Surabaya – Kerusakan infrastruktur yang memprihatinkan dan masalah banjir yang seolah tak berkesudahan menjadi fokus utama keluhan warga Medokan Ayu dalam reses yang dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Aning Rahmawati. Pertemuan yang berlangsung hangat ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk secara langsung menyampaikan aspirasi mereka, berharap adanya solusi nyata dari pemerintah kota.
Acara reses yang bertempat di RT 6 RW 12 itu disambut dengan antusiasme tinggi oleh para tokoh masyarakat dan warga setempat. Kehadiran Aning Rahmawati memberikan harapan baru bagi warga yang selama ini merasa suaranya kurang didengar. Mereka berharap, melalui reses ini, keluhan dan aspirasi mereka dapat diteruskan dan diperjuangkan di tingkat legislatif.
Aning Rahmawati, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan partisipasi aktif warga dalam acara reses tersebut. Ia menekankan bahwa reses merupakan momen penting bagi anggota DPRD untuk menjalin komunikasi langsung dengan masyarakat, mendengarkan keluhan, dan menyerap aspirasi yang nantinya akan diperjuangkan dalam proses penyusunan kebijakan dan anggaran daerah.
"Saya masih ingat betul keluhan bapak-bapak dan ibu-ibu terkait banjir yang sering melanda wilayah ini. Alhamdulillah, berkat upaya bersama, beberapa titik banjir sudah berhasil diatasi. Apa yang panjenengan keluhkan hari ini, insyaallah akan saya kawal dan perjuangkan sekuat tenaga," ujar Aning, disambut tepuk tangan meriah dari warga.
Komitmen Aning Rahmawati untuk mengawal aspirasi warga Medokan Ayu juga mendapat dukungan penuh dari Lurah Medokan Ayu, Zainul Abidin, dan Ketua LPMK Medokan Ayu. Keduanya menyatakan kesiapannya untuk membantu dan mengawasi setiap proyek pembangunan yang akan dilaksanakan di wilayah Medokan Ayu, memastikan bahwa pembangunan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
Salah satu keluhan yang paling menonjol dalam reses tersebut adalah kondisi paving di Gang 16 yang sudah rusak parah selama 15 tahun. Warga bernama Kahono mengungkapkan bahwa kerusakan paving tersebut tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga menyebabkan banjir saat musim hujan tiba.
"Pavingnya sudah hancur, Bu. Kalau hujan, airnya menggenang karena tidak bisa meresap. Sekarang malah jadi ikut banjir," keluh Kahono.
Aning Rahmawati langsung merespons keluhan tersebut dengan berjanji akan memasukkan perbaikan paving di Gang 16 ke dalam Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) agar bisa direalisasikan pada tahun anggaran 2026. Ia menjelaskan bahwa SIPD merupakan sistem yang digunakan oleh pemerintah daerah untuk merencanakan, menganggarkan, dan melaksanakan pembangunan. Dengan memasukkan perbaikan paving ke dalam SIPD, diharapkan proyek tersebut dapat segera direalisasikan.
Selain masalah paving, warga juga menyoroti keberadaan lahan kosong yang terbengkalai di wilayah Medokan Ayu. Mereka berharap lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umum, seperti taman, ruang terbuka hijau, atau fasilitas olahraga.
Aning Rahmawati meminta Lurah Medokan Ayu untuk segera mengecek status kepemilikan lahan tersebut agar langkah hukum bisa diambil. Ia menjelaskan bahwa jika lahan tersebut milik pemerintah kota, maka pemanfaatannya akan lebih mudah. Namun, jika lahan tersebut milik pihak swasta, maka perlu dilakukan pendekatan dan negosiasi agar lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umum.
Masalah banjir, terutama di Gang 5 Medayu Utara, juga menjadi perhatian utama dalam reses tersebut. Warga mengeluhkan bahwa banjir sering melanda wilayah tersebut saat hujan deras tiba, menyebabkan aktivitas warga terganggu dan menimbulkan kerugian material.
Aning Rahmawati menjelaskan bahwa ia telah memperjuangkan master plan pengendalian banjir di Medokan Ayu sejak lama. Ia mencontohkan upaya yang telah dilakukan, seperti mengalihkan aliran air dari wilayah lain agar tidak membebani Medokan Ayu. Selain itu, ia juga tengah memperjuangkan proyek strategis pembangunan "saluran gendong" yang diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir di Medokan Ayu.
"Saluran gendong ini akan sangat berfungsi sekali untuk menutup pintu air saat pasang. Ini satu-satunya perjuangan saya yang agak berat, karena membutuhkan anggaran yang cukup besar dan koordinasi dengan berbagai pihak," jelas Aning.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan pembangunan di Medokan Ayu, dari RW 1 hingga RW 15, adalah hasil kolaborasi antara pemerintah kota, DPRD, masyarakat, dan berbagai pihak terkait. Ia mengajak seluruh warga Medokan Ayu untuk terus bersatu dan bekerja sama dalam membangun wilayah mereka menjadi lebih baik.
"Mari kita bersama-sama bersyukur karena kita saling bekerja sama dan berkolaborasi membangun Medokan Ayu. Saya berharap, aspirasi masyarakat bisa terus terwujud dan Medokan Ayu bisa menjadi wilayah yang lebih nyaman, aman, dan sejahtera," pungkasnya, menutup sesi diskusi dengan harapan yang membara.
Reses yang digelar oleh Aning Rahmawati ini menjadi bukti nyata bahwa DPRD Kota Surabaya peduli terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Melalui reses ini, aspirasi warga Medokan Ayu dapat didengar dan diperjuangkan di tingkat legislatif. Diharapkan, dengan adanya sinergi antara pemerintah kota, DPRD, dan masyarakat, masalah infrastruktur dan banjir di Medokan Ayu dapat segera teratasi, sehingga warga dapat hidup dengan lebih nyaman dan sejahtera.
Lebih lanjut, Aning Rahmawati juga menyoroti pentingnya perencanaan kota yang matang dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus dilakukan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan kebutuhan masyarakat di masa depan. Ia juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses perencanaan kota, memberikan masukan dan saran agar pembangunan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mereka.
Dalam kesempatan tersebut, Aning Rahmawati juga mengapresiasi peran aktif para tokoh masyarakat dan pengurus RT/RW di Medokan Ayu yang telah menjadi garda terdepan dalam menyampaikan aspirasi warga dan menjaga kerukunan antar warga. Ia berharap, sinergi antara pemerintah kota, DPRD, tokoh masyarakat, dan pengurus RT/RW dapat terus ditingkatkan agar pembangunan di Medokan Ayu dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.
Aning Rahmawati juga mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya. Ia menjelaskan bahwa kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama dan memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan dan kenyamanan hidup. Ia mengajak masyarakat untuk membiasakan diri memilah sampah organik dan anorganik agar dapat didaur ulang dan mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Selain itu, Aning Rahmawati juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara positif. Ia menjelaskan bahwa TIK dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti mencari informasi, berkomunikasi dengan keluarga dan teman, berbisnis, dan belajar. Ia mengajak masyarakat untuk meningkatkan literasi digital agar dapat memanfaatkan TIK secara optimal dan terhindar dari informasi yang tidak benar atau menyesatkan.
Di akhir acara reses, Aning Rahmawati menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga Medokan Ayu yang telah hadir dan berpartisipasi aktif dalam acara tersebut. Ia berharap, pertemuan ini dapat menjadi awal yang baik untuk membangun komunikasi yang lebih baik antara pemerintah kota, DPRD, dan masyarakat. Ia berjanji akan terus mengawal aspirasi warga Medokan Ayu dan memperjuangkan pembangunan yang lebih baik untuk wilayah tersebut.
Reses Aning Rahmawati di Medokan Ayu ini merupakan contoh nyata bagaimana seorang wakil rakyat dapat menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat dan memperjuangkan aspirasi mereka. Diharapkan, semakin banyak wakil rakyat yang meneladani langkah Aning Rahmawati agar pembangunan di Kota Surabaya dapat berjalan dengan lebih baik dan merata.