Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik tengah menggeber proyek pelebaran dan pengecoran Jalan Raya Desa Sumengko, Kecamatan Duduksampeyan, sebuah inisiatif krusial yang diproyeksikan akan menjadi tulang punggung baru bagi geliat ekonomi lokal. Proyek ambisius ini bukan sekadar perbaikan jalan biasa, melainkan sebuah transformasi infrastruktur yang diharapkan mampu membuka keran potensi daerah, menghubungkan sentra-sentra produksi dengan pasar, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Gresik Selatan secara signifikan. Jalan kabupaten sepanjang 1,2 kilometer dengan lebar yang ditingkatkan menjadi 7 meter ini telah lama diidam-idamkan warga, mengingat perannya sebagai jalur vital yang sempat mengalami kerusakan parah, kini memasuki tahap akhir pengerjaan yang progresif.
Kerusakan jalan yang terjadi sebelumnya seringkali menjadi keluhan utama warga, menghambat mobilitas, memperlambat distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, percepatan proyek ini menjadi prioritas utama bagi pemerintah daerah, menegaskan komitmen mereka terhadap peningkatan kualitas infrastruktur dasar. Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUTR Gresik, Eddy Pancoro, menegaskan bahwa jalan yang menghubungkan Desa Sumengko ke Metatu Gresik ini memiliki nilai strategis yang tak terbantahkan. "Pengerjaan jalan ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk memastikan konektivitas yang lancar antar wilayah, khususnya dalam mendukung aktivitas ekonomi masyarakat," ujar Eddy, dalam keterangannya pada Rabu (29/10/2025), mengacu pada tanggal pelaporan saat itu.
Eddy Pancoro menjelaskan secara rinci mengenai peningkatan spesifikasi jalan. "Jalan ini nantinya akan ditingkatkan dari semula lebar 6 meter menjadi 7 meter. Penambahan satu meter ini mungkin terlihat kecil, namun dampaknya sangat besar terhadap kelancaran arus lalu lintas, terutama saat berpapasan atau ketika kendaraan besar melintas," paparnya. Selain pelebaran, proyek ini juga mencakup pemasangan saluran uditch di sisi kanan dan kiri jalan. Penambahan saluran uditch ini bukan hanya sekadar pelengkap, melainkan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah genangan air yang kerap menjadi penyebab utama kerusakan jalan di musim penghujan. Dengan drainase yang lebih baik, umur jalan diharapkan dapat lebih panjang dan biaya perawatan dapat diminimalkan.
Lebih lanjut, Eddy Pancoro menuturkan bahwa struktur jalan yang digunakan adalah konstruksi beton bertulang dengan ketebalan total 40 cm. Rinciannya, lapisan dasar menggunakan beton LC (Lean Concrete) setebal 10 cm, yang berfungsi sebagai perata dan penopang awal, dilanjutkan dengan lapisan rigid beton setebal 30 cm. Kombinasi kedua jenis beton ini dirancang untuk memberikan kekuatan dan ketahanan ekstra terhadap beban lalu lintas yang tinggi, termasuk kendaraan berat, serta cuaca ekstrem. Kekuatan rigid beton dikenal mampu menahan deformasi akibat beban berulang dan memiliki masa pakai yang jauh lebih lama dibandingkan aspal biasa, menjadikannya investasi jangka panjang yang efisien bagi pemerintah daerah dan masyarakat.
"Kami mohon masyarakat bersabar karena aktivitasnya akan sedikit terganggu dengan kegiatan ini. Kami memahami bahwa proses pembangunan selalu membawa konsekuensi berupa ketidaknyamanan sementara," tutur Eddy Pancoro, menyampaikan harapannya agar masyarakat dapat mendukung kelancaran proyek. "Namun, harapannya, setelah rampung nanti, akses jalan ini bisa mampu meningkatkan aksesibilitas dan perekonomian masyarakat Gresik Selatan secara signifikan. Ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik, membuka peluang-peluang baru bagi sektor pertanian, perdagangan, dan bahkan potensi pariwisata lokal," tambahnya, menggambarkan visi jangka panjang dari proyek ini.
Kordinator Tim Unit Reaksi Cepat (URC) DPUTR Gresik, Samsul Bakri, memberikan update terkini mengenai progres pengerjaan di lapangan. Ia menjelaskan bahwa pengecoran dan pelebaran jalan ini dimulai pada tanggal 19 Agustus dan ditargetkan selesai pada 28 Desember 2025, yang berarti total pengerjaan memakan waktu sekitar 132 hari kalender. "Saat ini progres pengecoran jalan sudah mencapai 30 persen. Kami optimis dapat menyelesaikan proyek ini sesuai target waktu yang telah ditetapkan, dengan tetap menjaga kualitas pengerjaan sesuai standar," ungkap Samsul. Progres 30 persen ini mencakup tahapan land clearing, persiapan badan jalan, sebagian pemasangan uditch, dan pengecoran lapisan dasar di beberapa segmen.
Perbaikan jalan ini, lanjut Samsul Bakri, tidak lepas dari dukungan penuh pemerintah daerah yang berkomitmen untuk mewujudkan visi "jalan kabupaten bebas dari jalan berlubang." Komitmen ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan infrastruktur di seluruh wilayah Gresik, memastikan bahwa semua akses jalan dasar memenuhi standar keselamatan dan kelayakan. "Anggaran yang dialokasikan untuk proyek ini merupakan investasi yang tidak sedikit, namun kami percaya bahwa manfaat jangka panjangnya akan jauh melampaui biaya yang dikeluarkan," tegas Samsul, menyoroti pentingnya alokasi dana untuk pembangunan berkelanjutan.
Samsul Bakri juga menghimbau bagi pengguna jalan yang melintas agar senantiasa berhati-hati karena jalan masih dalam tahap perbaikan. "Keselamatan adalah prioritas utama. Kami meminta para pengendara untuk mengurangi kecepatan, memperhatikan rambu-rambu peringatan, dan mengikuti arahan petugas di lapangan," katanya. "Petugas di lapangan sudah kami siagakan untuk mengatur arus lintas agar tidak terjadi kemacetan yang parah selama proses pelebaran serta pengecoran jalan berlangsung. Kami berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalkan dampak gangguan terhadap mobilitas warga," tambah Samsul, menjelaskan upaya mitigasi yang dilakukan oleh tim URC.
Kepala Desa Sumengko, Bapak Ahmad Fauzi, mengungkapkan rasa syukur dan antusiasmenya terhadap proyek ini. "Selama bertahun-tahun, kondisi jalan kami sangat memprihatinkan. Lubang di mana-mana, becek saat hujan, dan berdebu saat kemarau. Ini sangat menghambat aktivitas warga, mulai dari anak-anak sekolah, petani yang mengangkut hasil panen, hingga pedagang yang ingin menuju pasar," kenang Ahmad Fauzi. "Dengan adanya jalan baru ini, kami sangat berharap perekonomian desa kami akan bangkit. Akses menjadi lebih mudah, waktu tempuh lebih singkat, dan biaya operasional transportasi bisa ditekan. Ini adalah hadiah terbaik bagi kami dari pemerintah kabupaten," imbuhnya, mewakili suara hati masyarakat Desa Sumengko.
Seorang pengusaha kecil di bidang pertanian yang berbasis di Sumengko, Ibu Retno, juga menyambut baik perbaikan jalan ini. "Sebelumnya, kami sering kesulitan mengangkut hasil panen seperti padi dan jagung ke pasar di Gresik atau bahkan ke Surabaya. Jalan yang rusak membuat kendaraan cepat rusak, biaya perawatan tinggi, dan waktu pengiriman jadi molor. Konsumen pun sering mengeluh karena keterlambatan," cerita Ibu Retno. "Dengan jalan yang mulus, kami bisa mengangkut lebih banyak hasil panen dengan lebih cepat dan aman. Ini tentu akan meningkatkan daya saing produk kami dan membuka peluang untuk memperluas jaringan pasar. Harapan kami omzet bisa naik," tambahnya dengan optimisme.
Proyek Jalan Raya Desa Sumengko ini merupakan bagian integral dari strategi pembangunan infrastruktur Kabupaten Gresik yang lebih luas, yang bertujuan untuk menciptakan jaringan jalan yang terintegrasi dan berkualitas tinggi di seluruh wilayah. Peningkatan aksesibilitas di Sumengko tidak hanya akan menguntungkan warga setempat, tetapi juga akan memberikan dampak positif pada konektivitas regional Gresik Selatan secara keseluruhan, memudahkan akses ke pusat-pusat pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan di kota-kota terdekat. Jalan yang baik adalah fondasi bagi pembangunan yang berkelanjutan, memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, investasi, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Selain manfaat ekonomi dan sosial, aspek lingkungan juga diperhatikan dalam proyek ini. Pemasangan uditch tidak hanya untuk mengatasi genangan air, tetapi juga untuk mencegah erosi tanah di pinggir jalan, serta mengurangi potensi perkembangbiakan nyamuk dan penyakit akibat genangan air yang stagnan. Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang sesuai standar, jalan baru ini diharapkan akan menjadi contoh proyek infrastruktur yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Dengan progres yang terus berjalan sesuai jadwal, masyarakat Gresik, khususnya warga Desa Sumengko dan sekitarnya, kini menantikan dengan penuh harap rampungnya proyek pelebaran dan pengecoran jalan ini. Jalan Raya Desa Sumengko akan segera bertransformasi menjadi koridor transportasi yang modern, aman, dan efisien, membuka babak baru bagi kemajuan dan kesejahteraan di wilayah tersebut. Proyek ini menjadi bukti nyata bahwa dengan komitmen dan kerja keras, impian akan infrastruktur yang memadai dapat terwujud, mendorong Gresik menuju masa depan yang lebih cerah dan terhubung.
[dny/aje] Sumber berita ini sebelumnya dimuat di rakyatindependen.id.
