Jombang Diguncang Kecelakaan Tragis: Truk Pasir Hias Terguling, Sopir Terjepit Kritis Diduga Akibat Kantuk, Muatan Berserakan

Sebuah insiden kecelakaan tunggal yang menggemparkan terjadi pada Jumat pagi, 24 Oktober 2025, di ruas Jalan Raya Desa Selorejo, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Sebuah truk pengangkut pasir hias, yang sedang dalam perjalanan menuju destinasi akhir, tiba-tiba kehilangan kendali dan terguling secara dramatis setelah menghantam pohon di sisi jalan. Kecelakaan ini mengakibatkan sopir truk mengalami luka parah dan sempat terjepit di antara reruntuhan dashboard, sementara kernetnya berhasil selamat meskipun menderita luka lecet. Peristiwa nahas ini tidak hanya menyisakan kerusakan material yang signifikan, tetapi juga menjadi pengingat pahit akan bahaya kelelahan di balik kemudi.

Truk bernomor polisi L 9876 AB, sebuah kendaraan jenis Mitsubishi Canter berwarna kuning yang dikenal tangguh, membawa sekitar 200 karung pasir hias. Pasir-pasir ini, dengan beragam warna dan tekstur, diperkirakan akan digunakan untuk proyek lanskap atau dekorasi interior di wilayah Mojoagung. Muatan yang tidak ringan ini menambah kompleksitas saat truk melaju dari arah selatan, tepatnya dari wilayah Kediri, menuju utara, dengan tujuan akhir Mojoagung. Sekitar pukul 06.30 WIB, ketika sinar matahari pagi mulai menyinari jalanan, kecelakaan itu terjadi.

Sopir truk, Antoro (37), warga Kecamatan Sanan Kulon, Blitar, berada di balik kemudi. Di sampingnya, duduk kernetnya, Arjun Didit Tria (22), warga Kecamatan Purwoasri, Kediri. Keduanya adalah rekan kerja yang telah sering menempuh rute serupa, mengangkut berbagai jenis material dari satu kota ke kota lain. Namun, perjalanan pada hari itu berubah menjadi mimpi buruk. Menurut kesaksian beberapa warga dan analisis awal dari pihak kepolisian, diduga kuat Antoro, sang sopir, telah mengemudi dalam kondisi mengantuk. Kelelahan yang menumpuk selama perjalanan panjang atau kurangnya istirahat yang cukup sebelum memulai perjalanan menjadi faktor pemicu utama insiden ini.

Dalam kondisi setengah sadar, konsentrasi Antoro buyar, pandangannya mungkin kabur, dan respons motoriknya melambat. Truk yang seharusnya tetap berada di jalur yang lurus, perlahan namun pasti, mulai berbelok tajam ke kiri jalan. Dalam hitungan detik, kendaraan berukuran besar itu melaju tak terkendali menuju bahu jalan, menabrak sebuah pohon besar yang berdiri kokoh di pinggir jalan. Benturan keras tak terhindarkan. Suara dentuman yang memekakkan telinga mengoyak ketenangan pagi Desa Selorejo, menarik perhatian warga sekitar yang sedang memulai aktivitas harian mereka.

Dampak tabrakan itu sangat parah. Bagian depan truk, terutama area kabin sopir, ringsek tak berbentuk. Kaca depan pecah berkeping-keping, dashboard terdorong ke belakang, dan struktur baja penyok ke dalam. Setelah menabrak pohon, truk tersebut langsung terguling ke sisi kiri, menumpahkan sebagian muatan pasir hiasnya ke aspal dan rerumputan di pinggir jalan. Pemandangan yang tersaji sangat mengerikan: truk tergeletak miring, roda-rodanya menghadap ke langit, dan karung-karung pasir berserakan di sekitar lokasi.

Antoro, sang sopir, menjadi korban paling parah dalam insiden ini. Kaki-kakinya terjepit kuat di antara reruntuhan dashboard dan kursi yang hancur. Rasa sakit yang luar biasa menjalar di sekujur tubuhnya, sementara ia berusaha keras membebaskan diri dari jebakan maut itu. Wajahnya pucat pasi, dipenuhi keringat dingin, dan napasnya tersengal-sengal. Beruntung, Arjun Didit Tria, kernet yang duduk di sisi penumpang, berhasil lolos dari jebakan serupa. Meskipun mengalami luka lecet di beberapa bagian tubuh dan dalam kondisi syok berat, ia mampu keluar dari kabin yang ringsek dan segera mencari pertolongan.

Warga sekitar yang mendengar suara keras tabrakan segera berhamburan keluar rumah. Dengan sigap, mereka berbondong-bondong menuju lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan pertama. Beberapa di antaranya segera menghubungi pihak berwenang dan layanan darurat. Relawan dan masyarakat bahu-membahu berusaha membantu Antoro yang masih terjepit. Proses evakuasi Antoro cukup memakan waktu dan tenaga karena posisi kakinya yang sangat terhimpit. Mereka menggunakan alat seadanya sambil menunggu kedatangan tim penyelamat profesional.

Tidak lama berselang, tim medis dari Rumah Sakit Kristen (RSK) Mojowarno tiba di lokasi dengan ambulans. Setelah berhasil dievakuasi dari jepitan reruntuhan, Antoro yang menderita luka serius pada kakinya dan beberapa memar di tubuhnya, segera dilarikan ke RSK Mojowarno untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara itu, Arjun Didit Tria, meskipun hanya mengalami luka lecet, juga mendapatkan pemeriksaan medis untuk memastikan tidak ada cedera internal yang serius, serta penanganan untuk mengatasi kondisi syok yang dialaminya.

Kejadian ini segera menarik perhatian Unit Laka Satlantas Polres Jombang. Tim investigasi yang dipimpin oleh Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang Ipda Siswanto segera tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Mereka mengumpulkan bukti-bukti fisik seperti jejak ban, posisi akhir truk, kerusakan pada pohon, serta puing-puing kendaraan. Beberapa saksi mata, termasuk warga sekitar dan pengendara yang melintas, dimintai keterangan untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai kronologi kecelakaan. Proses ini sangat penting untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan dan mengambil tindakan hukum yang diperlukan.

Selain penyelidikan, salah satu tantangan terbesar di lokasi adalah proses evakuasi kendaraan dan muatannya. Sebanyak 200 karung pasir hias yang berserakan di jalan dan pinggir jalan harus dipindahkan. Ini bukan pekerjaan mudah karena membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak dan juga truk pengganti untuk mengangkut kembali pasir-pasir tersebut. Proses pemindahan muatan ini memakan waktu berjam-jam, menyebabkan kemacetan dan penumpukan kendaraan di Jalan Raya Desa Selorejo. Petugas kepolisian dan relawan bekerja sama untuk mengatur lalu lintas dan memastikan kelancaran proses evakuasi.

Supriyanto, salah seorang anggota relawan yang turut membantu di lokasi, mengungkapkan, “Setelah kecelakaan terjadi, kami langsung melakukan evakuasi dan memastikan kondisi sopir dan kernet. Kami juga membantu mengamankan lokasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.” Ungkapan ini menunjukkan respons cepat dari masyarakat dan relawan dalam menghadapi situasi darurat. Mereka menjadi garda terdepan sebelum bantuan profesional tiba.

Ipda Siswanto dari Satlantas Polres Jombang kembali mengingatkan masyarakat, khususnya para pengemudi, tentang pentingnya kewaspadaan di jalan raya. “Kami imbau agar selalu berhati-hati di jalan. Jika capek karena perjalanan jauh, lebih baik istirahat dulu. Karena jika dipaksakan bisa fatal akibatnya,” tegasnya. Pesan ini bukan sekadar imbauan rutin, melainkan sebuah pelajaran berharga dari insiden tragis ini. Kelelahan di balik kemudi adalah pembunuh diam-diam yang seringkali diremehkan. Gejala seperti mata berat, pandangan kabur, atau sulit fokus harus menjadi tanda peringatan untuk segera menepi dan beristirahat.

Kecelakaan ini juga menyoroti kondisi jalan di wilayah Mojowarno dan sekitarnya. Meskipun tidak disebutkan secara spesifik bahwa jalan tersebut berbahaya, namun imbauan untuk "lebih berhati-hati, terutama saat melintasi jalan-jalan yang rawan kecelakaan di daerah Mojowarno dan sekitarnya" mengindikasikan bahwa ada beberapa titik yang memerlukan perhatian khusus dari pengendara. Mungkin karena adanya tikungan tajam, minimnya penerangan, atau volume lalu lintas yang tinggi di jam-jam tertentu.

Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan ini, setelah muatannya dipindahkan, saat ini tengah dalam proses evakuasi menggunakan derek khusus. Truk yang ringsek parah itu akan dibawa ke bengkel atau pos polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut dan sebagai barang bukti. Insiden ini meninggalkan duka dan kerugian material, namun juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya keselamatan berlalu lintas. Kesadaran akan kondisi fisik, kepatuhan terhadap rambu lalu lintas, dan menjaga kecepatan adalah kunci untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.

rakyatindependen.id

Exit mobile version