Nasional

Sidoarjo Membangun Ekosistem Digital Berdaya: Melalui Mobile Journalism, Warga Diberdayakan Menciptakan Konten Positif dan Pelestari Budaya Lokal

Di tengah derasnya arus informasi dan pesatnya perkembangan teknologi digital, Kabupaten Sidoarjo mengambil langkah progresif untuk membekali warganya dengan keterampilan yang relevan melalui Workshop Mobile Journalism (Mojour). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sidoarjo pada Selasa, 23 September 2025, di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo ini, bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan sebuah inisiatif strategis untuk memupuk literasi digital dan mendorong terciptanya konten-konten positif yang berlandaskan nilai-nilai lokal. Dengan tema sentral "Warga Diajari Bikin Konten Positif dengan Ponsel," Diskominfo Sidoarjo menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem digital yang sehat, produktif, dan berbudaya.

Era digital saat ini telah menempatkan media sosial sebagai kekuatan tak terhindarkan yang mampu membentuk opini, menggerakkan massa, dan bahkan memengaruhi arah pembangunan suatu daerah. Menyadari peran krusial ini, Diskominfo Sidoarjo memandang penting untuk tidak hanya menjadi penonton pasif, melainkan turut aktif dalam mengarahkan pemanfaatan platform digital ke arah yang konstruktif. Workshop Mobile Journalism ini dirancang sebagai wadah bagi 200 peserta dari berbagai kalangan – mulai dari admin media sosial di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga para pegiat media sosial independen – untuk mengasah kemampuan mereka dalam memproduksi konten jurnalistik berkualitas tinggi, hanya dengan bermodalkan ponsel pintar yang mereka miliki. Ini adalah upaya nyata untuk mendemokratisasi produksi informasi, menjadikan setiap warga Sidoarjo berpotensi menjadi "citizen journalist" yang bertanggung jawab dan berdaya.

Pelatihan ini secara khusus menyoroti teknik-teknik penting dalam pengambilan gambar dan video yang profesional, etika jurnalistik, serta strategi penyampaian pesan yang efektif dan menarik. Konsep "Mobile Journalism" sendiri merupakan manifestasi dari fleksibilitas dan aksesibilitas teknologi saat ini, di mana sebuah ponsel tidak lagi hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai studio mini yang siap memproduksi konten kapan saja dan di mana saja. Dengan panduan dari para ahli, peserta diajak untuk memahami bagaimana sudut pandang, pencahayaan, komposisi, hingga narasi dapat digabungkan secara harmonis untuk menghasilkan sebuah karya jurnalistik yang informatif, inspiratif, dan memiliki dampak positif.

Kehadiran tiga narasumber terkemuka menjadi salah satu daya tarik utama workshop ini. Hendro Dwi Laksono, seorang editor senior dari rakyatindependen.id, berbagi wawasan mendalam mengenai teknik penyuntingan, etika pemberitaan, dan strategi penulisan yang menarik perhatian audiens digital. Sementara itu, Malik Ibrahim, Asisten Manajer LKBN Antara Biro Jatim, memberikan perspektif profesional tentang akurasi berita, verifikasi fakta, dan pentingnya kecepatan dalam penyampaian informasi tanpa mengorbankan kualitas. Tak hanya dari kalangan media, Ketua DPRD Sidoarjo, H. Abdilah Nasih, turut hadir sebagai narasumber, menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap inisiatif literasi digital ini. Antusiasme peserta terlihat jelas dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan, menunjukkan bahwa kebutuhan akan pemahaman dan keterampilan digital di Sidoarjo sangat tinggi dan mendesak.

Dalam sambutan pembukaannya, Sekretaris Dinas Kominfo Sidoarjo, Eri Sudewo, menyampaikan visinya yang kuat mengenai pemanfaatan media sosial. Beliau menggarisbawahi bahwa media sosial memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak pembangunan, namun hanya jika dimanfaatkan dengan bijak dan bertanggung jawab. “Saya mohon bapak ibu sekalian selaku admin Medsos di OPD maupun bapak ibu penggiat Media Sosial, mari bersama-sama membangun Sidoarjo yang kita cintai ini lewat unggahan positif di Medsos yang kita miliki,” pintanya. Seruan ini bukan sekadar ajakan, melainkan sebuah misi kolektif untuk menciptakan narasi-narasi positif tentang Sidoarjo, mempromosikan potensi daerah, serta mengedukasi masyarakat melalui kanal-kanal digital yang mereka kelola. Ini adalah langkah krusial untuk memastikan bahwa laju pembangunan tidak hanya terjadi di sektor fisik, tetapi juga di ruang siber yang semakin memegang peranan vital.

Sidoarjo Membangun Ekosistem Digital Berdaya: Melalui Mobile Journalism, Warga Diberdayakan Menciptakan Konten Positif dan Pelestari Budaya Lokal

Lebih jauh, Eri Sudewo juga menyoroti fenomena "gempuran budaya luar" yang kini begitu mudah merambah melalui media sosial. Dalam konteks ini, beliau menekankan bahwa media sosial harus difungsikan sebagai benteng pertahanan sekaligus sarana promosi untuk menjaga seni dan budaya tanah air agar tetap lestari. Beliau secara khusus mengajak masyarakat Sidoarjo untuk secara masif menciptakan konten-konten seni dan budaya lokal. “Konten-konten seni budaya Sidoarjo diharapkan masif dibuat masyarakat Sidoarjo,” tegasnya. Menurutnya, melalui foto dan video yang menonjolkan kekayaan seni dan budaya Sidoarjo, masyarakat dapat secara efektif menangkal pengaruh budaya asing yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai lokal. “Mari kita mulai mengugemi (memegang teguh) budaya yang ada di Sidoarjo agar tidak hilang melalui foto, melalui video, melalui Medsos yang saat ini dengan mudahnya budaya luar masuk lewat media sosial,” terangnya, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadi duta budaya di ranah digital.

Workshop Mobile Journalism ini juga secara eksplisit bertujuan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat Sidoarjo. Literasi digital tidak hanya berarti kemampuan mengoperasikan gawai atau mengakses internet, melainkan juga meliputi pengetahuan dan kecakapan dalam memanfaatkan media digital secara bijak, kritis, cerdas, cermat, dan patuh hukum. Peserta diajarkan untuk tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen konten yang mampu memilah, menganalisis, dan menciptakan narasi yang kredibel dan bermanfaat. Pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari kegiatan semacam ini diharapkan dapat membekali mereka untuk menghadapi berbagai tantangan di era digital, mulai dari penyebaran hoaks hingga ancaman siber.

Eri Sudewo juga berharap agar literasi digital yang didapat dari Workshop Mobile Journalism kali ini tidak berhenti pada diri peserta, melainkan dapat ditularkan kepada masyarakat yang lebih luas. Dengan begitu, akan semakin banyak masyarakat pengguna media sosial yang memanfaatkan platform tersebut dengan bijak, bertanggung jawab, dan produktif. Dukungan terhadap kemampuan membuat konten-konten yang lebih menarik hanya dengan menggunakan HP akan menciptakan gelombang positif yang menyebar dari individu ke komunitas, dan akhirnya ke seluruh Sidoarjo. “Mari kita memberikan literasi digital kepada teman-teman kita, kepada keluarga kita, bagaimana ber-Medsos yang baik sehingga tidak melupakan budaya yang kita miliki,” pungkasnya, menyerukan pentingnya menjadi agen perubahan dan penyebar kebaikan di dunia maya.

Inisiatif Diskominfo Sidoarjo ini merupakan bagian integral dari visi yang lebih besar untuk menjadikan Sidoarjo sebagai kota yang cerdas (smart city) dan berdaya saing di masa depan. Melalui pemberdayaan digital, diharapkan masyarakat Sidoarjo tidak hanya siap menghadapi tantangan global, tetapi juga mampu mengoptimalkan potensi lokal mereka untuk kemajuan ekonomi, pariwisata, dan kesejahteraan sosial. Keterampilan mobile journalism yang diajarkan akan memungkinkan warga untuk mendokumentasikan keindahan alam, kekayaan kuliner, kerajinan tangan, serta inovasi-inovasi yang muncul di Sidoarjo, kemudian mempublikasikannya ke seluruh dunia. Ini adalah investasi jangka panjang dalam sumber daya manusia, yang akan melahirkan generasi-generasi kreatif dan inovatif yang mampu memanfaatkan teknologi untuk kebaikan bersama.

Partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan OPD, organisasi kepemudaan, komunitas seni, dan individu pegiat media sosial, menunjukkan bahwa semangat untuk belajar dan berkembang sangat tinggi di Sidoarjo. Mereka tidak hanya datang untuk mendengarkan, tetapi juga untuk berinteraksi, berbagi pengalaman, dan menyerap setiap ilmu yang diberikan. Dari sesi praktik langsung hingga diskusi interaktif, peserta mendapatkan pengalaman berharga yang akan langsung dapat diaplikasikan dalam aktivitas bermedia sosial mereka. Workshop ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan tanggung jawab moral dalam setiap konten yang diproduksi.

Kolaborasi antara Diskominfo, DPRD, dan para praktisi media profesional seperti dari rakyatindependen.id dan LKBN Antara, menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, legislatif, dan sektor swasta dalam memajukan literasi digital. Dukungan Ketua DPRD Sidoarjo, H. Abdilah Nasih, menggarisbawahi bahwa inisiatif ini bukan sekadar program teknis, melainkan sebuah kebijakan daerah yang strategis untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi tantangan era digital. Beliau menekankan bahwa kemajuan teknologi harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal oleh seluruh lapisan masyarakat.

Secara keseluruhan, Workshop Mobile Journalism yang digagas Diskominfo Sidoarjo ini adalah sebuah langkah maju yang signifikan. Ini adalah investasi dalam masa depan Sidoarjo, memastikan bahwa warganya tidak hanya menjadi penonton pasif di panggung digital global, melainkan juga menjadi aktor utama yang aktif, kreatif, dan bertanggung jawab. Dengan bekal literasi digital dan kemampuan membuat konten positif yang relevan, masyarakat Sidoarjo diharapkan dapat terus menjaga identitas budayanya, mempromosikan potensi daerahnya, dan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan. Ini adalah bukti nyata bahwa Sidoarjo tidak hanya "menggenjot literasi digital," tetapi juga sedang "membangun ekosistem digital berdaya" yang akan menjadi pondasi kuat bagi kemajuan daerah di tahun-tahun mendatang.

rakyatindependen.id

Sidoarjo Membangun Ekosistem Digital Berdaya: Melalui Mobile Journalism, Warga Diberdayakan Menciptakan Konten Positif dan Pelestari Budaya Lokal

Related Articles