Dalam sambutannya, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menekankan bahwa peresmian SPPG Al Amien ini merupakan salah satu dari serangkaian inisiatif serupa yang telah diimplementasikan di Kota Kediri. Hingga saat ini, lebih dari lima SPPG telah berdiri kokoh di berbagai titik strategis di Kota Kediri, menandakan keberlanjutan dan konsistensi kepedulian pemerintah terhadap pemenuhan gizi masyarakat. Vinanda menggarisbawahi bahwa program ini adalah wujud konkret dari visi pembangunan sumber daya manusia yang unggul, dimulai dari fondasi gizi yang kuat. "Pemerintah terus berkomitmen agar warga Kota Kediri, khususnya anak-anak dan generasi muda, mendapatkan gizi yang cukup sebagai bekal utama untuk tumbuh kembang optimal, mencapai prestasi akademik, dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan," ujarnya penuh semangat. Ia menambahkan bahwa harapannya, ke depan pemerintah akan terus mendukung pendirian SPPG-SPPG baru di berbagai wilayah, agar anak-anak maupun masyarakat yang membutuhkan bisa mendapatkan makanan bergizi gratis secara merata dan berkelanjutan. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Kota Kediri yang lebih sehat dan cerdas.
Mbak Wali juga menegaskan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap operasional SPPG, baik yang baru diresmikan maupun yang sudah berjalan. Pengawasan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kualitas bahan baku, proses pengolahan, hingga distribusi makanan. "Pemerintah daerah tidak akan main-main dalam melakukan pemantauan intensif. Tujuannya jelas, agar ke depan tidak terjadi kasus keracunan makanan yang dapat merugikan warga Kota Kediri. Tujuan utama pendirian dapur ini adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan meningkatkan kesehatan publik. Jangan sampai justru berbalik merugikan warga dan menimbulkan masalah kesehatan baru," tegas Vinanda, menunjukkan komitmen terhadap standar keamanan pangan yang tinggi. Aspek higienitas dan sanitasi menjadi prioritas utama, mengingat skala pelayanan yang besar dan target penerima manfaat yang luas.
Di sisi lain, Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional, Nyoto Suwignyo, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif di Kota Kediri ini. Ia menyampaikan bahwa peresmian SPPG Al Amien adalah bagian integral dari rencana strategis pemerintah pusat untuk membuka ruang kemitraan yang lebih luas dengan berbagai elemen masyarakat dalam mendukung program pemenuhan gizi nasional. "Kami percaya bahwa isu gizi adalah tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas, seperti yang terwujud dalam SPPG ini, adalah kunci keberhasilan," ungkap Nyoto. Model kemitraan ini memungkinkan pemerintah dan swasta untuk bekerja sama membangun infrastruktur serta sistem pelayanan yang efektif untuk masyarakat.
Nyoto Suwignyo menambahkan, SPPG Al Amien telah dipersiapkan dengan standar sanitasi dan kesehatan yang sangat baik, yang diharapkan dapat menjadi contoh dan rujukan bagi SPPG lainnya di seluruh Indonesia. Standar ini mencakup penggunaan peralatan masak yang higienis, penataan dapur yang memenuhi kaidah sanitasi, serta prosedur pengolahan makanan yang aman. "Kami juga meminta agar setiap SPPG memiliki chef profesional yang bersertifikat. Keberadaan chef bersertifikat bukan hanya tentang keahlian memasak, tetapi juga pemahaman mendalam tentang nutrisi, porsi yang tepat, dan praktik keamanan pangan," jelas Nyoto. Ia menekankan bahwa jika sebuah SPPG belum memiliki chef bersertifikat, pelayanan tidak boleh langsung mencakup kapasitas penuh, misalnya 3.500 porsi per hari, namun pelayanan perlu dilakukan secara bertahap dan terukur untuk memastikan kualitas dan keamanan tetap terjaga. Ini adalah langkah mitigasi risiko sekaligus dorongan untuk peningkatan kapasitas SDM.
Lebih lanjut, Nyoto juga mendorong agar unit SPPG segera memperoleh Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari instansi berwenang. Sertifikasi ini merupakan pengakuan resmi atas pemenuhan standar kebersihan dan keamanan pangan. "Harapannya, pada bulan Oktober nanti seluruh standar sudah terpenuhi sehingga SPPG ini siap 100 persen melayani masyarakat dengan kapasitas penuh dan jaminan kualitas yang optimal," pungkasnya, menunjukkan target waktu yang ambisius namun realistis untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Dari pihak Pondok Pesantren Al Amien, KH. Anwar Iskandar menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan pemerintah yang telah memilih pesantrennya sebagai lokasi SPPG. "Kami menyambut baik inisiatif mulia ini. Pesantren memiliki peran historis dalam melayani umat dan menjaga kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya SPPG ini, kami dapat lebih optimal dalam memastikan gizi yang layak bagi para santri dan juga masyarakat sekitar yang membutuhkan," kata KH. Anwar Iskandar. Beliau menegaskan komitmen Pondok Pesantren Al Amien untuk mengelola SPPG ini dengan amanah, menjaga kualitas, dan menjadi teladan bagi lembaga lain. "Gizi yang baik adalah fondasi bagi kesehatan fisik dan spiritual, yang akan menunjang proses belajar mengajar dan pembentukan karakter santri," tambahnya.
Usai prosesi peresmian yang penuh khidmat, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati bersama KH. Anwar Iskandar dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) meninjau langsung area dapur SPPG Al Amien. Peninjauan ini bertujuan untuk melihat secara langsung fasilitas, peralatan, serta kesiapan operasional dapur. Mereka mengamati proses persiapan makanan, fasilitas penyimpanan bahan baku, serta sistem kebersihan yang diterapkan. Kesempatan ini juga digunakan untuk berinteraksi dengan para petugas dapur dan memastikan bahwa semua aspek telah memenuhi standar yang ditetapkan. Kehadiran seluruh jajaran pimpinan daerah dalam peninjauan ini menunjukkan dukungan penuh dan koordinasi lintas sektoral terhadap keberhasilan program SPPG.
Peresmian SPPG Al Amien ini dihadiri oleh beragam tokoh dan pejabat penting, mencerminkan dukungan lintas sektor terhadap program gizi ini. Hadir dalam peresmian tersebut antara lain, KH. Anwar Iskandar beserta keluarga besar Pondok Pesantren Al Amien, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha, Ketua DPRD Kota Kediri Firdaus, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Danbrigif 16 Wira Yudha Kolonel Inf Taufik Ismail, Kepala Kemenag Kota Kediri A. Zamroni, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kediri Agung Hadi Wijanarko, perwakilan pengasuh Ponpes Al Amien Gus Faried, jajaran pimpinan perbankan yang menunjukkan dukungan dari sektor finansial, ketua DPC partai politik se-Kota Kediri yang menandakan dukungan politis, pengurus Yayasan Bina Cendekia Muslim Pancasila Kediri, rektor dan wakil rektor UNISKA Kediri sebagai representasi akademisi, para kepala sekolah penerima manfaat SPPG 1 Al Amien, Camat Kota Bagus Hermawan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kediri yang menegaskan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan, serta seluruh tokoh masyarakat yang turut menyaksikan momen bersejarah ini. Kehadiran berbagai elemen masyarakat dan pemerintah ini menegaskan bahwa program pemenuhan gizi adalah agenda bersama yang membutuhkan kolaborasi dari semua pihak untuk mencapai tujuan kesejahteraan yang merata. Inisiatif seperti SPPG ini diharapkan dapat menjadi model nasional dalam penanganan isu gizi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
rakyatindependen.id