Dedikasi PSHT Blitar: Mengukir Bakti Lingkungan di Sungai Cemara, Wujud Nyata Memayu Hayuning Bawono Menuju Indonesia Bersih 2029

Dedikasi PSHT Blitar: Mengukir Bakti Lingkungan di Sungai Cemara, Wujud Nyata Memayu Hayuning Bawono Menuju Indonesia Bersih 2029 adalah sebuah narasi tentang komitmen yang mendalam terhadap kelestarian alam dan nilai-nilai luhur kemanusiaan, yang secara gamblang diwujudkan oleh ratusan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kota Blitar – Pusat Madiun. Mereka tidak hanya mengukir prestasi dalam seni bela diri, tetapi juga menunjukkan aksi nyata kepedulian terhadap lingkungan dengan terjun langsung membersihkan bantaran Sungai Cemara yang terletak di Jalan Cemara, Kelurahan Rembang, Kecamatan Sananwetan. Aksi ini merupakan manifestasi konkret dari ajaran filosofis organisasi yang sangat dihormati, yakni Memayu Hayuning Bawono, sebuah konsep Jawa kuno yang berarti turut serta memperindah, menjaga keseimbangan, dan harmonisasi tatanan dunia.

Pada pagi yang cerah di Kota Blitar, semangat gotong royong dan kebersamaan membahana di sepanjang aliran Sungai Cemara. Lebih dari sekadar sebuah kegiatan bersih-bersih biasa, bakti sosial ini merupakan bagian integral dari rangkaian peringatan World Cleanup Day (WCD) 2025, sebuah inisiatif global yang menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia untuk membersihkan lingkungan mereka. Di Indonesia, WCD 2025 mengusung tema besar yang ambisius namun sangat relevan, yaitu “Menuju Indonesia Bersih 2029”. PSHT Kota Blitar, dengan dedikasi dan kekuatan anggotanya, secara aktif berkontribusi dalam pencapaian visi mulia tersebut.

Antusiasme yang luar biasa terlihat jelas dari setiap wajah yang terlibat. Para anggota PSHT, dengan seragam kebanggaan mereka, bahu-membahu bersama berbagai elemen masyarakat. Terlihat pula partisipasi aktif dari institusi pemerintah, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar sebagai inisiator, hingga para pelajar yang menunjukkan kepedulian sejak dini, serta personel dari Kodim 0808 dan Yonif 511 yang menambah kekuatan dan disiplin dalam pelaksanaan kegiatan. Sinergi multisektoral ini menciptakan sebuah kolaborasi harmonis yang menjadi kekuatan utama dalam upaya penyelamatan lingkungan. Kehadiran Wakil Wali Kota Blitar, Elim Tyu Samba, yang tidak segan turun langsung meninjau lokasi dan menyapa para peserta, semakin menambah semangat dan motivasi bagi seluruh pihak yang terlibat, menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap inisiatif positif semacam ini.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar, Jajuk Indihartati, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas partisipasi aktif dan berkelanjutan dari PSHT. Menurutnya, kekuatan sinergi antara organisasi masyarakat yang memiliki akar kuat di komunitas dan pemerintah daerah adalah kunci utama keberhasilan setiap program lingkungan. “Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi kerelaan saudara-saudara dari PSHT Cabang Kota Blitar yang sudah sering berkolaborasi dengan kami dalam berbagai program lingkungan. Kondisi sungai di Jalan Cemara ini memang sudah lama membutuhkan perhatian serius karena banyak sampah domestik, limbah non-organik, serta tanaman liar seperti enceng gondok yang tumbuh subur dan menghambat aliran air,” ujar Jajuk Indihartati dengan nada penuh penghargaan.

Ia menambahkan, setelah upaya pembersihan masif yang dilakukan bersama seluruh komponen masyarakat ini, kondisi Sungai Cemara kini jauh lebih baik dan menunjukkan perubahan yang signifikan. “Alhamdulillah, sekarang sungainya menjadi bersih, jernih, dan aliran airnya tampak lancar. Kami sangat berharap aliran air dapat kembali berfungsi normal dan optimal, terutama untuk mencegah potensi genangan bahkan banjir saat musim hujan tiba, yang seringkali menjadi masalah di wilayah ini,” jelasnya, menekankan dampak positif jangka panjang dari kegiatan ini. Jajuk juga berharap bahwa kebersihan sungai ini dapat berkelanjutan, dengan partisipasi aktif masyarakat sekitar untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan.

Sementara itu, Ketua PSHT Cabang Kota Blitar, Miskan Hadi Prasetyo, menegaskan bahwa kegiatan ini bukanlah sekadar agenda rutin, melainkan merupakan bagian integral dari panggilan jiwa setiap insan SH Terate. Baginya, seorang pendekar sejati tidak hanya dilatih untuk menguasai teknik bela diri dan menjaga diri, tetapi juga untuk mengemban amanah besar dalam memberikan manfaat nyata bagi lingkungan hidup dan masyarakat luas. “Ini adalah penjabaran konkret dari ajaran luhur kami untuk ikut Memayu Hayuning Bawono. Kami ingin menunjukkan bahwa insan pencak silat, dengan segala disiplin dan kekuatan yang dimiliki, memiliki peran sosial yang sangat penting dan tanggung jawab moral untuk menjaga ekosistem alam, bukan hanya di lingkungan sekitar, tetapi juga sebagai bagian dari upaya pelestarian global,” ungkap Miskan dengan penuh keyakinan.

Miskan melanjutkan, melalui kegiatan kolaboratif seperti bersih-bersih sungai ini, ia sangat berharap bahwa rasa empati, jiwa sosial, dan tali persaudaraan antar anggota PSHT, maupun dengan masyarakat umum, dapat terus tumbuh dan semakin erat. “Semoga kebersamaan ini membawa dampak positif yang berkelanjutan, tidak hanya untuk kebersihan dan kelestarian lingkungan kita, tetapi juga untuk mempererat silaturahmi kita semua sebagai satu keluarga besar bangsa Indonesia. Kami berdoa agar setiap tetes keringat dan setiap upaya yang telah kami curahkan dalam kegiatan ini mendapat ridho dan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga menjadi amal jariyah yang tak terhingga nilainya,” tutupnya, dengan harapan besar akan keberlanjutan semangat positif ini.

Aksi kolaboratif yang sarat makna ini berhasil mengubah wajah bantaran Sungai Cemara yang sebelumnya kumuh dan tersumbat, menjadi lebih bersih, asri, dan fungsional. Ini adalah bukti nyata bahwa semangat gotong royong, kepedulian bersama, dan komitmen terhadap nilai-nilai luhur adalah kekuatan utama yang tak terkalahkan dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya di Kota Blitar. Kegiatan ini tidak hanya membersihkan sungai secara fisik, tetapi juga membersihkan hati dan menyatukan tekad berbagai elemen masyarakat untuk tujuan yang mulia. Lebih dari itu, inisiatif PSHT ini menjadi inspirasi bagi organisasi lain dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama bergerak, beraksi, dan berkontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia yang lebih bersih, sehat, dan lestari di masa depan, sejalan dengan visi besar World Cleanup Day 2025 “Menuju Indonesia Bersih 2029”. Kesadaran kolektif yang terbangun dari aksi ini diharapkan menjadi fondasi yang kuat bagi keberlanjutan program-program lingkungan di Kota Blitar dan seluruh Indonesia.

rakyatindependen.id

Exit mobile version