Launching Pengendalian Tikus Dengan Memanfaatkan Burung Hantu, Digelar Di Desa Nguken, Padangan

BOJONEGORO (RAKYATINDEPENDEN) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, terus berupaya mensukseskan Program Ketahanan Pangan di Bumi Angling Dharma ini.
Termasuk penccegahan hama tikus, menjadi prioritas. Hal itu bisa dilihat dari kegiatan Launching Pengendalian tikus dengan pemasangan rumah burung hantu dan pelepasan burung hantu (Tyto Alba), yang berlangsung di Balai Desa Nguken, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Rabu, (30/7/2025).
Bupati Bojonegoro Setyo Wahono berhalangan hadir dan diwakilkan ke Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro Nurul Azizah.
Dalam kata sambutanya, diawali dengan menyapa semua yang hadir dan menyampaikan salam dari Bupati Bojonegoro Seyto Wahono, yang bersangkutan tidak bisa hadir karena tadi pukul 13.30 WIB berangkat Jakarta.
“Bapak Bupati memiliki banyak inovasi terhadap pengurangan angka kemiskinan bagi warganya. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tagline Bojonegoro bahagia, makmur dan membanggakan,” kata Wabup Bojonegoro Nurul Azizah, Rabu (30/7/2025).
Lanjut Nurul Azizah, jumlah penduduk di Kabupaten Bojonegoro 1.365.0000 jiwa, yang terbanyak mereka bekerja di bidang pertanian baik jadi petani ataupun buruh tani.
“Kebutuhan pertanian itu sangat banyak, seperti, membutuhkan air untuk pengairan sawahnya, membutuhkan pupuk, memberantas hama dan penyakit. Dalam kondisi seperti ini, Bapak Bupati ngendiko bahwa tahun depan, hasil pertanian Kabupaten Bojonegoro harus mengalahkan Ngawi,” ungkapnya.

Dijelaskan, ini adalah tantangan bagi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro agar berupaya sekuattenaga gunameningkatkan produktifitas pertanian agar pertanian di Kabupaten bisa maju dan mampu mengalah Kabupaten Ngawi.
“Sekarang bagaimana upaya DKPP Bojonegoro terhadap target yang diberikan Bapak Bupati itu, jika berhasil berarti sukses, jika tak berhasil berarti bisa dinyatakan gagal. Kalau sukses dapat reward tapi kalau tidak sukses perlu diberikan sangsi TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) tidak bisa cair,” kata Nurul Azizah menegaskan.
Masih menurut Bu Nurul – demikian, Wabup Bojonegoro Nurul Azizah, akrab disapa – jika panen lalu terdapat 133 hektar yang gagal panen akibat hama, maka ini menjadi tantangan untuk membasmi hama tersebut.
“Jika petani membuat jebakan tikus dengan strom listrik ini resikonya bisa mengenai orang dan sudah banyak korban meninggal akibat cara seperti itu. Sehingga, sekarang dibuatkan rumah hantu dan dilepas hantu agar bermukim di situ dan burung hantu itu akan memakan tikus sehingga dapat mengurangi hama tikus yang bisa mengakibatkan petani gagal panen itu,” kata Bu Nurul menandaskan.
Ditambahkannya, jika kokok beluk (Burung Hantu, Jawa red) itu berhasil mengurangi hama tikus dan dirasakan manfaatnya oleh patani, maka program ini akan dilanjutkan di seluruh Kabupaten Bojonegoro ini.
“Mudah-mudahan program kokok beluk ini mampu membasmi hama tikus sehingga padi petani aman dan bisa panen,” kata Bu Nurul yang diamini undangan yang memadati Balai Desa Nguken tersebut.
Sementara itu. Plt Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Zaenal Fanani dalam laporanya mengatakan bahwa, Launching Pengendalian tikus dg pemasangan rumah burung hantu dan pelepasan burung hantu (Tyto Alba), yang berlangsung di Balai Desa Nguken itu, merupakan upaya pemberantasan hama bagi petani di Kabupaten Bojonegoro ini.
“Kita lakukan pembuatan 100 rumah hantu termasuk burung hantunya yang kita pasang secara bertahap di wilayah Kecamatan Padangan, Purwosari, Kalitidu dan Kasiman. Jika kegiatan ini berhasil maka akan kita buatkan untuk petani di 28 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro ini,” ungkap Zaenal Fanani.

“Kegiatan pembuatan rumah hantu termasuk burung hantu ini kita menggunakan dana CSR dari PT ADS BUMD Bojonegoro kepada para petani melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro,” kata Zaenal Fanani menegaskan.
Pihak DKPP Bojonegoro menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT ADS BUMD Bojonegoro yang telah membantu petani melalui dana CSRnya itu.
“Terima kasih atas bantuan rumah burung hantu dan burung hantunya juga. Namun, kami berharap, ada bantuan lanjutan karena petani butuh saluran air, butuh sumur bir, butuh jalan usaha tani dan masih banyak kebutuhan lainnya. Semoga ke depan PT ADS secara kontinyu memberikan bantuanya ke para petani di Kabupaten Bojonegoro ini,” kata Zaenal Fanani dengan nada berharap.
Semenatara itu, Direktur ADS Mohammad Khudori saat didaulat untuk memberikan sambutanya secara singkat mengatakan bahwa pihaknya selalu siap mendukung program Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
“Intinya kami siap diperintah untuk membantu petani melalui CSR ADS, untuk mendukung dan turut mensukseskan program Bupati-Wakil Bupati Bojonegoro Pak Wahono – Bu Nurul terutama program ketahanan pangan ini,” ungkapnya.
Selanjutnya, dilakukan pemberian rumah hantu dan burung hantu kepada 10 ketua kelompok tani yang tersebar di wilayah Kecamatan Padangan, Purwosari, Kalitidu dan Kasiman.
Manandai Launching Pengendalian tikus dengan pemasangan rumah burung hantu dan pelepasan burung hantu (Tyto Alba), dilakukan pelepasan puluhan burung hantu yang secara simbolis dilaksanakan oleh Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah.
Dalam pelepasan burung hantu itu, didampingi oleh Mohammad Khudhori Direktur Utama PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) yang merupakan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Kabupaten Bojonegoro, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Zaenal Fanani, Camat Padangan Masirin, Kapolsek Padangan Kompol Hufron Nurrochim, Danramil Lettu Inf Sujarwo.
Tampak hadir, Kepala Desa Nguken H. Arif Saifudin dan Para Kepala desa Se-Kecamatan Padangan, Para Ketua Kelompok Tani, Para Penyuluh Pertanian dan undangan lainnya.
**(Kis/Red)