Surabaya – PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) kembali mengukuhkan posisinya sebagai pionir dalam pembangunan berkelanjutan dengan meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) terbarunya, yang diberi nama inovatif, “Pola Jelantah”. Program ini bukan sekadar inisiatif biasa; ia merupakan sebuah manifestasi konkret dari komitmen perusahaan untuk tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga secara aktif memberdayakan masyarakat melalui pendekatan ekonomi sirkular yang cerdas, mengubah limbah minyak jelantah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
Inisiatif "Pola Jelantah" secara khusus dirancang untuk mengatasi salah satu masalah lingkungan perkotaan yang sering terabaikan: limbah minyak jelantah. Minyak jelantah, yang jika dibuang sembarangan dapat mencemari tanah, air, dan bahkan menyumbat saluran drainase, kini diubah menjadi aset berharga. Program ini menunjukkan bagaimana masalah lingkungan dapat diubah menjadi peluang ekonomi yang menguntungkan bagi masyarakat, sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan.
Acara peluncuran program TJSL yang ambisius ini diselenggarakan dengan semarak di Kampung Ramah Perempuan dan Anak (RPA), sebuah lokasi strategis di RW 09, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya. Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan, melainkan sengaja dipilih untuk menyoroti peran penting perempuan dan anak-anak dalam menjaga kebersihan lingkungan serta potensi mereka sebagai agen perubahan ekonomi. Kehadiran berbagai pihak penting dalam acara tersebut menandai sebuah kolaborasi apik yang melibatkan PT BIMA sebagai inisiator, pemerintah kota Surabaya melalui dinas terkait, serta komunitas lokal yang menjadi tulang punggung keberhasilan program ini. Sinergi ini mencerminkan pemahaman mendalam bahwa tantangan lingkungan dan ekonomi hanya dapat diatasi melalui kerja sama lintas sektor.
Dalam sambutannya yang penuh semangat, Donny Arif Kurniawan, Kepala Biro Tata Kelola Perusahaan PT BIMA, menegaskan bahwa "Pola Jelantah" adalah perwujudan nyata dari filosofi perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada kontribusi positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Donny menyoroti pentingnya edukasi dan pelatihan sebagai fondasi program ini. "Melalui Pola Jelantah, dengan edukasi dan pelatihan yang komprehensif, masyarakat diharapkan tidak hanya akan semakin peduli dan mampu menjaga lingkungan tetap bersih dari limbah minyak jelantah, tetapi juga dapat secara langsung memperoleh nilai tambah ekonomi yang signifikan dari pengelolaan limbah ini," ujar Donny. Pernyataan ini menggarisbawahi visi ganda program: pelestarian lingkungan dan peningkatan taraf hidup.
Program ini dirancang secara holistik untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas warga dalam mengelola limbah rumah tangga mereka. Fokus utamanya adalah transformasi minyak jelantah menjadi produk-produk yang memiliki nilai jual, seperti sabun ramah lingkungan dan lilin aromaterapi. Proses ini tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang mencemari lingkungan, tetapi juga membuka peluang baru bagi masyarakat untuk menciptakan produk yang berguna dan bernilai ekonomi. Selain itu, "Pola Jelantah" memiliki misi krusial untuk memperkuat ekosistem bank sampah lokal yang sudah ada, menjadikannya lebih mandiri, terstruktur, dan efisien dalam operasionalnya. Penguatan bank sampah ini adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dari inisiatif pengelolaan limbah di tingkat komunitas.
Sebagai bentuk dukungan kongkret yang tidak hanya sebatas retorika, PT BIMA menyalurkan bantuan berupa serangkaian peralatan yang diperlukan untuk pengumpulan dan pengolahan minyak jelantah. Bantuan ini mencakup botol-botol khusus untuk pengangkutan minyak jelantah, jerigen berkapasitas lebih besar, serta alat-alat pelatihan esensial untuk pembuatan sabun dan lilin. Lebih dari sekadar bantuan fisik, PT BIMA juga menyediakan pelatihan komprehensif yang mencakup teknik pembuatan sabun dan lilin, pendampingan manajemen bank sampah yang efektif, serta bimbingan teknis secara berkelanjutan. Bantuan bertahap yang diserahkan meliputi tidak hanya peralatan dasar, tetapi juga buku panduan pengelolaan limbah yang mudah dipahami, memastikan transfer pengetahuan yang efektif kepada masyarakat penerima manfaat. Dengan dukungan menyeluruh ini, diharapkan masyarakat penerima manfaat dapat semakin berdaya, menjadi lebih produktif, dan memiliki kepedulian yang tinggi serta berkelanjutan terhadap lingkungan sekitar mereka.
Dampak yang diharapkan dari program ini melampaui sekadar pengelolaan limbah. "Pola Jelantah" berpotensi menciptakan mata pencarian baru, khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga, memberikan mereka keterampilan yang dapat diubah menjadi sumber pendapatan tambahan. Ini secara langsung berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi keluarga dan peningkatan kesejahteraan komunitas secara keseluruhan. Selain itu, program ini juga menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab kolektif terhadap lingkungan, mengubah perilaku masyarakat dari pembuang limbah menjadi pengelola sumber daya. Melalui edukasi yang diberikan, warga akan lebih memahami dampak negatif dari limbah minyak jelantah dan termotivasi untuk berkontribusi pada solusi yang berkelanjutan.
Kegiatan peluncuran ini tidak hanya dihadiri oleh perwakilan PT BIMA dan masyarakat, tetapi juga oleh berbagai pemangku kepentingan penting lainnya, menunjukkan dukungan penuh dan komitmen yang kuat dari pemerintah kota dan komunitas. Turut hadir antara lain Donny Arif Kurniawan, Kepala Biro Tata Kelola Perusahaan PT BIMA; Satiah, S.Sos, Ketua Tim Penyuluhan Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, yang mewakili komitmen pemerintah daerah terhadap lingkungan; Anggoro Himawan, ST., MT, Lurah Tanah Kali Kedinding, yang menegaskan dukungan dari tingkat pemerintahan terkecil; serta Alib Bagus, Perwakilan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Mikro Makro (BMM) Jawa Timur, yang turut menyokong aspek pemberdayaan masyarakat. Kehadiran perwakilan masyarakat dari RW 01 dan RW 09 juga menunjukkan antusiasme dan kesiapan warga untuk terlibat aktif dalam program ini.
Kehadiran Satiah dari DLH Kota Surabaya sangat signifikan, mengingat perannya dalam menyelaraskan program ini dengan kebijakan lingkungan kota. Dukungan dari pemerintah daerah adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan dan skalabilitas program. Sementara itu, keterlibatan Lurah Anggoro Himawan menunjukkan bahwa inisiatif ini telah mendapatkan legitimasi dan dukungan penuh dari struktur pemerintahan lokal, yang akan mempermudah implementasi di lapangan. Peran BMM Jawa Timur juga krusial dalam memberikan pendampingan aspek kewirausahaan dan keberlanjutan ekonomi bagi para penerima manfaat.
Acara peluncuran ditutup dengan momen simbolis yang penuh makna, yaitu penyerahan bantuan Program "Pola Jelantah" kepada masyarakat penerima manfaat. Penyerahan ini dilakukan secara bersama-sama oleh Bapak Donny Arif Kurniawan dari PT BIMA, Ibu Satiah dari DLH Kota Surabaya, Bapak Anggoro Himawan selaku Lurah, serta tokoh-tokoh masyarakat setempat seperti Ketua RW 01 Bambang Soemantri dan Ketua RW 09 Yoyok Soehendro, didampingi Kepala Perwakilan BMM Jawa Timur, Bapak Alib Bagus. Momen ini bukan hanya seremonial, melainkan sebuah penegasan visual tentang kolaborasi multipihak yang solid dan terkoordinasi dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Penyerahan simbolis ini menegaskan komitmen kolektif untuk memberdayakan masyarakat melalui pengelolaan limbah minyak jelantah yang bernilai ekonomi. "Pola Jelantah" bukan hanya sekadar program TJSL, melainkan sebuah model percontohan yang menunjukkan bagaimana inovasi, kolaborasi, dan kepedulian dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, baik bagi lingkungan maupun bagi ekonomi warga Surabaya. Dengan inisiatif ini, PT BIMA tidak hanya memenuhi tanggung jawab korporatnya, tetapi juga menjadi agen perubahan yang menginspirasi, membuka jalan bagi masa depan yang lebih hijau dan sejahtera bagi komunitas di sekitarnya. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk mengembangkan inisiatif serupa, menciptakan gelombang perubahan positif yang lebih luas di seluruh Indonesia.
rakyatindependen.id
