Rehabilitasi Jalan MT Haryono Bondowoso Tingkatkan Mobilitas dan Ekonomi Lewat DBHCHT

Kerusakan parah yang selama ini menghantui ruas jalan MT Haryono telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah maupun masyarakat pengguna jalan. Khususnya di sisi barat atau jalur kiri, jalan tersebut kerap dilalui oleh kendaraan bertonase tinggi, yang menyebabkan deformasi struktur jalan yang signifikan. Lubang-lubang menganga, permukaan jalan yang bergelombang, dan amblasnya sebagian lajur telah menciptakan kondisi yang tidak hanya mengganggu arus lalu lintas, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan. Kondisi ini secara langsung berdampak pada efisiensi waktu perjalanan, meningkatkan risiko kecelakaan, serta membebani biaya perawatan kendaraan bagi masyarakat dan pelaku usaha.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas BSBK Bondowoso, Ansori, menjelaskan secara rinci tingkat kerusakan yang telah mencapai titik mengkhawatirkan. "Banyak bagian jalan yang berlubang, bergelombang, dan amblas di satu sisi lajur yang mengganggu arus lalu lintas. Karena itu, kami lakukan perbaikan," ungkap Ansori dalam wawancaranya pada Selasa, 28 Oktober 2025. Pernyataan ini menegaskan urgensi dan prioritas pemerintah untuk segera mengatasi permasalahan infrastruktur yang ada, demi kenyamanan dan keamanan publik.

Pekerjaan rehabilitasi yang sedang digarap ini tergolong dalam kategori rehabilitasi berkala, dengan spesifikasi teknis yang telah diperhitungkan matang. Ruas jalan yang diperbaiki memiliki panjang 230 meter dan lebar 3 meter, difokuskan pada satu lajur yang mengalami kerusakan paling parah. Tahapan pengerjaan dimulai dengan proses pengerukan jalan sedalam 80 sentimeter. Kedalaman pengerukan ini penting untuk memastikan bahwa fondasi jalan yang baru akan dibangun di atas lapisan tanah yang stabil dan kuat. Setelah pengerukan, area tersebut akan diuruk kembali dengan material pilihan yang dipadatkan secara berlapis, sebelum akhirnya dilapisi dengan beton. Penggunaan beton sebagai material utama dipilih karena kekuatannya yang superior dan kemampuannya menahan beban berat secara lebih efektif dibandingkan aspal, terutama di area yang sering dilalui kendaraan bertonase tinggi. Ini adalah langkah antisipatif untuk memastikan daya tahan infrastruktur dalam jangka panjang, meminimalkan kebutuhan perbaikan berulang, dan mengoptimalkan anggaran yang tersedia.

Aspek pendanaan proyek ini menjadi sorotan penting. Ansori menjelaskan, "Anggaran yang digunakan berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 sebesar Rp800 juta." Penggunaan DBHCHT untuk infrastruktur merupakan salah satu bentuk alokasi dana yang diamanatkan oleh undang-undang. DBHCHT sendiri adalah bagian dari penerimaan negara yang berasal dari cukai hasil tembakau yang kemudian dialokasikan kembali kepada daerah penghasil cukai tembakau atau daerah yang terdapat industri hasil tembakau. Dana ini memiliki tiga pilar utama pemanfaatan, yaitu untuk kesehatan, penegakan hukum (pemberantasan rokok ilegal), dan pembangunan infrastruktur.

Pemilihan titik pengerjaan di ruas Jalan MT Haryono ini bukanlah tanpa alasan. Adanya gudang produksi rokok yang beroperasi di kawasan tersebut menjadi dasar utama penentuan lokasi proyek. Hal ini sejalan dengan ketentuan penggunaan DBHCHT yang salah satunya memang diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur di sekitar industri hasil tembakau, sebagai bentuk dukungan terhadap ekosistem industri yang berkontribusi pada pendapatan negara melalui cukai. "Datanya kami peroleh dari Diskoperindag Bondowoso," jelas Ansori, menunjukkan adanya koordinasi antarinstansi dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek. Koordinasi ini memastikan bahwa setiap alokasi dana DBHCHT tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi daerah dan masyarakat.

Proyek rehabilitasi Jalan MT Haryono ini merupakan bagian integral dari visi besar Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid, yang dikenal dengan misi "Infrastruktur Tuntas (Rantas)". Program ini menggarisbawahi komitmen pemerintah daerah untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur secara komprehensif, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas sarana jalan secara menyeluruh, yang pada akhirnya akan membawa dampak positif yang luas. Dengan kualitas jalan yang lebih baik, mobilitas masyarakat diharapkan menjadi lebih lancar, waktu tempuh yang lebih efisien, dan biaya operasional kendaraan yang lebih rendah. Ini akan sangat membantu para petani dalam mendistribusikan hasil panen, para pedagang dalam memasarkan produknya, serta masyarakat umum dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Lebih lanjut, peningkatan infrastruktur jalan ini juga secara signifikan akan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi di Bondowoso. Jalan yang mulus dan kuat akan mempermudah akses logistik bagi perusahaan, termasuk gudang rokok di kawasan MT Haryono, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga akan merasakan manfaatnya, karena biaya transportasi yang lebih rendah dapat meningkatkan daya saing produk mereka. Selain itu, akses yang lebih baik juga berpotensi menarik investasi baru ke Bondowoso, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan roda perekonomian lokal.

"Tujuannya agar mobilitas masyarakat makin lancar, aktivitas ekonomi meningkat, dan wajah kota Bondowoso makin tertata," tambah Ansori, mengakhiri wawancara. Pernyataan ini merangkum esensi dari proyek rehabilitasi jalan ini: bukan hanya tentang beton dan aspal, melainkan tentang membangun fondasi bagi kemajuan sosial dan ekonomi. Dengan jalan yang rapi dan fungsional, Bondowoso tidak hanya akan menjadi kota yang lebih efisien dan produktif, tetapi juga kota yang lebih indah dan nyaman untuk ditinggali, mencerminkan komitmen pemerintah daerah terhadap pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan warganya. Proyek ini menjadi bukti nyata bagaimana pemanfaatan dana khusus seperti DBHCHT dapat dioptimalkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang strategis, menciptakan efek domino positif yang menjangkau berbagai sektor kehidupan masyarakat Bondowoso.

rakyatindependen.id

Exit mobile version