Ramai Bicarakan Baliho HOAX Bu Anna. Kata Warga : Ora Opo-opo, Ben Wae
Menjelang perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur, Bupati dan Wali Kota, yang bakal berlangsung 27 Novmber 2024 mendatang, kini, sudah mulai bertebaran baliho bacagub, Bacabup dan Bacawali, di wilayahnya masing-masing.
Seperti halnya perang baliho para bacabup di Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur ini. Para Bacabup sudah mulai melakukan sosialisasi dengan cara memasang baliho mulai ukuran kecil hingga ukuran yang cukup besar.
Bacabup yang sudah memasang baliho adalah, Mantan Bupati Bojonegoro DR Anna Mu’awanah, Sekda Bojonegoro Dra Hj Nurul Azizah, Kepala Desa Campurejo, Kecamatan Kota Bojonegoro Edi Sampurno dan Ketua LSM Mliwis Putih Bojonegoro Bambang Laras Muji Satoto.
Muncul juga nama Bacabup tapi mereka tak memasang baliho, yakni, Ketua DPD Golkar Bojonegoro Mitro’atin,S.Pd, Anggota DPRD Provinsi Jawa tumur fraksi Gerindra H. Budiono,S.Sos, Pimpinan Samator Gas Bojonegoro Setyo Wahono dan Mantan Wakil Bupati Bojonegoro Drs H. Budi Irawanto,M.Si serta beberapa nama lain yang masih samar-samar dan hingga saat ini belum muncul ke publik.
Dari sosialisasi yang memanfaatkan baliho tersebut, terdapat baliho yang bersifat HOAX atau berita bohong yaitu baliho milik Mantan Bupati Bojonegoro Dr Anna Mu’awanah yang bertuliskan BUPATI KITA BOJONEGORO Dr ANNA MU’AWANAH.
Padahal, kita semua tahu bahwa saat ini Bupati Bojonegoro dijabat Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto. Penjabat sementara Bupati Bojonegoro diisi setelah habis masa jabatan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah – Wakil Bupati Drs Budi Irawanto,M.Si, tanggal 23 September 2023 silam.
Jika seorang bupati sudah habis masa jabatanya maka mereka kembali menjadi rakyat biasa dan disebut sebagai Mantan Bupati. Persoalanya, Mantan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah itu, terkesan tak mau disebut mantan bupati.
Hal itu bisa dilihat dari baliho yang terpasang di seantero wilayah Kabupaten Bojonegoro dan stiker yang terpasang di beberapa Mobil Penumpang Umum (MPU) jurusan Bojonegoro – babat dan Bojonegoro – Padangan, yang terkesan hingga saat ini dia masih menjabat karena kalimatnya Bupati kita Bojonegoro.
Melihat baliho Bu Anna yang HOAX itu masyarakat di Bumi Angling Dharma ternyata ramai membicarakannya tetapi hanya ramai di warung kopi, ternyata juga tak ada yang mempersoalkannya atau di bawa ke ranah hukum sebab kalimat tersebut sangat menyesatkan dan membodohi masyarakat Bojonegoro ini.
Masyarakat bisanya hanya nggerundel saja dan tidak melaporkan ke pihak yang berwajib, ini menunjukkan bahwa Wong Bojonegoro kuwi aphik tenan. Padahal, sudah jelas-jelas kalimat di balihonya itu menuturkan bahwa Bupati Kita Bojonegoro itu artinya Dr Anna Mu’awanah adalah Bupati Bojonegoro, padahal saat ini yang menjabat Bupati Bojonegoro bukan lagi Bu Anna tetapi dijabat oleh Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto.
Bu Anna (sapaan akrab Mantan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah) merasa masih jadi bupati hingga saat ini, sehingga ditulisnya Kalimat Bupati Kita Bojonegoro Dr Anna Mu’awanah itu. Hati dan pikiranya belum ikhlas melepas Kabupaten Bojonegoro dengan APBD triliun lebih dan yang telah menjadikannya sebagai Bupati terkaya di Jawa timur itu.
Paribasane, Blarak Ditaleni : Kroso penak dibaleni. Dia merasa akan terpilih lagi di Laga Pillada yang bakal dihelat 27 November 2024 mendatang. Keyakinan bakal meraih kembali jabatan Bupati Bojonegoro untuk periode kedua itu membuat telah membutakan mata hati Bu Anna sehingga dia menyebut bahwa dirinya hingga kini masih jadi bupati.
Bagi bawahanya di Lingkup Pemkab Bojonegoro dan Para Kepala Desa Se-Kabupaten Bojonegoro, adanya tulisan di baliho yang bernada HOAX tidak membuat mereka kaget. Sebab, saat habis masa jabatan Pasangan Anna – Wawan itu, tidak ada acara perpisahan karena Bu Anna pamitnya mau cuti. Mosok cuti sejak 23 September 2023 hingga 27 November 2024 atau sekitar 15 bulan, padahal cuti terpanjang itu saat pejabat menunaikan ibadah haji yaitu selama 3 bulan.
Saat penulis menanyakan tatang baliho HOAX Bu Ana itu kepada beberapa masyarakat Bojonegoro, mereka sudah tahu jika baliho di jalan-jalan dan ada stiker di MPU iu HOAX, namun mereka tak mempersoalkannya. Rata-rata mereka bilang “ora opo-opo ben wae”. Pancen warga Bojonegoro terkenal penyabar, terbukti ada HOAX begitu mereka yo diam saja, bahkan terkesan cuek saja.
Sementara, baliho Sekda Bojonegoro Hj Nurul Azizah sangat santun dengan menyampaikan permohonan maaf lahir bathin di moment Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah yang bertepatan dengan tahun 2024 Masehi ini.
Ada baliho Kades Campurejo Edi Sampurno yang bertliskan Berani berjuang dan Peduli Bojonegoro. Di Baliho yang berukuran 1 meter x 2 meter itu juga bertuliskan Asli Jonegoro. Baliho tangan mengepul dan bibir tersenyum itu terpasang hampir merata di seantero Bojonegoro.
Sedangkan, baliho Bambang Laras Muji Satoto atau yang akrab disapa Mas Bimbing itu hanya beberapa saja itu terpasang di dalam Kota Bojonegoro. Dia mengklaim hendak mencalonkan Bupati Bojonegoro melalui jalur Independen.
Mencalonkan bupati Bojonegoro adalah hak warga negara, jadi siapapun boleh mencalonkan, tapi harus tetap menggunakan cara-cara yang beradab atau politik yang ada etikanya. Jangan menggunakan cara-cara seprti menebar kalimat HOAX sehingga menyesatkan dan terkesan membodhi masyarakat Bojonegoro. Mosok mata melek kok diawoni…
Namun, semua kembali kepada masyarakat Bojonegoro yang memiliki hak pilih dan punya mandat untuk menentukan siapa bupati yang akan dipilih di Pilkada 2024 mendatang. Semoga masyarakat dibukakan mata hatinya untuk memilih pemimpin yang mampu membawa Bojonegoro agar lebih baik lagi. Semoga dan semoga, amiin…
Penulis adalah
Ketua DPC Pijar Nusa Bangsa (PNB) Bojonegoro