FKMB Tuding Pernyataan BPBD Bojonegoro Menyesatkan, Jika Tak Ada Banjir di Desa Lebaksari, Baureno, Lokasi Ambrolnya Tebing

BOJONEGORO (RAKYATINDEPENDEN) – Forum Kedaulatan Masyarakat Bojonegoro (FKMB) menyayangkan pernyataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Bojonegoro terkait penyebab ambrolnya tebing Bengawan Solo di 2 (dua) yang berada di wilayah Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur itu.
Pernyataan BPBD Bojonegoro itu menyatakan bahwa tidak ada banjir pada bulan Januari 2025 di lokasi tebing Bengawan solo tersebut. Padahal jejak digital dari beberapa media online menyebutkan pada medio akhir Januari itu terjadi banjir di wilayah Baureno yang terparah terjadi di 3 (tiga_ desa, yakni. Desa Lebaksari, Tanggungan dan Kalisari.
Peristiwa banjir akibat debit air terlalu tinggi pada banjir luapan Bengawan Solo di sepanjang aliran Bengawan Solo terjadi sekitar tanggal 23 Januari 2025 lalu. Ada puluhan desa di sepanjang bantara Bengawan Solo itu terendam air dengan ketinggian bervariasi. Bukan hanya terjadi di Bojonegoro, banjir karena luapan air Bengawan Solo juga terjadi di wilayah Kabupaten Lamongan hingga Gresik .
“Masalahnya di wilayah Kecamatan Baureno baru dilakukan pembangunan tebing tahun 2024 yang diserahterimakan bulan Desember, jadi kondisi masih rawan. Parahnya, setelah itu debit air turun, daerah Tanggungan dan Lebaksari yang tebing ambrol itu posisinya di lengkungan, sehingga bebannya lebih berat.” Demikian ddikatakan Ketua FKMB Edy Susilo, S.Sos kepada para awak media, Kamis (13/2/2025)
Menurut Edy, peristiwa itu harusnya sudah masuk catatan BPPB Bojonegoro sebagai bencana daerah, sebab Bojonegoro sempat dinyatakan dengan berstatus siaga merah dengan tinggi muka air mencapai 14,06 pilschal. “Sekolah diliburkan karena hampir semua fasilitas publik terendam banjir,” ujarnya.
Mahasiswa Magister Hukum Unitomo Surabaya itu menegaskan, BPPD sendiri bersama unsur Forkopimda Bojonegoro turun ke lapangan membantu warga terdampak banjir tersebut, yang dilakukan saat kejadian maupun pasca banjir. Makanya FKMB sangat menyayangkan pernyataan BPPD yang dimuat di beberapa media online yang menyatakan tidak ada banjir tersebut.
*Kita jadi mempertanyakan bagaimana standar kerja BPPD Bojonegoro, peristiwa yang ditangani sendiri dibilang tidak ada. Masalahnya pernyataan itu bisa menimbulkan polemik internal Pemkab Bojonegoro karena dikaitkan dengan ambrolnya tanggung tebing sungai di Baureno. Jadi ini perlu diklarifikasi secepatnya, jangan membuat informasi yang menyesatkan bahkan bisa dikatakan itu berita bohong,” tegasnya.
Informasi yang dihimpun FKMB, lanjut Edy, pihak kontraktor pelaksana dalam beberapa ke depan akan melakukan perbaikan terhadap tanggul tebing yang ambrol. Sebagian alat berat sudah berada di lokasi dan siap mendatangkan semua peralatan lainnya serta material yang diperlukan lainnya. Yang terpenting pelaksanaan perbaikan tersebut tidak mengganggu dan merusak tanaman warga yang menjelang panen.
“Saat ini mereka tinggal menunggu momentum yang tepat, tapi mereka memastikan dalam beberapa hari ini bisa dimulai, karena cuaca juga sedang mendukung, sedang cerah. Jadi Tidak perlu ada polemik lagi yang bisa memperkeruh suasana kondusifitas di wilayah Kabupaten Bojonegoro ini,” kata pria yang aktab disapa Mas Edy itu, serius,
Mas Edy menambahkan, FKMB berharap kepada Dinas PU SDA Bojonegoro agar melakukan kontrol dan pengawasan lebih ketat dalam pelaksanaan perbaikan tersebut. Hal itu, upaya terjamin kualitasnya. Spekulasi yang selama ini harus segera diakhiri agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, apalagi beberapa wilayah menjelang panen.
“Proyek 40 miliar itu kan masih dalam tahap pemeliharaan kontraktor rekanan, dan mereka sudah siap melakukan perbaikan, dan sedang dipersiapkan untuk mulai. Jadi apa masalahnya lagi kira-kira kalau mau diributkan lagi,” ungkapnya.
Ditambahkannya, kalau menduga macam-macam mending ditunggu saja hasil audit BPK, apakah ada penyimpangan atau tidak, sehingga tidak membangun opini dan asumsi yang tidak benar.
“FKMB memohon kepada BPPD Bojonegoro agar memberikan klarifikasi terkait berita yang berkembang, jangan sampai ini menjadi bola liar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan ” pungkasnya.
**(Red)