Generasi Muda Sumenep Diharapkan Jadi Agen Perubahan Bangsa Melalui Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang Digagas Anggota DPR RI

Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur XI, MH. Said Abdullah, menginisiasi kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang bertujuan untuk mendorong pemuda dan mahasiswa di Sumenep menjadi agen perubahan bangsa yang berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Acara yang berlangsung pada Sabtu, 6 September 2025, ini menghadirkan Ketua dan Sekretaris BEM Sumenep, M. Salman Farid dan Moh. Nurul Hidayatullah, sebagai narasumber, serta didampingi oleh tenaga ahli MH. Said Abdullah, Moh. Fauzi dan Slamet Hidayat.

Kegiatan sosialisasi ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman generasi muda terhadap nilai-nilai fundamental yang menjadi fondasi bangsa Indonesia. Di tengah arus globalisasi dan tantangan zaman yang semakin kompleks, pemahaman yang mendalam tentang Empat Pilar Kebangsaan menjadi bekal penting bagi generasi muda untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan menjaga keutuhan NKRI.

M. Salman Farid, dalam pemaparannya, menekankan peran krusial pemuda dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Ia mengingatkan bahwa pemuda dengan semangat, idealisme, dan intelektualitasnya telah menjadi motor penggerak perubahan yang mampu menyatukan berbagai elemen bangsa. Semangat kebangsaan dan cinta tanah air yang membara di dada para pemuda menjadi energi positif yang mampu menginspirasi dan menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk berjuang demi kemajuan bangsa.

"Kemajuan suatu bangsa dimulai dari generasi mudanya. Mari kita junjung tinggi semangat kebangsaan," ajak Salman Farid kepada mahasiswa dan pemuda yang hadir. Ajakan ini bukan sekadar retorika, melainkan sebuah panggilan untuk bertindak nyata, untuk berkontribusi aktif dalam berbagai bidang pembangunan, dan untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai luhur bangsa.

Lebih lanjut, Salman Farid mengingatkan agar pemuda Indonesia terus meneguhkan semangat kebhinekaan dan menjaga keutuhan bangsa demi kemajuan yang berkelanjutan. Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya. Keberagaman ini adalah kekayaan yang tak ternilai harganya, namun juga berpotensi menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, pemuda sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menjaga harmoni dalam keberagaman, menjunjung tinggi toleransi, dan menghormati perbedaan.

"Empat pilar kebangsaan ini penting untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jiwa nasionalisme dan partisipasi aktif dalam pembangunan bangsa harus terus dijaga oleh kalangan pemuda," tegas Salman Farid. Implementasi nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan makmur. Pemuda harus menjadi contoh dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, menjunjung tinggi konstitusi, menjaga keutuhan NKRI, dan menghargai perbedaan.

Sementara itu, Moh. Nurul Hidayatullah menekankan bahwa Empat Pilar Kebangsaan adalah fondasi yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Ia mengaitkan nilai-nilai tersebut dengan tradisi gotong royong yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Gotong royong adalah semangat kebersamaan, saling membantu, dan bahu membahu dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Semangat ini harus terus dipelihara dan diwariskan kepada generasi muda agar bangsa Indonesia tetap solid dan kuat dalam menghadapi berbagai tantangan.

"Para pendiri bangsa mengambil makna dari adat, istiadat, dan kebudayaan kita, lalu merumuskan nilai-nilai tersebut menjadi Pancasila. Nilai ketuhanan sebagai sila pertama mencerminkan kepercayaan masyarakat Indonesia akan Tuhan, terlepas dari perbedaan agama," papar Nurul Hidayatullah. Pancasila sebagai dasar negara merupakan kristalisasi dari nilai-nilai luhur yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Nilai-nilai ini telah teruji oleh waktu dan mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang majemuk.

Nurul Hidayatullah menambahkan bahwa isi Pancasila tetap relevan dan tidak lekang oleh waktu, bahkan setelah delapan dekade kemerdekaan Indonesia. Hal ini menjadi pengingat bagi generasi saat ini untuk terus menjaga dan meneruskan warisan para pendiri bangsa. Pancasila bukan hanya sekadar ideologi, melainkan juga pedoman hidup yang harus diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini juga membuka ruang interaktif dalam sesi tanya jawab untuk memberikan kesempatan bagi peserta mengemukakan pendapat dan memperdalam pemahaman. Antusiasme peserta yang tinggi menunjukkan bahwa sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini cukup menarik minat dan perhatian pemuda sebagai generasi penerus bangsa. Sesi tanya jawab menjadi wadah bagi pemuda untuk menyampaikan aspirasi, mengkritisi kebijakan, dan mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa.

Kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang digagas oleh MH. Said Abdullah ini merupakan langkah positif dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman generasi muda terhadap nilai-nilai fundamental bangsa. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi para pemangku kepentingan lainnya untuk terus berupaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda agar mereka dapat menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah, tokoh masyarakat, akademisi, dan organisasi kepemudaan, dalam upaya membangun karakter bangsa yang kuat dan berdaya saing. Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, bangsa Indonesia akan mampu menghadapi berbagai tantangan dan meraih kemajuan yang berkelanjutan.

Keberhasilan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini juga tidak terlepas dari peran aktif para narasumber dan tenaga ahli yang telah memberikan kontribusi yang berharga dalam menyampaikan materi dan memfasilitasi diskusi. M. Salman Farid dan Moh. Nurul Hidayatullah sebagai perwakilan dari BEM Sumenep mampu memberikan perspektif yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan generasi muda saat ini. Sementara itu, Moh. Fauzi dan Slamet Hidayat sebagai tenaga ahli MH. Said Abdullah mampu memberikan pemahaman yang mendalam tentang Empat Pilar Kebangsaan dan implikasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini, diharapkan generasi muda Sumenep dapat menjadi generasi yang cerdas, berkarakter, dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi. Mereka diharapkan mampu menjadi pemimpin masa depan yang mampu membawa Indonesia menuju kejayaan.

Exit mobile version