Festival Kopi Nusantara ke-8 Dorong Ekonomi Bondowoso: Kontrak Dagang Kopi dan Tembakau Sentuh Rp7,8 Miliar, Ekspor Tembus Pasar Global

Festival Kopi Nusantara (FKN) ke-8 dan Tembakau yang berlangsung meriah di Alun-Alun Raden Bagus Asra, Bondowoso, pada tanggal 4 hingga 6 September 2025, telah menjadi panggung gemilang bagi para petani kopi dan tembakau serta pelaku usaha di wilayah tersebut. Acara ini tidak hanya menjadi ajang promosi produk unggulan daerah, tetapi juga berhasil mencatatkan kesuksesan dalam menjalin kontrak dagang yang signifikan, serta membuka peluang ekspor yang menjanjikan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bondowoso, Hendri Widotono, menyampaikan rasa bangganya atas capaian yang diraih dalam FKN kali ini. Menurutnya, festival ini telah memfasilitasi terjalinnya kontrak dagang kopi sebanyak 60 ton, dengan nilai mencapai Rp7,8 miliar. Angka ini menunjukkan potensi besar kopi Bondowoso di pasar domestik, serta kepercayaan para pembeli terhadap kualitas dan cita rasa yang ditawarkan.

Tidak hanya itu, kopi Bondowoso juga berhasil menembus pasar ekspor, dengan total volume mencapai 24,4 ton. Hendri menjelaskan bahwa kopi dari Bondowoso telah diminati oleh berbagai negara, di antaranya Belanda (1,8 ton), Jerman (0,6 ton), Polandia (1,6 ton), Jepang (0,4 ton), Singapura (2 ton), dan Turki (18 ton). Nilai ekspor kopi ini mencapai Rp5,7 miliar, yang menunjukkan daya saing kopi Bondowoso di pasar internasional.

Keberhasilan FKN ke-8 ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Bank Indonesia, Bank Jatim, DPRD, Forkopimda, serta para pelaku usaha kopi dan tembakau. Sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor swasta ini telah menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri kopi dan tembakau di Bondowoso.

Festival ini diikuti oleh peserta dari 14 provinsi dan 20 kabupaten, yang menampilkan beragam produk kopi dan tembakau unggulan dari berbagai daerah di Indonesia. Selain pameran produk, FKN juga menggelar berbagai lomba yang menarik, seperti uji citarasa kopi Arabika-Robusta, brewing V60, cup tester, serta merajang dan melinting tembakau. Lomba-lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani dan pelaku usaha kopi dan tembakau.

Dalam uji citarasa kopi Arabika, dari 30 sampel yang diuji, 29 di antaranya masuk kategori speciality. Hal ini menunjukkan bahwa kopi Arabika dari Bondowoso memiliki kualitas yang sangat baik, dengan cita rasa yang kompleks dan unik. Sementara itu, dari 30 sampel Robusta yang diuji, 16 di antaranya dinilai berkualitas baik. Ini menunjukkan bahwa kopi Robusta dari Bondowoso juga memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dan dipasarkan.

Hendri Widotono menegaskan bahwa FKN ke-8 bukan hanya sekadar ajang promosi produk, tetapi juga sarana untuk memperluas jejaring pemasaran, mendorong hilirisasi, serta meningkatkan nilai tambah bagi petani. Ia berharap bahwa dengan adanya festival ini, produk kopi dan tembakau Bondowoso semakin dikenal luas, nilai jualnya meningkat, dan kesejahteraan petani pun dapat meningkat secara signifikan.

Festival Kopi Nusantara ke-8 ini juga menjadi momentum penting untuk memperkenalkan potensi wisata Bondowoso kepada masyarakat luas. Dengan adanya acara ini, diharapkan semakin banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi Bondowoso, menikmati keindahan alamnya, serta mencicipi kopi dan tembakau khas daerah tersebut.

Selain itu, FKN juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antara para petani, pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat. Melalui interaksi dan diskusi yang terjadi selama festival, diharapkan dapat tercipta ide-ide baru dan solusi inovatif untuk mengembangkan industri kopi dan tembakau di Bondowoso.

Keberhasilan FKN ke-8 ini menjadi bukti bahwa Bondowoso memiliki potensi yang besar dalam bidang pertanian, khususnya kopi dan tembakau. Dengan dukungan dari berbagai pihak, serta semangat inovasi dan kerja keras para petani dan pelaku usaha, diharapkan Bondowoso dapat menjadi salah satu pusat produksi kopi dan tembakau yang unggul di Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Bondowoso berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri kopi dan tembakau di wilayahnya. Berbagai program dan kebijakan telah dirancang untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan nilai tambah produk kopi dan tembakau Bondowoso. Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk memfasilitasi akses petani dan pelaku usaha ke pasar domestik dan internasional.

Bank Indonesia juga turut berperan aktif dalam mendukung pengembangan industri kopi dan tembakau di Bondowoso. Melalui program-program pemberdayaan masyarakat, Bank Indonesia memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani dan pelaku usaha untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Selain itu, Bank Indonesia juga memberikan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau bagi para pelaku usaha kopi dan tembakau.

Bank Jatim juga turut serta dalam mendukung pengembangan industri kopi dan tembakau di Bondowoso. Melalui produk-produk perbankan yang inovatif, Bank Jatim memberikan solusi keuangan yang tepat bagi para petani dan pelaku usaha kopi dan tembakau. Selain itu, Bank Jatim juga aktif dalam mempromosikan produk kopi dan tembakau Bondowoso melalui berbagai kegiatan pemasaran.

DPRD Bondowoso juga memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan industri kopi dan tembakau di wilayahnya. Melalui fungsi legislasi, DPRD berupaya untuk menciptakan regulasi yang kondusif bagi pengembangan industri kopi dan tembakau. Selain itu, DPRD juga aktif dalam mengawasi pelaksanaan program-program pemerintah yang terkait dengan pengembangan industri kopi dan tembakau.

Forkopimda Bondowoso juga turut serta dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan FKN ke-8. Dengan adanya dukungan dari Forkopimda, para peserta dan pengunjung festival dapat merasa aman dan nyaman dalam menikmati acara tersebut.

Para pelaku usaha kopi dan tembakau juga memiliki peran yang sangat penting dalam kesuksesan FKN ke-8. Dengan semangat inovasi dan kerja keras, mereka terus berupaya untuk menghasilkan produk kopi dan tembakau yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Selain itu, mereka juga aktif dalam mempromosikan produk kopi dan tembakau Bondowoso melalui berbagai kegiatan pemasaran.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, DPRD, Forkopimda, dan para pelaku usaha, diharapkan industri kopi dan tembakau di Bondowoso dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian daerah.

Keberhasilan FKN ke-8 ini menjadi momentum penting untuk terus mengembangkan potensi kopi dan tembakau Bondowoso. Dengan dukungan dari semua pihak, diharapkan Bondowoso dapat menjadi salah satu pusat produksi kopi dan tembakau yang unggul di Indonesia, serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat.

Exit mobile version