Dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025, yang merupakan momentum refleksi dan apresiasi terhadap seluruh insan perhubungan di Indonesia, PT Dharma Lautan Utama (DLU) menunjukkan komitmen kuatnya terhadap nilai-nilai sejarah dan kepahlawanan dengan menggelar kegiatan ziarah ke makam Menteri Perhubungan pertama Republik Indonesia, Abikoesno Tjokrosoejoso. Acara khidmat ini berlangsung di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa, Surabaya, pada Rabu, 17 September 2025, dihadiri oleh jajaran direksi dan sejumlah karyawan PT DLU, menegaskan kembali pentingnya mengingat dan menghormati para pendiri bangsa.
Abikoesno Tjokrosoejoso bukan hanya seorang Menteri Perhubungan, melainkan juga seorang tokoh nasionalis yang berperan vital dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau adalah salah satu anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang turut merumuskan dasar-dasar negara. Meskipun menjabat sebagai Menhub dalam waktu yang relatif singkat, dari 19 Agustus hingga 14 November 1945, perannya sangat fundamental dalam meletakkan pondasi sistem transportasi nasional di tengah gejolak awal kemerdekaan. Di masa-masa penuh tantangan tersebut, Abikoesno Tjokrosoejoso menghadapi keterbatasan sumber daya dan infrastruktur yang hancur akibat perang, namun berhasil menancapkan visi untuk sistem transportasi yang terintegrasi demi kedaulatan dan persatuan bangsa.
Direktur SDM dan Umum PT DLU, M Wahyudin, dalam sambutannya di lokasi ziarah, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata penghormatan mendalam dari seluruh keluarga besar PT DLU atas jasa-jasa beliau. "Ini wujud penghormatan kami atas jasa beliau yang telah meletakkan dasar-dasar transportasi di Indonesia," kata Wahyudin dengan nada penuh kekhidmatan. Ia lantas mengutip salah satu petuah legendaris Presiden Soekarno, "Jas Merah (Jangan sekali-sekali melupakan sejarah)," sebagai pengingat bahwa kemajuan transportasi modern yang kita nikmati saat ini tidak lepas dari perjuangan dan visi para pendahulu. Ziarah ini menjadi pengingat bahwa setiap kebijakan dan inovasi di sektor transportasi harus selalu berlandaskan pada semangat perjuangan dan cita-cita para pahlawan yang telah mengukir sejarah.
Lebih lanjut, Wahyudin menambahkan bahwa peran transportasi di Indonesia memiliki signifikansi yang jauh melampaui sekadar pergerakan barang dan orang. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ribuan pulau yang membentang luas, transportasi adalah urat nadi yang menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Alhamdulillah, sampai hari ini Indonesia tetap utuh. Salah satunya karena peran transportasi yang menghubungkan pulau-pulau," ujarnya, menggarisbawahi bagaimana konektivitas melalui laut, darat, dan udara telah menjadi perekat sosial, ekonomi, dan politik bangsa. Tanpa jaringan transportasi yang kuat dan andal, sulit dibayangkan bagaimana keanekaragaman budaya dan kekayaan alam yang tersebar di berbagai pulau dapat terhubung dan bersatu dalam satu bingkai negara. PT DLU, sebagai salah satu pelopor dalam jasa penyeberangan, merasa memiliki tanggung jawab besar untuk melanjutkan estafet pembangunan konektivitas ini, sesuai dengan semangat yang telah ditanamkan oleh Abikoesno Tjokrosoejoso.
Peran transportasi maritim, khususnya jasa penyeberangan yang menjadi core business PT DLU, sangat krusial dalam menyatukan pulau-pulau. Armada kapal-kapal DLU tidak hanya mengangkut penumpang, tetapi juga mendistribusikan logistik penting, menghubungkan pasar-pasar daerah, serta memfasilitasi pertukaran budaya antar komunitas. Ini adalah implementasi nyata dari cita-cita Abikoesno untuk membangun infrastruktur yang mendukung persatuan dan pembangunan ekonomi nasional. Kegiatan ziarah ini menjadi momentum bagi seluruh karyawan DLU untuk merefleksikan kembali misi perusahaan dalam konteks yang lebih besar, yaitu melayani bangsa dan negara melalui penyediaan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau.
Selain ziarah yang mengharukan, rangkaian peringatan Harhubnas 2025 oleh PT DLU juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan edukatif dan praktis yang berfokus pada keselamatan pelayaran. Salah satu kegiatan utama adalah kampanye keselamatan pelayaran yang digelar secara komprehensif di Pelabuhan Banyuwangi. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi potensi keadaan darurat di laut. PT DLU tidak bergerak sendiri, melainkan menggandeng berbagai pihak penting seperti Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Badan SAR Nasional (Basarnas), unsur TNI-Polri, serta operator pelayaran lainnya, dalam sebuah simulasi darurat kebakaran kapal yang realistis.
Simulasi darurat kebakaran kapal ini bukan sekadar latihan rutin, melainkan sebuah upaya serius untuk menguji koordinasi dan respons cepat dari semua pihak terkait. Dalam skenario yang telah disiapkan, para peserta diajak untuk menghadapi situasi kebakaran di atas kapal, mulai dari deteksi awal, upaya pemadaman, evakuasi penumpang, hingga penanganan korban. "Tujuannya agar tidak ada ego sektoral. Semua pihak harus bahu-membahu menyelamatkan ketika terjadi keadaan darurat," jelas Wahyudin, menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas instansi. Ia menambahkan bahwa dalam situasi darurat, waktu adalah faktor krusial, dan koordinasi yang buruk dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, latihan bersama semacam ini menjadi sangat vital untuk memastikan bahwa setiap elemen dalam sistem keselamatan pelayaran dapat bekerja sebagai satu kesatuan yang solid dan responsif.
Wahyudin juga menegaskan kembali bahwa keselamatan pelayaran adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas regulator atau operator semata. Setiap individu, mulai dari nakhoda, awak kapal, petugas pelabuhan, hingga penumpang, memiliki peran dalam menjaga keselamatan. Edukasi yang diberikan kepada para penumpang di Pelabuhan Banyuwangi mencakup berbagai aspek penting, seperti larangan membawa barang-barang berbahaya atau mudah terbakar, serta pentingnya menjaga ketertiban dan disiplin di atas kapal. Penumpang juga diedukasi mengenai prosedur evakuasi dan penggunaan alat keselamatan darurat, sehingga mereka siap bertindak jika sewaktu-waktu terjadi insiden. Pemahaman dan kesadaran penumpang terhadap aturan dan prosedur keselamatan merupakan fondasi utama untuk menciptakan pelayaran yang aman dan nyaman bagi semua.
Rangkaian peringatan Harhubnas 2025 yang sarat makna ini akan ditutup dengan acara tasyakuran dan doa bersama anak yatim. Acara penutup yang penuh keberkahan ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 18 September 2025, di Gresik. Pemilihan anak yatim sebagai tamu kehormatan dalam doa bersama ini menunjukkan kepedulian sosial PT DLU dan keinginan untuk berbagi kebahagiaan. "Kami butuh doa seluruh masyarakat agar transportasi di Indonesia berjalan baik, lancar, dan selamat," pungkas Wahyudin, menutup serangkaian kegiatan ini dengan harapan besar akan dukungan dan doa dari seluruh elemen masyarakat. Doa bersama ini menjadi simbol harapan agar sektor transportasi Indonesia senantiasa diberikan kelancaran, keamanan, dan perlindungan dari segala musibah, sehingga dapat terus berkontribusi maksimal dalam pembangunan dan persatuan bangsa.
Melalui seluruh rangkaian kegiatan ini, PT DLU tidak hanya sekadar merayakan Harhubnas, tetapi juga memperkuat komitmennya untuk menjadi bagian integral dari kemajuan transportasi nasional, menjunjung tinggi nilai-nilai sejarah, dan mengedepankan keselamatan sebagai prioritas utama. Ini adalah wujud nyata dari upaya perusahaan untuk tidak hanya berbisnis, tetapi juga mengemban amanah sebagai penyambung antarpulau dan penerus cita-cita luhur para pahlawan perhubungan seperti Abikoesno Tjokrosoejoso.
rakyatindependen.id