Malang – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menggelar peringatan Hari Sumpah Pemuda yang sarat makna kebangsaan dan visi masa depan, pada Selasa, 28 Oktober 2025. Kampus Putih UMM menjadi saksi bisu gelora semangat ribuan mahasiswa yang datang dari berbagai organisasi kemahasiswaan, berbalut busana adat daerah yang merefleksikan kekayaan budaya Nusantara, serta kostum pejuang yang membangkitkan memori perjuangan kemerdekaan. Suasana khidmat namun penuh semangat kebangsaan begitu terasa, seolah menegaskan kembali janji para pemuda pendahulu 97 tahun silam yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Acara ini bukan sekadar seremoni peringatan sejarah, melainkan sebuah manifestasi konkret dari komitmen UMM dalam membentuk generasi penerus bangsa yang berintegritas, visioner, dan peduli terhadap lingkungan.
Momentum istimewa ini semakin diperkaya dengan agenda penting lainnya, yakni pelantikan Wakil Dekan, Ketua Program Studi, dan Sekretaris Program Studi untuk periode 2025–2029. Sinkronisasi antara peringatan Sumpah Pemuda dengan regenerasi kepemimpinan di tingkat fakultas dan program studi ini bukan tanpa alasan. UMM ingin mengirimkan pesan kuat bahwa semangat pembaharuan dan keberlanjutan harus berjalan seiring, bahwa estafet kepemimpinan akademik adalah bagian tak terpisahkan dari upaya membangun bangsa yang lebih maju. Para pemimpin baru ini diharapkan mampu mengemban amanah dengan semangat Sumpah Pemuda, membawa inovasi, dan memastikan kualitas pendidikan yang relevan dengan tantangan zaman.
Puncak dari rangkaian acara yang membakar semangat kebangsaan tersebut adalah pembacaan "Ikrar Tekad Mahasiswa UMM untuk Bangsa". Ikrar ini dipimpin dengan lantang dan penuh keyakinan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU), Wahyuddin Fahrurrijal, di hadapan ribuan rekan mahasiswa dan jajaran pimpinan kampus. Dalam setiap bait ikrar yang diucapkannya, Wahyuddin menegaskan kembali komitmen tak tergoyahkan generasi muda UMM untuk tetap setia pada ideologi Pancasila dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sebuah janji yang menggema di tengah isu-isu global dan tantangan nasional.
"Kami, generasi muda dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang berjiwa satria dan bersemangat kebangsaan yang membara, akan senantiasa setia pada Pancasila dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Wahyuddin dengan suara menggelegar, yang disambut dengan sahutan "Setia!" dari seluruh peserta upacara. Pernyataan ini bukan sekadar retorika, melainkan sebuah penegasan identitas dan arah perjuangan mahasiswa UMM sebagai bagian integral dari bangsa Indonesia. Di tengah arus informasi yang kadang mengaburkan nilai-nilai luhur, komitmen terhadap Pancasila menjadi fondasi yang kokoh, sementara kesetiaan pada NKRI adalah jaminan persatuan dan keutuhan bangsa.
Lebih lanjut, ikrar tersebut memuat komitmen yang mendalam untuk menjadi pelopor perubahan. Mahasiswa UMM berjanji untuk membentuk karakter diri yang berlandaskan pada nilai-nilai kerja keras, semangat berkemajuan, serta kesediaan untuk bergotong royong dalam membangun peradaban bangsa yang adil dan makmur. Dalam semangat Sumpah Pemuda, mereka menolak segala bentuk diskriminasi, baik berdasarkan suku, agama, ras, maupun golongan, menegaskan bahwa persatuan adalah kunci kemajuan. Janji ini menjadi sebuah mercusuar harapan bagi masa depan Indonesia, di mana generasi muda UMM tidak hanya menjadi penonton, tetapi aktor utama yang siap merancang dan mewujudkan perubahan positif, bergerak dari lingkup kampus menuju kemaslahatan masyarakat luas.
Semangat gotong royong yang diikrarkan ini juga relevan dengan falsafah hidup bangsa Indonesia. Mahasiswa UMM menyadari bahwa pembangunan peradaban yang adil dan makmur hanya dapat tercapai melalui kolaborasi dan kepedulian bersama. Mereka berkomitmen untuk menjadi jembatan antarberbagai elemen masyarakat, meruntuhkan sekat-sekat perbedaan, dan membangun sinergi untuk mencapai tujuan bersama. Dengan karakter berkemajuan, mahasiswa UMM diharapkan menjadi agen inovasi yang tak henti belajar dan beradaptasi, membawa solusi-solusi kreatif untuk permasalahan bangsa, serta menjadi motor penggerak bagi kemajuan di berbagai sektor.
Tidak berhenti pada isu kebangsaan dan sosial, ikrar yang dibacakan juga mencerminkan relevansi yang kuat dengan isu global yang semakin mendesak: pelestarian lingkungan. Pada bagian akhir ikrar, Wahyuddin dengan tegas menyuarakan janji untuk melestarikan alam, sebuah isu krusial di tengah ancaman perubahan iklim global dan degradasi lingkungan. "Kami berjanji melestarikan bumi, air, dan kekayaan alam Indonesia sebagai warisan suci untuk generasi mendatang," tegasnya, mengakhiri pembacaan ikrar dengan penuh keyakinan dan tanggung jawab. Komitmen ini menunjukkan kedewasaan berpikir mahasiswa UMM yang tidak hanya fokus pada masalah internal bangsa, tetapi juga memiliki kesadaran global terhadap keberlanjutan planet.
Janji pelestarian lingkungan ini bukan sekadar formalitas, melainkan cerminan dari kesadaran ekologis yang semakin mendalam di kalangan generasi muda. Mahasiswa UMM memahami bahwa kekayaan alam Indonesia adalah anugerah tak ternilai yang harus dijaga dan dilestarikan, bukan hanya untuk kesejahteraan saat ini, tetapi juga sebagai titipan berharga bagi anak cucu. Mereka bertekad untuk menjadi garda terdepan dalam kampanye lingkungan, menerapkan gaya hidup berkelanjutan, serta menyuarakan pentingnya kebijakan yang pro-lingkungan. Inisiatif ini sejalan dengan nilai-nilai Muhammadiyah yang juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam sebagai bagian dari ibadah.
Dalam kesempatan yang sama, seluruh perwakilan organisasi kemahasiswaan (Ormawa) yang hadir, mulai dari BEMU, Senat Mahasiswa Universitas (SEMU), BEM Fakultas, Senat Fakultas, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), hingga berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), turut serta menandatangani naskah Ikrar Tekad Mahasiswa UMM untuk Bangsa. Penandatanganan ini menjadi simbol komitmen kolektif, sebuah pernyataan bersama dari seluruh elemen mahasiswa UMM untuk menyatukan tekad dan perjuangan demi kemajuan bangsa yang berlandaskan Pancasila, berwawasan lingkungan, dan bersemangat pembaharuan.
Keberagaman organisasi yang bersatu dalam satu ikrar ini menunjukkan bahwa di balik perbedaan minat dan fokus kegiatan, mahasiswa UMM memiliki satu tujuan fundamental: mengabdi untuk bangsa. Dari organisasi yang berorientasi politik mahasiswa hingga yang bergerak di bidang minat bakat, semuanya bersepakat untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan dan bertanggung jawab terhadap masa depan Indonesia. Ini adalah bukti nyata bahwa Sumpah Pemuda, sebagai semangat pemersatu, terus hidup dan relevan di setiap generasi.
Pihak UMM dalam rilis resminya menegaskan bahwa semangat Sumpah Pemuda bukanlah sekadar peringatan historis yang bersifat seremonial, melainkan sebuah prinsip hidup yang harus terus diinternalisasi dan diteruskan oleh setiap generasi. Perguruan tinggi ini berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, integritas, dan kepedulian sosial kepada mahasiswanya. Dengan semangat "Kampus Putih", UMM bertekad mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan, kepeloporan, dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap masyarakat, bangsa, dan negara.
UMM juga menyampaikan bahwa momen pergantian kepemimpinan di tingkat fakultas yang bersamaan dengan deklarasi tekad mahasiswa ini mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya regenerasi yang seiring dengan semangat kebangsaan, keberlanjutan, dan perubahan yang bermakna bagi Indonesia. Ini adalah visi jangka panjang UMM untuk memastikan bahwa setiap kebijakan dan program yang dijalankan selalu berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. Mahasiswa UMM diharapkan dapat mengimplementasikan ikrar ini dalam setiap langkah dan keputusan mereka, baik selama di kampus maupun setelah lulus, menjadi pelopor di bidang masing-masing, dan menjadi duta kebaikan bagi Indonesia di kancah global. Dari Kampus Putih, UMM terus membuktikan komitmennya dalam membentuk generasi penerus yang tangguh, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id
