Olahraga

PSM Makassar Merugi Ratusan Juta Rupiah Akibat Sanksi Disiplin di Awal Musim Liga Super 2025/2026

PSM Makassar, salah satu klub sepak bola kebanggaan Indonesia, harus menelan pil pahit di awal musim Liga Super 2025/2026. Hingga pekan ke-11, klub berjuluk Juku Eja ini telah mengeluarkan dana sebesar Rp237,5 juta untuk membayar denda akibat sanksi yang dijatuhkan oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Jumlah ini tentu saja menjadi beban finansial yang signifikan bagi klub, dan menjadi sorotan bagi manajemen serta para pendukung setia PSM Makassar.

Denda yang harus dibayarkan oleh PSM Makassar ini berasal dari berbagai pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pemain, ofisial tim, serta pemain akademi PSM Makassar yang berlaga di Elite Pro Academy (EPA) 2025/2026. Hal ini menunjukkan bahwa masalah disiplin tidak hanya terjadi di tim utama, tetapi juga merambah hingga ke tim akademi, yang seharusnya menjadi wadah pembentukan karakter pemain muda yang menjunjung tinggi sportivitas.

Salah satu penyumbang terbesar denda tersebut adalah akumulasi kartu kuning yang diterima oleh para pemain PSM Makassar di setiap pertandingan. Tercatat, PSM Makassar harus membayar denda sebesar Rp150 juta akibat lima kartu kuning yang diterima dalam satu pertandingan. Hal ini mengindikasikan bahwa para pemain PSM Makassar kurang mampu mengendalikan emosi dan bermain dengan kepala dingin di lapangan. Selain itu, pelanggaran-pelanggaran yang berujung pada kartu kuning juga menunjukkan kurangnya kedisiplinan dalam menjaga area pertahanan, sehingga seringkali melakukan pelanggaran yang tidak perlu.

Selain kartu kuning, pemain belakang andalan PSM Makassar, Yuran Fernandes, juga mendapatkan sanksi yang cukup berat. Ia dijatuhi denda sebesar Rp50 juta dan larangan bermain selama empat pertandingan akibat tindakan indisipliner yang dilakukannya. Absennya Yuran Fernandes tentu saja menjadi kerugian besar bagi PSM Makassar, mengingat perannya yang sangat vital di lini belakang. Selain memiliki kemampuan bertahan yang solid, Yuran Fernandes juga seringkali menjadi pemecah kebuntuan melalui sundulan-sundulan mematikan dari bola mati.

Tidak hanya tim utama, tim akademi PSM Makassar yang berlaga di EPA 2025/2026 juga turut menyumbang denda. Manajemen PSM Makassar harus mengeluarkan dana sebesar Rp37,5 juta untuk membayar denda yang dijatuhkan kepada tiga klub di EPA. Denda ini disebabkan oleh berbagai pelanggaran, seperti terlambat mengumpulkan e-startlist, perbuatan pemain yang tidak sportif, serta akumulasi kartu kuning yang diterima oleh para pemain muda. Hal ini menjadi perhatian serius bagi manajemen PSM Makassar, karena menunjukkan bahwa pembinaan karakter dan disiplin pemain muda masih perlu ditingkatkan.

Besarnya denda yang harus dibayarkan oleh PSM Makassar ini tentu saja menjadi tamparan keras bagi manajemen, pelatih, serta para pemain. Hal ini menunjukkan bahwa masalah disiplin masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi PSM Makassar. Jika masalah ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin PSM Makassar akan terus merugi dan kesulitan untuk meraih prestasi yang gemilang di Liga Super 2025/2026.

Manajemen PSM Makassar harus segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah disiplin ini. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan sosialisasi dan edukasi yang lebih intensif kepada para pemain mengenai pentingnya menjaga sportivitas, menghormati lawan, dan mematuhi peraturan pertandingan. Selain itu, manajemen juga perlu memberikan sanksi yang tegas kepada para pemain yang melakukan pelanggaran disiplin, sebagai bentuk efek jera.

Pelatih PSM Makassar, Tomas Trucha, juga memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi masalah disiplin ini. Ia harus mampu membangun komunikasi yang baik dengan para pemain, memberikan motivasi yang positif, serta menanamkan nilai-nilai disiplin dan kerja keras. Selain itu, pelatih juga harus mampu merotasi pemain dengan bijak, sehingga para pemain tidak merasa kelelahan dan tertekan, yang dapat memicu tindakan indisipliner.

PSM Makassar Merugi Ratusan Juta Rupiah Akibat Sanksi Disiplin di Awal Musim Liga Super 2025/2026

Para pemain PSM Makassar juga harus memiliki kesadaran diri yang tinggi untuk menjaga disiplin dan sportivitas di lapangan. Mereka harus mampu mengendalikan emosi, menghormati lawan, serta mematuhi instruksi pelatih. Selain itu, para pemain juga harus mampu bekerja sama dengan baik sebagai sebuah tim, sehingga dapat meraih hasil yang maksimal di setiap pertandingan.

Masalah disiplin ini tidak hanya menjadi tanggung jawab manajemen, pelatih, dan para pemain PSM Makassar, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen klub, termasuk para suporter. Para suporter harus mampu memberikan dukungan yang positif kepada tim, tanpa melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan klub. Selain itu, para suporter juga harus mampu menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, dengan menjunjung tinggi sportivitas dan menghormati lawan.

Dengan kerja sama yang baik dari seluruh elemen klub, diharapkan masalah disiplin ini dapat segera diatasi, dan PSM Makassar dapat kembali fokus untuk meraih prestasi yang gemilang di Liga Super 2025/2026. PSM Makassar memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu kekuatan utama di sepak bola Indonesia. Dengan dukungan yang solid dari manajemen, pelatih, pemain, dan suporter, bukan tidak mungkin PSM Makassar akan mampu meraih gelar juara dan mengharumkan nama Sulawesi Selatan di kancah nasional.

Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, PSM Makassar harus terlebih dahulu mengatasi masalah disiplin yang sedang menghantui klub. Jika masalah ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin PSM Makassar akan terus merugi dan kesulitan untuk bersaing dengan klub-klub lain yang lebih disiplin. Oleh karena itu, manajemen PSM Makassar harus segera mengambil tindakan yang tegas dan terukur untuk mengatasi masalah ini, demi kemajuan dan kejayaan PSM Makassar di masa depan.

Selain itu, manajemen PSM Makassar juga perlu melakukan evaluasi terhadap sistem pembinaan pemain muda di akademi. Sistem pembinaan yang baik akan menghasilkan pemain-pemain muda yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis yang mumpuni, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan disiplin yang tinggi. Dengan memiliki pemain-pemain muda yang berkualitas, PSM Makassar akan mampu membangun tim yang solid dan kompetitif di masa depan.

PSM Makassar memiliki sejarah yang panjang dan gemilang di sepak bola Indonesia. Klub ini telah menghasilkan banyak pemain-pemain hebat yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Oleh karena itu, sudah seharusnya PSM Makassar terus berbenah diri dan meningkatkan kualitasnya, agar dapat terus bersaing dengan klub-klub lain yang semakin profesional.

Dengan mengatasi masalah disiplin, meningkatkan kualitas pembinaan pemain muda, dan terus berinovasi, PSM Makassar akan mampu meraih kembali kejayaannya di masa lalu. PSM Makassar memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu klub terbaik di Indonesia, dan dengan kerja keras dan dukungan dari seluruh elemen klub, bukan tidak mungkin PSM Makassar akan mampu mewujudkan impian tersebut.

Semoga dengan adanya perbaikan yang signifikan di berbagai aspek, PSM Makassar dapat kembali menjadi klub yang disegani dan dihormati di sepak bola Indonesia. Para suporter setia PSM Makassar tentu saja sangat berharap agar klub kesayangan mereka dapat segera bangkit dari keterpurukan dan kembali meraih prestasi yang gemilang. Mari kita dukung PSM Makassar dengan sepenuh hati, agar klub ini dapat terus mengharumkan nama Sulawesi Selatan di kancah nasional. Ewako PSM!

Related Articles

X

UPDATE YOUR LICENSE

YOUR LICENSE IS EXPIRED, FOR MORE UPDATE YOU MUST RENEW THE LICENSE

YOUR THEME HAVE VULNERABILITY PROBLEM, UPDATE THIS THEME

- Security Fix: Cross Site Scripting (XSS) vulnerability. - Security Fix: Local File Inclusion vulnerability. - Security Fix: PHP Object Injection vulnerability. - Update: Jannah Extensions plugin updated to version 1.1.5 - And Improvements and minor bug fixes.

Update License