Dua tiket terakhir dari zona Asia untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia 2026 telah resmi menjadi milik Qatar dan Arab Saudi, melengkapi delapan slot yang dialokasikan untuk benua ini di panggung sepak bola terbesar dunia. Kepastian ini disambut dengan gegap gempita oleh para penggemar sepak bola di kedua negara, namun juga memicu kontroversi dan sorotan tajam dari media Irak, yang merasa ada ketidakadilan dalam proses kualifikasi.
Pertandingan antara Arab Saudi dan Irak di King Abdullah Sport City Stadium, Jeddah, pada Rabu (15/10/2025) dini hari, berakhir dengan skor imbang 0-0. Hasil ini cukup bagi Arab Saudi untuk mengamankan posisi juara Grup B dengan total 4 poin, sama dengan Irak, namun unggul dalam selisih gol (3 berbanding 2). Dengan demikian, Arab Saudi secara otomatis lolos ke Piala Dunia 2026, sementara Irak harus berjuang melalui babak kelima kualifikasi.
Di Grup A, Qatar juga berhasil memastikan tempat mereka di Piala Dunia 2026 secara langsung. Kemenangan 2-1 atas Uni Emirat Arab (UEA) di pertandingan kedua mereka memastikan The Maroons mengumpulkan 4 poin, mengungguli UEA (3 poin) dan Oman (1 poin). Qatar langsung melaju ke Piala Dunia 2026, UEA akan melanjutkan perjuangan di babak kelima, dan Oman harus mengubur mimpi mereka untuk tampil di turnamen akbar tersebut.
Keberhasilan Qatar dan Arab Saudi melaju ke Piala Dunia 2026 tidak hanya disambut dengan sukacita, tetapi juga dengan kritik pedas dari media Irak. Akun media sosial X @IraqFootballPod, yang dikenal sebagai wadah bagi para penggemar sepak bola Irak, melontarkan sindiran keras terhadap AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) dan menuduh adanya praktik "mafia" yang menguntungkan kedua negara tersebut.
Dalam cuitannya, @IraqFootballPod menulis, "Selamat datang di AFC Mafia – Qatar dan Arab Saudi lolos ke Piala Dunia 2026, sekaligus mendapatkan keuntungan kandang di kedua pertandingan." Sindiran ini menyoroti keuntungan yang dinikmati Qatar dan Arab Saudi karena bermain di kandang sendiri, yang dianggap memberikan keuntungan signifikan dalam meraih hasil positif.
Media Irak tersebut juga menyoroti perbedaan jadwal pertandingan yang dialami oleh Qatar dan Arab Saudi dibandingkan dengan negara-negara lain yang berpartisipasi dalam Ronde Keempat kualifikasi. Mereka mengklaim bahwa Qatar dan Arab Saudi mendapatkan jadwal yang lebih menguntungkan, yang memungkinkan mereka untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik dan menghindari kelelahan akibat perjalanan jauh.
Kritik yang dilontarkan oleh media Irak ini mencerminkan kekecewaan dan frustrasi yang dirasakan oleh banyak penggemar sepak bola di negara tersebut. Mereka merasa bahwa Irak, yang memiliki sejarah panjang dan tradisi kuat dalam sepak bola, tidak mendapatkan perlakuan yang adil dalam proses kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tuduhan adanya praktik "mafia" di AFC merupakan isu serius yang perlu ditanggapi dengan serius. AFC harus melakukan investigasi menyeluruh terhadap tuduhan ini dan memastikan bahwa semua negara anggota diperlakukan secara adil dan setara dalam semua kompetisi yang diselenggarakan oleh AFC.
Keberhasilan Qatar dan Arab Saudi melaju ke Piala Dunia 2026 juga memunculkan pertanyaan tentang kualitas sepak bola di Asia. Meskipun kedua negara ini memiliki sumber daya keuangan yang besar dan mampu mendatangkan pemain-pemain berkualitas dari luar negeri, banyak yang berpendapat bahwa sepak bola di Asia masih tertinggal dibandingkan dengan Eropa dan Amerika Selatan.
Untuk meningkatkan kualitas sepak bola di Asia, diperlukan investasi yang lebih besar dalam pengembangan pemain muda, peningkatan infrastruktur sepak bola, dan peningkatan kualitas pelatihan pelatih. Selain itu, AFC juga perlu memastikan bahwa semua negara anggota memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing dan meraih kesuksesan.
Piala Dunia 2026 akan menjadi edisi pertama turnamen ini yang diikuti oleh 48 tim, yang berarti akan ada lebih banyak kesempatan bagi negara-negara Asia untuk berpartisipasi. Namun, untuk dapat bersaing dengan sukses di Piala Dunia, negara-negara Asia perlu meningkatkan kualitas sepak bola mereka secara signifikan.
Keberhasilan Qatar dan Arab Saudi melaju ke Piala Dunia 2026 merupakan momen penting bagi sepak bola di kedua negara tersebut. Namun, momen ini juga menjadi pengingat bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas sepak bola di Asia secara keseluruhan.
AFC perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh sepak bola di Asia, termasuk tuduhan adanya praktik "mafia", ketidakadilan dalam jadwal pertandingan, dan kurangnya investasi dalam pengembangan pemain muda. Dengan melakukan hal ini, AFC dapat memastikan bahwa sepak bola di Asia terus berkembang dan mampu bersaing dengan sukses di panggung dunia.
Selain itu, negara-negara Asia juga perlu berinvestasi dalam pengembangan sepak bola akar rumput, yang merupakan fondasi bagi kesuksesan jangka panjang. Dengan memberikan kesempatan kepada anak-anak muda untuk bermain sepak bola dan mengembangkan keterampilan mereka, negara-negara Asia dapat menciptakan generasi pemain yang lebih baik di masa depan.
Piala Dunia 2026 akan menjadi kesempatan besar bagi negara-negara Asia untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mampu bersaing dengan sukses di panggung sepak bola terbesar. Namun, untuk dapat meraih kesuksesan, negara-negara Asia perlu bekerja keras dan berinvestasi dalam pengembangan sepak bola mereka secara berkelanjutan.
Kritik yang dilontarkan oleh media Irak terhadap AFC dan keberhasilan Qatar dan Arab Saudi melaju ke Piala Dunia 2026 merupakan pengingat bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas sepak bola di Asia dan memastikan bahwa semua negara anggota diperlakukan secara adil dan setara.
AFC perlu mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh sepak bola di Asia dan memastikan bahwa semua negara anggota memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing dan meraih kesuksesan. Dengan melakukan hal ini, AFC dapat membantu sepak bola di Asia mencapai potensi penuhnya dan bersaing dengan sukses di panggung dunia.
Pada akhirnya, keberhasilan Qatar dan Arab Saudi melaju ke Piala Dunia 2026 harus menjadi motivasi bagi negara-negara Asia lainnya untuk bekerja lebih keras dan berinvestasi dalam pengembangan sepak bola mereka. Dengan melakukan hal ini, negara-negara Asia dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi sepak bola di benua ini.