Liverpool (rakyatindependen.id) – Liverpool FC baru saja mengalahkan Aston Villa pada 2 November 2025, sebuah kemenangan krusial yang sayangnya hanya merupakan yang kedua dalam delapan laga terakhir mereka, di mana enam di antaranya berakhir dengan kekalahan pahit. Rentetan hasil buruk di Premier League ini menempatkan The Reds dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan, menimbulkan pertanyaan besar mengenai konsistensi dan mentalitas tim di bawah asuhan pelatih baru. Namun, nasib mereka di Liga Champions sedikit memberikan secercah harapan, meski potensi kembali menelan kekalahan besar membayangi pada matchday keempat fase liga yang akan berlangsung Rabu dini hari, 5 November 2025. Anfield bersiap menyambut kedatangan raksasa Eropa, sang raja Liga Champions, Real Madrid, dalam sebuah laga yang dipastikan akan menguras emosi dan tenaga.
Kontras mencolok terlihat jelas antara performa kedua tim. Jika Liverpool sedang terseok-seok dan mencari jati diri, Real Madrid justru berada dalam puncak performa mereka. Los Blancos menunjukkan stabilitas luar biasa dan memimpin klasemen baik di LaLiga maupun di grup Liga Champions mereka. Dari 14 pertandingan yang telah dilakoni musim ini di semua kompetisi, Real Madrid berhasil memenangi 13 di antaranya, sebuah rekor yang menunjukkan dominasi mutlak dan efisiensi yang mengerikan. Mereka bukan hanya sekadar memenangkan pertandingan, tetapi juga melakukannya dengan gaya dan kepercayaan diri yang tinggi, seringkali mencetak banyak gol sambil menjaga pertahanan tetap solid.
“Liga Champions selalu unik dan krusial. Kami akan menghadapi ujian berat menghadapi Real. Tetapi, kami juga telah menyiapkan antisipasi (untuk Real, Red),” papar tactician LFC, Arne Slot, dilansir dari Echo. Pernyataan pelatih asal Belanda itu menggarisbawahi kesadaran akan tantangan besar yang menanti timnya. Slot, yang baru mengambil alih kemudi di Anfield, tentu merasakan tekanan yang luar biasa untuk membuktikan bahwa ia mampu menahkodai tim sebesar Liverpool. Kemenangan atas Aston Villa, meski hanya di kancah domestik, bisa menjadi suntikan moral yang penting, sebuah validasi bahwa timnya masih memiliki kemampuan untuk meraih poin penuh. Namun, menghadapi Real Madrid di Liga Champions adalah level yang sama sekali berbeda.
Ucapan Slot memang terbukti dengan hasil yang didapat LFC di Liga Champions sedikit lebih baik daripada Premier League. Dari tiga matchday yang telah dimainkan, Liverpool berhasil memenangi dua di antaranya. Angka ini, meskipun tidak sempurna, menunjukkan bahwa The Reds mungkin memiliki motivasi dan fokus yang berbeda ketika berlaga di kompetisi elit Eropa. Mereka mungkin mampu menemukan kembali semangat juang yang seringkali hilang di liga domestik. Namun, fakta tersebut jelas bukan tandingan Real Madrid yang mencatatkan rekor sempurna. Los Merengues menyapu bersih ketiga matchday mereka tanpa cela. Bukan sekadar sapu bersih, gawang Real baru sekali kebobolan sepanjang fase grup dan mereka telah mencetak 8 gol, sebuah statistik yang menggambarkan betapa kokohnya pertahanan mereka dan betapa tajamnya lini serang mereka.
Meskipun menghadapi lawan yang sangat dominan, Liverpool cukup pede bisa mengejutkan Real Madrid, dan harapan terbesar mereka bertumpu pada sosok Mohamed Salah. Mood wide attacker Mesir itu sedang bagus lantaran baru saja mencetak gol ke-250 bagi LFC ketika melawan Villa. Pencapaian monumental ini tidak hanya menandai tonggak sejarah pribadi bagi Salah, tetapi juga bisa menjadi pemicu bagi performa yang lebih baik di masa mendatang. Sebuah gol bersejarah di momen yang tepat bisa memberikan kepercayaan diri yang sangat dibutuhkan oleh sang "Firaun" dan seluruh tim. Musim ini, Salah baru mencetak 5 gol dan 3 assist dari 14 laga, angka yang relatif rendah dibandingkan standar gemilangnya di musim-musim sebelumnya. Momen melawan Real Madrid bisa jadi titik balik performanya, sebuah panggung besar di mana para pemain bintang diuji dan diharapkan bersinar. Moodnya yang sedang positif setelah rekor gol tersebut bisa menjadi kunci untuk membuka pertahanan kokoh Real.
Namun, ketajaman Salah bakal mendapat tantangan serius dari bomber Real Madrid, Kylian Mbappe. Donatello – julukan Mbappe – juga sedang on fire dengan catatan luar biasa 18 gol dan 2 assist dari 14 laga musim ini. Performa fantastis ini membuatnya baru saja dianugerahi Golden Boot, sebuah pengakuan atas ketajamannya yang tak terbantahkan. Mbappe adalah mesin gol yang sedang berada di puncak performanya, sosok yang bisa mengubah jalannya pertandingan sendirian dengan kecepatan, dribel, dan insting mencetak golnya. Pertarungan antara dua penyerang sayap kelas dunia ini dipastikan akan menjadi salah satu sorotan utama dalam pertandingan ini. Siapa yang akan lebih bersinar, Salah dengan motivasi kebangkitannya atau Mbappe dengan dominasinya yang berkelanjutan?
Menariknya, rekor Mbappe justru inferior ketika melawan LFC. Dari tiga pertemuan sebelumnya, ia menelan dua kekalahan dan baru mengemas satu gol. Statistik ini merupakan anomali langka bagi seorang pemain sekaliber Mbappe, yang biasanya mampu mendominasi hampir setiap lawan. Rekor buruk ini mungkin akan menjadi motivasi ekstra baginya untuk membuktikan diri di Anfield, menunjukkan bahwa ia bisa mengatasi "kutukan" Liverpool. Ia pasti ingin memperbaiki catatan pribadinya dan membawa Real Madrid meraih kemenangan atas tim yang pernah menjadi batu sandungan baginya.
Di sisi lain, catatan Mohamed Salah ketika melawan Real Madrid juga tidak lebih baik, bahkan bisa dibilang lebih buruk. Dari 9 pertemuan, ia menelan 7 kekalahan serta baru mengemas 1 gol dan 1 assist. Dua kekalahan Salah dari Real bahkan terjadi di final Liga Champions musim 2017–2018 dan 2021–2022, momen-momen paling menyakitkan dalam karirnya di Liverpool. Kekalahan-kekalahan di final ini meninggalkan luka mendalam dan mungkin menciptakan keinginan kuat untuk balas dendam pribadi. Pertandingan ini bukan hanya tentang tiga poin, tetapi juga tentang penebusan bagi Salah, kesempatan untuk akhirnya mengalahkan momok Real Madrid di panggung terbesar. Moodnya yang baik setelah gol ke-250 akan diuji oleh memori pahit melawan Los Blancos.
“Menjuarai Liga Champions selalu jadi prioritas. Tetapi, yang terpenting adalah upaya untuk terus menjaga momentum kemenangan. Terutama ketika melawan tim hebat seperti LFC,” ujar Mbappe. Komentar ini menunjukkan bahwa, terlepas dari rekor pribadinya melawan Liverpool, fokus Mbappe tetap pada kemenangan tim dan menjaga dominasi Real Madrid. Ia memahami pentingnya menjaga momentum positif, terutama saat menghadapi lawan sekaliber Liverpool, bahkan jika Liverpool sedang dalam kondisi yang kurang ideal.
Pertarungan di lini tengah akan menjadi kunci. Liverpool kemungkinan akan mengandalkan trio gelandang mereka yang dihuni Gravenberch, Mac Allister, dan Szoboszlai untuk mengimbangi dominasi lini tengah Real Madrid yang dipimpin oleh Valverde, Tchouameni, dan sang bintang muda Jude Bellingham. Bellingham, yang juga sedang dalam performa puncak, akan menjadi motor serangan dan penyeimbang di lini tengah Real. Keberadaan Vinicius Junior di sayap akan memberikan ancaman konstan terhadap pertahanan Liverpool, terutama dengan kecepatan dan kemampuan dribelnya yang mematikan. Sementara itu, lini belakang Real Madrid yang diperkuat Militao, Huijsen, dan Carreras di depan kiper Courtois menunjukkan betapa kokohnya pertahanan mereka, yang juga diperkuat oleh seorang pemain dengan nama Alexander-Arnold yang unik di posisi bek kanan.
Di kubu Liverpool, pertahanan yang dipimpin oleh Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate akan menghadapi ujian terberat mereka musim ini. Mereka harus mampu meredam gelombang serangan Real Madrid dan melindungi kiper Mamardashvili. Di lini serang, Salah akan didukung oleh Gakpo dan Ekitike, dengan Szoboszlai sebagai kreator di belakang striker. Pertanyaan besar adalah apakah Arne Slot akan memilih pendekatan yang lebih hati-hati dengan bertahan dan mengandalkan serangan balik cepat, atau apakah ia akan mencoba untuk menekan Real Madrid sejak awal, mengambil risiko demi mendapatkan keuntungan awal.
Pada akhirnya, hasil pertandingan ini mungkin akan sangat bergantung pada "mood" kedua superstar, Mohamed Salah dan Kylian Mbappe. Apakah Salah yang termotivasi oleh rekor gol dan keinginan balas dendam akan mampu mengeluarkan penampilan terbaiknya? Atau apakah Mbappe, dengan performa luar biasa dan keinginan untuk mematahkan rekor buruknya melawan LFC, akan kembali menjadi penentu? Pertarungan mental dan fisik antara kedua penyerang ini akan menjadi narasi utama yang menentukan siapa yang akan tersenyum di akhir laga. Anfield akan menjadi saksi bisu dari pertarungan epik antara dua raksasa sepak bola Eropa, dengan nasib pertandingan yang menggantung pada kilatan genius dari para bintangnya.
Perkiraan pemain:
Liverpool FC (4-2-3-1): 25-Mamardashvili (g); 12-Bradley, 5-Konate, 4-Van Dijk (c), 26-Robertson; 38-Gravenberch, 10-Mac Allister; 11-Salah, 8-Szoboszlai, 18-Gakpo; 22-Ekitike
Pelatih: Arne Slot
Real Madrid (4-2-3-1): 1-Courtois (g); 66-Alexander-Arnold, 3-Militao, 24-Huijsen, 18-Carreras; 8-Valverde (c), 14-Tchouameni; 15-Guler, 5-Bellingham, 7-Vinicius; 10-Mbappe
Pelatih: Xabi Alonso
(dio)
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
