Berita BojonegoroFeatured

Bupati Medhayoh di Glagahwangi, Sugihwaras, Mengusung Thema Tembakau

BOJONEGORO (RKYATINDEPENDEN) – Kegiatan Bupati Medhayoh kembali berlangsung, di Desa Glagahwangi, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (14/7/2025).

Kegiatan berlangsung di Kediaman Ibu Usiati yang berada di Lingkungan RT 014 RW 005, Desa Glagahwangi yang berbatasan dengan Desa Balongrejo, Kecamatan Sugihwaras, dipilih karena rumahnya besar yang merupakan rumah jati kuno dengan halaman yang luas dan di sekitarnya masih ada lahan kosong untuk parkir dan banyak pohon rindang sehingga suasananya sejuk.

Bupati Medhayoh kali ini, hadir Bupati Bojonegoro Setyo Wahono bersama Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, juga hadir para Kepala OPD, Camat Sugihwaras Supranata beserta Forkopimcam dan hadir pula 17 Kepala Desa Se-Wilayah Kecamatan Sugihwaras, serta undangan lainnya.

Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dalam kata sambutanya mengatakan bahwa, dalam kesempatan Medhayoh di Glagahwangi ini mengusung thema Tembakau.

Lanjut Setyo Wahono, pihaknya bercerita tentang dirinya dan keluarganya yang merupakan petani tembakau di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, ditempat dia dilahirkan dan dibesarkan dulu.

“Dulu, waktu saya masih kecil, setiap musim kemarau Bapak saya itu selalu tanam tembakau. Setiap pagi saya selalu diajak Bapak ke sawah untuk mencari uler di tanaman tembakau. Terutama di pagi hari, sebelum berangkat sekolah, sekitar pukul 5.30 WIB hingga pukul 6.00 WIB,” demikian dikatakan Bupati Bojonegoro Setyo Wahono di acara Bupati Medhayoh, Senin (14/7/2025).

Dijelaskanya, bahwa keluarga Setyo Wahono itu, sebagian besar merupakan petani tembakau, termasuk neneknya, bahkan mertuanya H. Sokran dan H. Ridwan tak hanya petani tembakau tapi mereka juga pengusaha pengeringan tembakau karena mereka memiliki oven atau pengering tembakau.

“Petani tembakau itu, spekulasi tinggi karena jika musimnya sering turun hujan seperti saat ini, tanam tembakau atau istilahnya nyonjo (Jawa red) itu tak hanya sekali bisa dua atau tinggal kali belum tentu bisa hidup karena hujan yang masih saja turun saat petani mulai tanam tembakau bulan Mei hingga pertengahan bulan Juli ini,” ungkap pria yang akrab disapa Mas Wahono itu menegaskan.

Ditambahkanya, perusahaan rokok besar itu sudah punya stock tembakau untuk 15 tahun ke depan, makanya terkadang harga tembakau bisa dipermainkan oleh perusahaan rokok karena tembakau untuk produksi perusahaan tokok mereka masih melimpah.

“Yang membeli tembakau rajangan itu, masuk di pengusaha kelas menengah ke bawah. Sehingga harganya tidak bisa mahal. Walaupun harganya tak menentu, tapi petani tembakau masih nekad menanam tembakau. Karena petani bisa beli apa-apa itu dari hasil tanam tembakau itu,” tegasnya.

Di akhir sambutanya, Mas Wahono berterima kasih kepada warganya yang masih eksis tanam tembakau karena tembakau merupakan komiditas terbesar di Kabupaten Bojonegoro ini.

Dalam kesempatan sesi tanya jawab, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono didampingi Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, memperoleh banyak pertanyaan dari peserta Bupati Medhayoh kali ini.

Yang ditanyakan, bagaimana pemerintah kabupaten bisa memberikan mesin pengering tembakau, membantu kemitraan petani agar ada keringanan PPH karena mereka dikenai PPH hingga 4 persen, bagaimana Pemkab Bojonegoro bisa membantu menstabilkan harga daging sapi.

Ada juga pertanyaan tentang bagaiamana penjual penthol bisa dapat pinjaman dengan bunga ringan, penrlu adanya incentive bagi relawan TBC dan menanyakan BSU (Bantua Subsidi Upah) bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan serta kapan dilaksanakan Pilkades PAW (Pergantian Antar Waktu) bagi desa-desa yang hingga saat ini tidak memiliki Kepala Desa Difinitif.

Semua pertanyaan dijawab oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah, hingga mereka yang bertanya memahami dan merasa puas atas jawaban dari persoalan warga yang ditanyakan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro juga menggelar Gerakan Pangan Murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan yang diserbu oleh warga setempat.

Perlu diketahui, kegiatan Bupati Medhayoh sebenarnya ditempatkan di Desa Balongrejo, Kecamatan Sugihawas, namun karena tak ada lokasi yang luas dan tempatnya yang nyaman sehingga ditempatkan di rumah mertuanya Kades Balongrejo yang letaknya ada di timur Desa Balongrejo, yaitu turut Desa Glagahwangi.

**(Kis/Red)

Sukisno

Seorang Wartawan Veteran di Daerah Bojonegoro

Related Articles