Pemerintah Kabupaten Bondowoso secara resmi meluncurkan program unggulan "Bondowoso Menyala" pada peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) ke-54 tahun 2025. Inisiatif strategis ini menandai komitmen kuat pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas infrastruktur publik, khususnya pada sektor penerangan jalan umum (PJU), demi menciptakan lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan produktif bagi seluruh masyarakat. Peluncuran program ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah deklarasi Bondowoso untuk beranjak menuju era baru, di mana setiap sudut kota hingga pelosok desa akan diterangi, mendukung aktivitas ekonomi, sosial, dan menjamin keselamatan warga di malam hari.
Fokus utama dari program "Bondowoso Menyala" adalah penyediaan dan perbaikan PJU secara menyeluruh. Langkah ini diambil setelah melalui serangkaian kajian dan survei mendalam yang mengidentifikasi kebutuhan krusial akan penerangan jalan yang memadai. Plt Kepala Dinas Perhubungan Bondowoso, Slamet Yantoko, dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa saat ini, Bondowoso memiliki total 3.786 titik PJU yang tersebar di berbagai wilayah. Dari jumlah tersebut, 2.483 titik telah menggunakan teknologi Light Emitting Diode (LED) yang lebih hemat energi dan tahan lama, sementara 1.313 titik lainnya masih mengandalkan lampu konvensional. Data hasil survei yang dilakukan menunjukkan adanya 120 titik PJU yang dalam kondisi mati dan masih menantikan penanganan lebih lanjut. Kondisi ini menjadi salah satu pendorong utama diluncurkannya program ini, yang menargetkan tidak hanya perbaikan, tetapi juga penambahan titik-titik baru yang sangat dibutuhkan.
Slamet Yantoko merinci upaya yang telah dilakukan sepanjang tahun ini sebagai bagian dari persiapan dan implementasi awal "Bondowoso Menyala." Sebanyak 216 lampu LED telah berhasil diganti, dan perbaikan telah dilakukan di lima titik PJU yang mengalami kerusakan. "Sementara itu, sisa 120 titik yang mati akan segera kami tindak lanjuti dalam waktu dekat. Ini adalah prioritas kami untuk memastikan tidak ada lagi area yang gelap dan berpotensi menimbulkan risiko," tegasnya. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa kebutuhan taksasi atau estimasi PJU di Bondowoso mencapai angka 5.538 titik. Angka ini mencerminkan selisih signifikan antara jumlah PJU yang ada saat ini dengan kebutuhan ideal untuk menerangi seluruh wilayah kabupaten secara optimal, termasuk jalan-jalan desa dan area publik yang selama ini kurang terjangkau. Kesenjangan inilah yang akan menjadi target utama "Bondowoso Menyala" untuk diisi secara bertahap dan berkelanjutan.
Program "Bondowoso Menyala" bukan hanya sekadar proyek teknis pemasangan lampu, melainkan sebuah simbol dari semangat baru dan optimisme untuk menghadirkan infrastruktur penerangan jalan yang modern hingga ke desa-desa terpencil. Slamet Yantoko menekankan bahwa tujuan utamanya adalah memastikan bahwa aktivitas masyarakat dapat tetap berlangsung lancar dan aman, bahkan setelah matahari terbenam. "Dengan penerangan yang memadai, kami berharap perekonomian daerah dapat bergerak lebih optimal, keamanan lingkungan meningkat, dan masyarakat merasa lebih nyaman dalam menjalankan kehidupan sehari-hari," ujarnya. Ini berarti bahwa pasar malam, kegiatan UMKM di malam hari, hingga mobilitas warga menuju tempat kerja atau sekolah di pagi buta, akan mendapatkan dukungan penuh dari infrastruktur penerangan yang andal.
Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i, menambahkan bahwa kehadiran program ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah dalam membangun sistem transportasi yang modern, efisien, dan berkelanjutan. Menurutnya, penerangan jalan adalah elemen krusial dalam menjamin keselamatan dan kenyamanan masyarakat. "PJU yang baik tidak hanya mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas, tetapi juga meminimalisir potensi tindak kejahatan di malam hari. Mari jadikan momentum Harhubnas ini sebagai dorongan untuk terus berinovasi demi kemajuan bersama, menciptakan Bondowoso yang lebih terang dan berdaya saing," kata As’ad Yahya Syafi’i. Ia juga menyoroti bagaimana PJU yang memadai dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan, memberikan rasa aman, dan mendorong interaksi sosial di ruang publik yang sebelumnya mungkin terasa kurang nyaman karena minimnya penerangan.
Di balik peluncuran program ambisius ini, Harhubnas ke-54 tahun 2025 di Kabupaten Bondowoso juga diramaikan dengan berbagai kegiatan lain yang bersifat edukatif, sosial, dan rekreatif. Rangkaian acara ini dirancang untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya sektor perhubungan. Kegiatan tersebut antara lain kampanye keselamatan transportasi, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang etika berlalu lintas dan pentingnya mematuhi peraturan demi mengurangi angka kecelakaan. Ada pula jalan sehat dan fun bike, yang tidak hanya mendorong gaya hidup sehat tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga. Lomba burung berkicau juga turut memeriahkan suasana, memberikan hiburan dan menjadi wadah bagi komunitas pecinta burung.
Tidak ketinggalan, aspek layanan sosial juga menjadi fokus penting dalam peringatan Harhubnas kali ini. Dinas Perhubungan Bondowoso menyelenggarakan kegiatan donor darah, sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap kesehatan masyarakat dan ketersediaan stok darah di rumah sakit. Selain itu, terdapat layanan servis gratis kendaraan roda empat, yang memberikan manfaat langsung bagi pemilik kendaraan untuk memastikan kendaraan mereka dalam kondisi prima dan aman untuk digunakan di jalan. Seluruh rangkaian kegiatan ini dirancang untuk tidak hanya memperingati, tetapi juga menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Bondowoso.
Melalui program "Bondowoso Menyala" dan seluruh rangkaian kegiatan Harhubnas, Dishub Bondowoso berharap kesadaran masyarakat terhadap keselamatan transportasi semakin meningkat. Ini termasuk pemahaman akan pentingnya peran penerangan jalan dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi pengguna jalan, baik pejalan kaki, pengendara sepeda motor, maupun pengemudi mobil. Lebih dari itu, Dishub juga berharap koordinasi antarinstansi pemerintah dapat terjalin lebih solid, menciptakan sinergi dalam pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik. Keterlibatan aktif dari berbagai pihak, mulai dari dinas terkait, kepolisian, hingga masyarakat sipil, akan menjadi kunci keberhasilan jangka panjang program ini. Dengan demikian, "Bondowoso Menyala" bukan sekadar proyek fisik, melainkan sebuah gerakan kolektif untuk membangun masa depan Bondowoso yang lebih cerah, aman, dan sejahtera bagi semua warganya.
[rakyatindependen.id]