Indonesia, sebuah gugusan zamrud khatulistiwa, tak hanya memukau dengan bentangan alamnya yang eksotis, namun juga memanjakan lidah dengan khazanah kulinernya yang tak terbatas. Di tengah teriknya matahari tropis yang kerap menyengat, kebutuhan akan kesegaran menjadi sebuah keniscayaan. Namun, lebih dari sekadar pelepas dahaga, minuman tradisional Nusantara menawarkan sebuah perjalanan rasa yang mendalam, kaya akan sejarah, kearifan lokal, dan sentuhan budaya yang diwariskan turun-temurun. Setiap tegukan tak hanya membasahi kerongkongan, tetapi juga menghidupkan kembali nostalgia dan memperkenalkan identitas sebuah daerah. Jauh sebelum minuman kemasan modern merajai pasar, masyarakat Indonesia telah menciptakan ramuan-ramuan ajaib yang tak hanya menyegarkan, tetapi juga seringkali memiliki khasiat kesehatan. Mari kita selami lebih dalam tujuh minuman segar tradisional yang wajib dicicipi, menyingkap pesona di balik setiap resepnya.
1. Es Cendol
Es Cendol, yang juga akrab disebut Dawet di beberapa daerah, adalah ikon minuman tradisional Jawa yang kepopulerannya telah menyebar ke seluruh pelosok Nusantara, bahkan hingga ke mancanegara. Keunikan utamanya terletak pada buliran hijau memanjang yang kenyal, terbuat dari tepung beras atau tepung hunkwe yang dicampur dengan air daun suji atau pandan untuk mendapatkan warna hijau alami dan aroma yang harum semerbak. Proses pembuatannya cukup artistik, adonan ditekan melalui saringan khusus hingga jatuh membentuk untaian ke dalam air es. Cendol ini kemudian disajikan dengan kuah santan murni yang gurih, disiram gula merah cair (gula aren) yang manis legit, dan dilengkapi dengan es serut melimpah. Perpaduan rasa manis dari gula aren, gurihnya santan, dan kenyalnya cendol menciptakan harmoni rasa yang sangat menyegarkan, menjadikannya pilihan sempurna untuk mendinginkan diri di siang hari yang panas. Variasi seperti Dawet Ireng dari Purworejo yang menggunakan abu merang untuk warna hitamnya, menunjukkan kekayaan inovasi di balik minuman sederhana ini.
2. Es Teler
Lahir dari kreativitas masyarakat Jawa Tengah, Es Teler telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu es campur legendaris yang tak lekang oleh waktu. Nama "teler" sendiri konon berasal dari sensasi ‘ketagihan’ atau ‘mabuk’ yang dirasakan setelah menyantap kelezatannya. Minuman ini bukan sekadar pelepas dahaga, melainkan sebuah hidangan penutup yang kaya rasa dan mengenyangkan. Komposisi intinya terdiri dari potongan alpukat matang yang lembut, serutan daging kelapa muda yang kenyal dan segar, serta irisan nangka yang harum manis. Beberapa variasi modern seringkali menambahkan potongan buah lain, agar-agar, atau bahkan tape singkong untuk menambah kompleksitas rasa dan tekstur. Semua bahan ini kemudian disiram dengan sirup, susu kental manis, dan disajikan dengan tumpukan es serut. Keunikan Es Teler terletak pada keseimbangan rasa manis, creamy, dan segar buah-buahan tropis yang berpadu sempurna, menciptakan pengalaman kuliner yang memanjakan lidah dan memberikan energi seketika.
3. Es Selendang Mayang
Dari jantung kota Jakarta, Betawi, hadir sebuah minuman tradisional yang kini semakin langka ditemui, namun menyimpan pesona dan cerita budaya yang mendalam: Es Selendang Mayang. Nama "Selendang Mayang" sendiri terinspirasi dari tampilannya yang berlapis-lapis dengan warna cerah layaknya selendang penari. Minuman ini terbuat dari adonan tepung sagu atau tepung hunkwe yang diolah dan diwarnai menjadi beberapa lapisan dengan warna berbeda, umumnya merah muda, hijau, dan putih. Adonan ini kemudian dipotong kotak atau balok, memberikan tekstur kenyal dan lembut saat dikunyah. Es Selendang Mayang disajikan dengan kuah santan yang gurih, disiram sirup gula merah cair yang manis legit, dan tentu saja, es batu. Rasanya yang manis berpadu dengan gurihnya santan dan sensasi kenyal dari adonan tepung menciptakan harmoni rasa yang unik dan otentik. Menikmati Es Selendang Mayang bukan hanya sekadar meminum, melainkan juga merasakan jejak kuliner Betawi yang otentik dan langka, sebuah warisan yang patut dilestarikan.
4. Es Pisang Ijo
Bergerak ke timur Nusantara, kita akan menemukan Es Pisang Ijo, minuman khas Makassar, Sulawesi Selatan, yang tak hanya menyegarkan tetapi juga memikat mata dengan tampilannya yang unik dan cerah. Daya tarik utamanya adalah pisang yang dibalut adonan tepung berwarna hijau, menyerupai kulit pisang yang masih muda. Umumnya, pisang yang digunakan adalah pisang raja atau pisang kepok yang dikukus hingga matang, lalu dibalut adonan tepung beras yang sudah diberi pewarna hijau alami dari daun pandan atau suji. Minuman ini disajikan dengan bubur sumsum putih yang lembut dan gurih, sirup merah manis (seringkali menggunakan sirup DHT khas Makassar), susu kental manis, dan es serut. Perpaduan rasa manis dari pisang dan sirup, gurihnya bubur sumsum dan santan (jika bubur sumsum dibuat dengan santan), serta tekstur lembut dari semua komponen, menjadikan Es Pisang Ijo sebagai hidangan penutup yang sempurna. Tak jarang, Es Pisang Ijo menjadi primadona saat berbuka puasa atau sebagai camilan sore yang mengenyangkan sekaligus memanjakan lidah.
5. Es Doger
Dari dataran tinggi Jawa Barat, khususnya Bandung, muncul Es Doger, sebuah minuman yang terkenal dengan cita rasa manis, gurih, dan campuran isiannya yang melimpah ruah. Nama "Doger" sendiri konon berasal dari akronim "Dorong Gerobak", merujuk pada penjualnya yang kerap menjajakan minuman ini menggunakan gerobak dorong. Keunikan Es Doger terletak pada es serutnya yang sudah dicampur dengan santan dan gula, sehingga menghasilkan es yang lembut, creamy, dan berwarna merah muda yang khas. Isiannya pun beragam, mulai dari tape singkong yang sedikit asam, ketan hitam yang legit, pacar cina (sagu mutiara) yang kenyal, roti tawar yang dipotong dadu, hingga serutan kelapa muda. Semua bahan ini kemudian disiram dengan sirup merah dan susu kental manis. Kombinasi tekstur yang bervariasi – dari lembutnya es, kenyalnya sagu, legitnya ketan, hingga gurihnya kelapa – menciptakan sensasi makan dan minum yang sangat memuaskan. Es Doger adalah perpaduan sempurna antara dessert dan minuman, selalu digemari oleh berbagai kalangan karena kelezatan dan kesegarannya.
6. Es Legen
Menuju ke pesisir utara Jawa Timur, tepatnya daerah Lamongan dan Tuban, kita akan menemukan Es Legen, sebuah minuman tradisional yang menawarkan kesegaran alami langsung dari alam. Legen adalah nira atau getah yang disadap dari pohon siwalan (lontar). Minuman ini memiliki rasa manis alami yang khas, dengan sedikit aroma fermentasi ringan yang justru menjadi ciri khasnya, namun umumnya tidak memabukkan karena kadar alkoholnya sangat rendah. Proses penyadapan nira yang dilakukan secara tradisional, seringkali melibatkan panjat memanjat pohon siwalan yang tinggi, menunjukkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam. Es Legen paling nikmat disajikan dalam keadaan dingin atau dengan tambahan es batu, memberikan sensasi sejuk yang meresap hingga ke tenggorokan. Selain menyegarkan, Legen juga dipercaya memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti membantu melancarkan pencernaan, mengandung elektrolit alami, dan menjadi sumber energi yang baik. Ini adalah minuman otentik yang mencerminkan kesederhanaan dan kekayaan alam Nusantara.
7. Es Goyobod
Kembali ke Jawa Barat, Es Goyobod hadir sebagai varian es campur yang memiliki identitas kuat dan tak kalah populer. Mirip dengan es campur lainnya, namun Es Goyobod memiliki ciri khas yang membedakannya: potongan "goyobod" itu sendiri. Goyobod adalah sejenis agar-agar kenyal yang terbuat dari tepung hunkwe, dengan tekstur yang lebih lembut, lebih goyang, dan cenderung meleleh di mulut dibandingkan agar-agar biasa. Selain goyobod, isiannya juga melimpah ruah, meliputi potongan alpukat yang creamy, irisan nangka yang harum, serutan kelapa muda yang segar, serta kadang ditambahkan tape singkong dan pacar cina. Semua komponen ini disajikan dengan tumpukan es serut, disiram sirup merah yang manis, dan diberi sentuhan akhir susu kental manis yang melimpah. Sensasi segar dari es, manisnya sirup dan buah, creamy-nya alpukat, serta tekstur unik dari goyobod menciptakan perpaduan rasa dan tekstur yang kompleks dan sangat memuaskan. Es Goyobod bukan hanya pelepas dahaga, tetapi juga hidangan penutup yang kaya rasa dan tekstur, populer di kalangan masyarakat Sunda dan wisatawan.
Minuman tradisional Indonesia bukan sekadar deretan resep untuk melepas dahaga; ia adalah cerminan dari kekayaan budaya, kearifan lokal, dan kreativitas masyarakatnya dalam memanfaatkan sumber daya alam. Dari Es Cendol yang sederhana namun memikat, hingga Es Pisang Ijo yang mengenyangkan, setiap minuman menyimpan cerita dan menawarkan pengalaman rasa yang otentik. Menikmati minuman-minuman ini adalah sebuah perjalanan menelusuri akar budaya Nusantara, merasakan warisan leluhur yang diwariskan dari generasi ke generasi. Jadi, di tengah udara panas yang menyengat, jangan ragu untuk menjelajahi dan mencicipi pesona rasa dari tujuh minuman segar tradisional ini. Setiap tegukan adalah sebuah apresiasi terhadap kekayaan kuliner Indonesia yang tak terlupakan.
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id