BOJONEGORO (RAKYATINDEPENDEN) – Bupati Bojonegoro Setyo Wahono memberikan kesempatan bbagi warganya untuk menanyakan berbagai hal tentang penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam acara Dialog Interaktif Sapa Bupati tersebut.
Didampingi Pj Sekda Bojonegoro Andik Sujarwo, Bupati Bojonegoro menerima 10 pertanyaan yang dibagi dalam 2 sesi, dalam momen Sapa bupati dengan moderator Kang Imam dari Istana FM Bojonegoro. Acara berlangsung sejak pukul 10.00 WIB – 12.00 WIB itu, digelar di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, Selasa (17/6/2025).
Seorang warga penyandang disabilitas mengapresiasi fasilitas-fasilitas umum bagi mereka, sekaligus meminta ada pelatihan digitalisasi bagi tuna netra da pelatihan khusus bagi disabilitas untuk meningkatkan ketrampilan mereka.
Adalahh Ali, seorang penyandang tuna netra yang juga Ketua Perkumpulan Tuna Netra (Pertuni) Bojonegoro itu menuturkan bahwa, hingga saat ini, anggota penyandang disabilitas di Kabupaten Bojonegoro yang tergabung dalam Pertuni sekitar 50 orang.
Lanjut pria yang akrab disapa Ali Pijet itu mengatakan bahwa dirinya merasa bangga, dimana trotoar di Bojonegoro ada guiding block bagi tuna netra. Tapi sayang banyak trotoar tersebut yang rusak sehingga dirinya berharap agar segera diperbaiki.
“Kami mengusulkan kepada Bapak Bupati adanya pelatihan digitalisasi bagi penyandang tunanetra, karena kami juga ingin megikuti perkembangan teknologi saat ini,” ungkapnya.
Senada, Ketua Paguyuban Desabilitas Kabupaten Bojonegoro (PDKB) Mochamad Sanawi, mengaku sangat senang karena Pemkab Bojonegoro sudah memperhatikan keberadaan disabilitas di Bumi Angling Dharma ini.
“Kami tidak hanya membutuhkan bantuan saja, tapi perlu dididik untuk berkarya jadi tidak menjadi beban pemerintah dan masyarakat,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menyampaikan untuk masalah pelatihan bagi penyandang disabilitas dan akses jalan khusus bagi penyandang tuna netra, Bupati langsung memerintahkan dinas sosial (Dinsos) Bojonegoro untuk menindaklanjuti.
Bupati juga menyampaikan bahwa dirinya ikut bangga sebab para penyandang disabilitas Bojonegoro yang produktif juga membantu Pemkab dalam promosi UMKM dan wisata.
Masih menurut Mas Wahono – demikian Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, akrab disapa – pihaknya meminta Dinas Sosial untuk menganggarkan kegiatan bagi peningkatan ketrampilan penyandang disabilitas tersebut.
Mas Wahono juga mendorong penambahan fasilitas-fasilitas bagi untuk meningkatkan ekonomi misalnya menjahit dan sebagainya juga dianggarkan.
“Teman-teman disabilitas bisa mengajukan proposal, nanti dinsos bisa membantu,” pungkasnya.
Perlu diketahui, ada 10 penanya yang semua dijawab oleh bupati dan dinas terkait. Diantaranya, tentang penataan kembali BUMDesa, Koperasi Desa Merah Putih, tentang pertanian yaitu masalah kekuarangan pupuk dan perlunya pengerukan saluran irigasi di Sumberrejo, tentang pengelolaan Bank Sampah, Pembangunan jalan poros desa, perlunya pemotongan pohon penghijauan di wilayah Kecamatan Sukosewu hingga masalah program ternak agar tidak dikurangi alias dipangkas.
Tampak hadir, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, Pj Sekda Bojonegoro Andik Sujarwo, Kepala OPD, Camat Se-Kabupaten Bojonegoro dan masyarakat Bojonegoro.
**(Kis/Red)