguasai dan memadamkan api sepenuhnya pada pukul 09.15 WIB. Meskipun api berhasil dipadamkan, pemandangan yang tersisa adalah rumah Imam yang kini tinggal puing-puing arang. Dinding-dinding runtuh, rangka atap melengkung hangus, dan seluruh isi rumah, mulai dari perabotan, pakaian, dokumen penting, hingga kenangan berharga, telah berubah menjadi abu. Beruntung, dalam insiden tragis ini tidak ada korban jiwa yang jatuh, sebuah kabar melegakan di tengah duka mendalam. Namun, kerugian materiil yang ditaksir mencapai puluhan juta rupiah menjadi pukulan telak bagi Imam dan keluarganya, yang kini harus memulai kembali dari nol.

"Api berhasil dipadamkan pukul 09.15 WIB. Tidak ada korban dalam kejadian ini. Tapi kerugian materiil ditaksir puluhan juta rupiah," ungkap Suyono lebih lanjut, menggarisbawahi dampak finansial yang signifikan dari musibah ini. Bagi keluarga biasa, kehilangan harta benda senilai puluhan juta rupiah bukanlah angka yang kecil, melainkan bisa jadi merupakan hasil jerih payah seumur hidup yang kini lenyap dalam sekejap.

Penyelidikan awal menunjukkan bahwa penyebab kebakaran diduga kuat adalah korsleting listrik. Korsleting listrik terjadi ketika ada kontak langsung antara kabel positif dan negatif tanpa hambatan, menyebabkan lonjakan arus listrik yang sangat besar dan memicu percikan api. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti instalasi listrik yang sudah tua dan rapuh, kabel yang terkelupas, penggunaan stop kontak yang melebihi kapasitas (overload), atau penggunaan peralatan listrik yang tidak standar. Di daerah pedesaan, seringkali instalasi listrik tidak diperiksa secara berkala, meningkatkan risiko terjadinya insiden semacam ini.

Peristiwa kebakaran di Mojopurogede ini menjadi pengingat yang sangat penting bagi seluruh masyarakat akan bahaya laten yang mengintai di lingkungan tempat tinggal. Pencegahan adalah kunci utama untuk menghindari terulangnya kejadian serupa. Pemeriksaan instalasi listrik secara berkala oleh teknisi yang bersertifikat mutlak diperlukan untuk memastikan semua komponen berfungsi dengan baik dan aman. Penggantian kabel atau peralatan listrik yang sudah usang atau rusak harus segera dilakukan. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak menggunakan terlalu banyak perangkat elektronik pada satu stop kontak untuk menghindari beban berlebih yang dapat memicu korsleting.

Kesadaran akan potensi bahaya kebakaran juga harus ditingkatkan. Setiap rumah tangga disarankan untuk memiliki alat pemadam api ringan (APAR) dan mengetahui cara penggunaannya. Penting juga untuk tidak meninggalkan kompor menyala tanpa pengawasan, terutama saat memasak, serta memastikan lilin atau benda yang mudah terbakar lainnya jauh dari jangkauan anak-anak dan sumber api. Pemasangan detektor asap di rumah juga dapat memberikan peringatan dini yang sangat berharga, memberi waktu lebih bagi penghuni untuk menyelamatkan diri dan memanggil bantuan.

Selain faktor teknis, edukasi mengenai penanganan awal kebakaran juga sangat krusial. Warga perlu mengetahui langkah-langkah darurat, seperti cara memutus aliran listrik utama saat terjadi kebakaran, cara evakuasi yang aman, dan nomor telepon darurat Damkarla. Lingkungan yang aman dari kebakaran memerlukan partisipasi aktif dari setiap individu dan keluarga. Musibah yang menimpa keluarga Imam di Mojopurogede ini harus menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih waspada dan proaktif dalam menjaga keamanan rumah dan lingkungan dari ancaman api. Tanpa kesadaran dan tindakan pencegahan yang memadai, tragedi serupa bisa saja menimpa siapa saja dan kapan saja.

rakyatindependen.id

Exit mobile version