Kediri Perkuat Birokrasi Progresif: Wali Kota Vinanda Lantik 136 Pejabat, 10 Lurah Perempuan Jadi Garda Terdepan Wujudkan Visi MAPAN

Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, baru-baru ini pada Jumat, telah mengukir tonggak penting dalam upaya peningkatan kualitas birokrasi dan pelayanan publik di Kota Kediri dengan melantik 136 pejabat eselon III dan IV. Upacara pelantikan yang berlangsung khidmat di Ruang Joyoboyo ini bukan sekadar rotasi jabatan biasa, melainkan sebuah manifestasi konkret dari komitmen Pemerintah Kota Kediri untuk menghadirkan penyegaran, efektivitas, dan kesetaraan gender dalam tubuh pemerintahannya. Dari ratusan pejabat yang dilantik, sorotan khusus tertuju pada sepuluh perempuan tangguh yang dipercaya mengemban amanah sebagai kepala kelurahan (lurah), sebuah langkah progresif yang menegaskan peran vital perempuan dalam kepemimpinan lokal. Seluruh pejabat yang baru dilantik diharapkan menjadi motor penggerak utama dalam mendukung terwujudnya visi besar Kota Kediri MAPAN: Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni.

Visi MAPAN bukan sekadar akronim, melainkan sebuah cita-cita holistik yang menjadi panduan pembangunan Kota Kediri. "Maju" mengisyaratkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inovasi, dan peningkatan infrastruktur yang modern. "Agamis" merefleksikan penguatan nilai-nilai keagamaan dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. "Produktif" menekankan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan daya saing ekonomi lokal. "Aman" berarti terciptanya lingkungan yang kondusif, tertib, dan bebas dari ancaman. Sementara "Ngangeni" merupakan harapan agar Kota Kediri menjadi tempat yang nyaman, ramah, dan selalu dirindukan oleh warganya maupun pendatang. Pelantikan ratusan pejabat ini, dengan penekanan pada kapabilitas dan integritas, merupakan fondasi strategis untuk mewujudkan setiap pilar dari visi MAPAN tersebut. Mereka adalah ujung tombak yang akan menerjemahkan kebijakan-kebijakan strategis pemerintah kota menjadi program nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

Dalam sambutannya, Wali Kota Vinanda Prameswati secara lugas menyampaikan bahwa pelantikan ini adalah langkah strategis yang tidak bisa ditawar dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja dan kualitas pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kota Kediri. "Harapannya ini adalah sebuah penyegaran, salah satu upaya kami untuk meningkatkan efektivitas kerja kemudian meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat," ujar Vinanda dengan nada optimis. Ia menambahkan bahwa pergeseran dan promosi jabatan ini juga menjadi wadah berharga bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta para pejabat eselon III dan IV untuk memperkaya wawasan dan pengalaman mereka. Rotasi jabatan secara berkala dianggap penting untuk mencegah stagnasi, mendorong inovasi, serta memastikan bahwa setiap unit kerja mendapatkan energi baru dan perspektif segar dalam menjalankan tugas-tugasnya. Ini adalah upaya sistematis untuk membangun birokrasi yang adaptif, responsif, dan dinamis, sesuai dengan tuntutan zaman yang terus berubah.

Aspek paling menonjol dari pelantikan ini adalah kepercayaan yang diberikan kepada sepuluh perempuan untuk menjabat sebagai lurah. Wali Kota Vinanda menegaskan bahwa hal ini merupakan bukti nyata bahwa perempuan memiliki peran dan tanggung jawab yang setara dengan laki-laki dalam pemerintahan, sebuah pesan kuat tentang kesetaraan gender yang menjadi salah satu prioritas kepemimpinannya. "Terkait dengan 10 lurah perempuan tentunya perempuan dan laki-laki ini sama saja. Punya tanggung jawab yang sama. Makin banyaknya perempuan kita sama-sama mendukung dan mewujudkan visi misi Pemerintah Kota Kediri MAPAN," katanya. Pernyataan ini bukan sekadar retorika, melainkan cerminan dari kebijakan Pemerintah Kota Kediri yang mendorong partisipasi aktif perempuan di segala lini, khususnya dalam pengambilan keputusan di tingkat akar rumput seperti kelurahan. Kehadiran lurah perempuan diharapkan membawa perspektif yang lebih inklusif, peka terhadap isu-isu sosial, dan mampu merangkul seluruh elemen masyarakat dengan pendekatan yang humanis.

Mbak Wali, sapaan akrab Vinanda, juga menyampaikan pesan penting kepada seluruh pejabat yang baru dilantik. Ia menekankan perlunya kerja secara profesional, integritas yang tinggi, dan disiplin yang kuat. Menurutnya, ketiga pilar ini adalah kunci untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. "Pesannya yang sudah dilantik bisa bekerja secara profesional, punya integritas dan disiplin karena ketika kita punya kinerja yang baik insyaallah masyarakat juga akan memberikan kepercayaan yang baik," tegasnya. Kepercayaan masyarakat adalah modal utama bagi keberhasilan setiap program pemerintah, dan hal itu hanya bisa diraih melalui kinerja nyata dan perilaku yang patut dicontoh.

Vinanda juga mengingatkan bahwa ke depan, Kota Kediri akan menghadapi berbagai tantangan kompleks yang memerlukan adaptasi cepat dan solusi inovatif. Tantangan di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, serta berbagai aspek sosial-ekonomi lainnya menuntut para pejabat untuk tidak hanya cepat beradaptasi dengan lingkungan kerja baru, tetapi juga proaktif dalam mencari solusi atas permasalahan yang ada. "Ke depan banyak tantangan pendidikan, kesehatan, lingkungan dan sebagainya, maka saya berharap supaya cepat beradaptasi," ujarnya. Ini adalah panggilan untuk para pejabat agar tidak berpuas diri, melainkan terus belajar, berinovasi, dan bekerja sama lintas sektor demi kemajuan Kota Kediri. Misalnya, di sektor pendidikan, mereka diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas pembelajaran dan aksesibilitas. Di sektor kesehatan, upaya pencegahan penyakit dan peningkatan layanan kesehatan dasar harus menjadi prioritas. Sementara di bidang lingkungan, mereka harus berperan aktif dalam menjaga kebersihan, kelestarian alam, dan penanganan sampah.

Salah satu figur perempuan yang menjadi bagian dari sejarah baru ini adalah Yuli Rachmawati. Setelah mengabdi selama sembilan tahun sebagai Lurah Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, kini ia dipercaya untuk memimpin Kelurahan Dermo, yang juga berada di kecamatan yang sama. Perpindahan ini menunjukkan kepercayaan pimpinan terhadap rekam jejak dan pengalaman yang telah ia miliki. Yuli, dengan sikap profesionalisme yang tinggi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan pengabdian di tempat yang baru. "Tentunya sebagai ASN kita ditempatkan di mana pun siap, untuk mengabdi, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya Kota Kediri," tutur Yuli. Ia memahami bahwa mutasi adalah hal yang lumrah dalam organisasi pemerintahan, yang berfungsi sebagai penyegaran dan upaya untuk memastikan roda organisasi berjalan dengan baik serta mampu melaksanakan program-program yang telah digariskan oleh Wali Kota.

Lebih lanjut, Yuli Rachmawati menyoroti bahwa pelantikan ini adalah indikator positif peningkatan perhatian terhadap kesetaraan gender di lingkungan birokrasi Kota Kediri. "Alhamdulillah berarti ini adalah gender, sudah semakin kita dengan laki-laki ini kan sebelumnya sedikit, dengan adanya bertambahnya lurah perempuan semakin banyak memperhatikan untuk Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPAG) terkait dengan gender," ungkapnya. Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa peningkatan jumlah lurah perempuan bukan hanya sekadar angka, melainkan cerminan dari komitmen pemerintah daerah untuk mengintegrasikan perspektif gender dalam setiap perencanaan dan penganggaran pembangunan. Ini berarti program-program yang akan dijalankan di kelurahan diharapkan lebih peka terhadap kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh laki-laki dan perempuan secara spesifik, sehingga manfaat pembangunan dapat dirasakan secara adil oleh seluruh lapisan masyarakat.

Mengenai komitmennya di tempat tugas baru, Yuli Rachmawati menyatakan siap melanjutkan program kerja yang telah berjalan dengan baik di Kelurahan Dermo. "Yang jelas nanti saya akan melaksanakan yang dulunya program dari Pak Lurah Dermo, yang sudah baik akan saya teruskan, yang kurang akan saya perbaiki agar lebih baik," ujarnya. Pendekatan ini menunjukkan sikap yang bijaksana, di mana ia akan membangun di atas fondasi yang sudah ada sambil terus mencari celah untuk perbaikan dan inovasi. Ini adalah esensi dari kepemimpinan yang adaptif dan berkelanjutan, memastikan bahwa setiap transisi kepemimpinan membawa dampak positif tanpa mengorbankan program-program yang telah terbukti berhasil.

Pelantikan 136 pejabat eselon III dan IV ini merupakan pelantikan ketiga yang dilaksanakan di era pemerintahan Wali Kota Vinanda Prameswati dan Wakil Wali Kota KH Qowimuddin Thoha. Sebelumnya, mereka juga telah melakukan pelantikan terhadap pejabat eselon II, yang merupakan posisi strategis di tingkat kepala dinas dan badan. Tak hanya itu, pelantikan Penjabat Sekda Kota Kediri, Ferry Djatmiko, juga menjadi bagian dari upaya restrukturisasi dan penguatan birokrasi di awal masa jabatan mereka. Rangkaian pelantikan ini menunjukkan bahwa kepemimpinan Vinanda-Qowimuddin memiliki agenda yang jelas dan terencana dalam membangun struktur pemerintahan yang kokoh, responsif, dan berorientasi pada pelayanan prima. Mereka berkomitmen untuk menempatkan orang-orang terbaik di posisi yang tepat, memastikan bahwa setiap individu memiliki kapasitas dan integritas untuk berkontribusi maksimal bagi kemajuan Kota Kediri.

Langkah-langkah progresif yang diambil oleh Wali Kota Vinanda Prameswati ini diharapkan akan membawa dampak positif yang signifikan bagi Kota Kediri. Dengan birokrasi yang lebih segar, efektif, dan inklusif, peluang untuk mewujudkan visi MAPAN semakin terbuka lebar. Kehadiran para lurah perempuan, khususnya, menjadi simbol harapan akan kepemimpinan yang lebih peka, partisipatif, dan mampu merangkul seluruh elemen masyarakat. Ini adalah era baru bagi Kota Kediri, di mana kolaborasi antara pemimpin dan masyarakat akan menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan dan mengukir prestasi demi masa depan yang lebih cerah dan "ngangeni".

rakyatindependen.id

Exit mobile version