BOJONEGORO (RAKYATINDEPENDEN) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro membentuk kluster logistik sebagai langkah strategis dalam meningkatkan efektivitas penanggulangan bencana. Langkah ini menyesuaikan tantangan geografis wilayah Bojonegoro agar terbangun sistem kesiapsiagaan bencana.
Guna memaksimalkan kluster logistik tersebut, Pemkab menggelar sosialisasi yang diikuti 125 peserta dari berbagai unsur mulai OPD, camat se-Kabupaten, akademisi, tenaga kesehatan, lembaga swasta, hingga mitra kebencanaan di Pendopo Malowopati Bojonegoro, Selasa (30/09/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Wahono menyampaikan bahwa kondisi geografis Bojonegoro membawa tantangan tersendiri. Bojonegoro ini kawasan hutan, namun banyak yang gundul.
“Dampaknya kekeringan dan banjir bandang hampir menjadi rutinitas setiap tahun. Selain itu, keberadaan Bengawan Solo juga membawa berkah sekaligus potensi bencana,” ujarnya.
Selain banjir dan kekeringan, Bojonegoro juga menghadapi risiko bencana lain seperti angin puting beliung. Aktivitas industri minyak dan gas (migas) turut menjadi perhatian dalam aspek mitigasi. Sehingga melalui cluster ini, distribusi logistik dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penyintas bencana bisa lebih tepat, cepat, efisien, transparan, dan berkelanjutan.
Penting ada sinkronisasi, sinergitas, serta koordinasi antar lembaga agar pelayanan penanggulangan bencana memenuhi standar pelayanan minimum.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Wahono juga menyampaikan harapannya agar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dapat memberikan dukungan lebih besar kepada Bojonegoro, khususnya terkait penanganan banjir, kekeringan, serta pembangunan sarana pendukung seperti embung.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi, menekankan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat fungsi komunikasi dan koordinasi antar elemen penanggulangan bencana, khususnya dalam memastikan bantuan logistik tersalurkan dengan cepat, tepat sasaran, dan terkelola dengan baik.
“Dengan terbentuknya kluster logistik, diharapkan pemulihan masyarakat terdampak bencana dapat berjalan lebih cepat, sekaligus memperkuat kesiapsiagaan daerah terhadap potensi bencana,” jelas Heru.
Melalui sosialisasi ini, BPBD Bojonegoro berharap kluster logistik dapat menjadi acuan penting dalam pengelolaan bantuan bencana yang lebih efektif dan efisien, serta menjadikan penanganan bencana di Bojonegoro lebih cepat, tepat, dan terbaik.
Perlu diketahui, hadir Pembentukan Klaster Penanggulangan Bencana, yakni, Direktur Optimasi Jaringan Logistik dan Peralatan BNPB dan Kasi Logistik BPBD Provinsi Jawa Timur.
**(Red)