
BOJONEGORO (RAKYATINDEPENDEN) – Seorang tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bojonegoro H. Sunaryo Abumain, melayangkan protes secara terbuka melalui Whatshapp (WA) kepada Pengurus Besar Nahlatul Ulama (PBNU) di Jakarta.
H. Sunaryo Abu Main yang merupakan NU yang ulet, tahan banting dengan idealis yang sangat gigih itu, melakukan protes keras terhadap Rois Am PB NU KH Miftahul Ahyar dan Ketua Umum (Ketum) PBNU Yahya Staquf.
“Saya protes dengan mengirim WA terbuka kepada KH Miftahul Ahyar selaku Ro’is Am PBNU dan Gus Yahya Staquf selaku Ketua Umum PBNU”, ujar pria yang akrab disapa Mbah Naryo, Selasa (15/7/2025).
Kepada para awak media, di kediamanya, Desa Brenggolo, Kecamatan Kalitidu itu, dirinya melakukan protes dengan adanya struktur Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bojonegoro masa khidmat 2025-2030.
“Dalam SK Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Bojonegoro Masa hidmat 2025-2030, diduga didominasi orang-orang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bojonegoro,” kata Mbah Naryo dengan nada tinggi.
Lanjut Mbah Naryo, selain didominasi orang-orang PKB Bojonegoro, juga terdapat nama-nama yang belum layak masuk dalam struktural PCNU Bojonegoro.
“Meraka belum layak masuk dalam kepengurusan PCNU Bojonegoro, tapi terkesan dipaksakan untuk menjadi Pengurus PC NU, kalau begini caranya, mereka pengurus karbitan alias jadi pengurus karena ”Sulapan”, kata Mbah Naryo menegaskan.
Lebih lanjut disampaikan oleh Mbah Naryo, kalau ingin masuk struktural harus melalui pengkaderan mulai dari IPNU, ANSOR setelah itu baru masuk NU dan bisa jadi Pengurus PCNU Bojonegoro.
“Kok tiba-tiba dalam SK itu muncul nama-nama orang yang belum layak, yang terkesan “Dipaksakan” masuk dalam Struktural PCNU Bojonegoro masa khidmat 2025-2030 ini”, ungkapnya.
Mbah Naryo mengungkapkan bahwa semestinya Tim PCNU Bojonegoro harus minta masukan dari lintas Pimpinan Partai Politik (Parpol) di Bojonegoro, jika ingin memasukkan orang-orang tersebut ke dalam Struktural PCNU Bojonegoro itu.
“Seperti halnya pada Struktur PBNU yang juga mengakomodir masukan dari lintas Parpol”, kata Mbah Naryo menjlentrehkan.
Dirinya sangat menyanyangkan tindakan Tim PC NU Bojonegoro yang asal comot para pengurus di masa khidmat 2025-2030 ini. Bahkan, dirinya menganggap aneh dan merupakan dagelan yang dipertontonkan kepada masyarakat dan ini membuat masyarakat memberikan stempel jika ada aroma arogansi di Tim PCNU Bojonegoro dalam penyusunan kepengurusan itu.
“Yang perlu dingat jika NU itu ada dimana-mana termasuk di lintas Parpol, jadi semuanya perlu diajak bicara dan menjadi bahan pertimbangan agar penyusunan kepengurusan PC NU Bojonegoro bisa mengakomodir semuanya,” katanya menandaskan.
Di akhir komentarnya, sebagai tokoh NU Bojonegoro, Mbah Naryo mendokan agar Allah SWT tetap melindungi dan menjaga NU Bojonegoro agar ke depan semakin menjadikan kemaslatan umat, terutama di Kabupaten Bojonegoro khusunya dan di Indonesia pada umumnya.
**(Kis/Red)