Pada Kamis (30/10/2025), suasana di Dusun Sukomaju B dipenuhi semangat gotong royong yang membara. Prajurit-prajurit tangguh dari Yon Armed 1/SY/Divif 2 Kostrad bahu-membahu bersama warga setempat, melanjutkan pekerjaan pipanisasi yang telah mencapai tahap akhir. Setiap sentimeter pipa yang terpasang adalah langkah maju menuju terwujudnya mimpi akan aliran air bersih yang layak dan mudah dijangkau. Medan yang tidak selalu mudah, dengan kontur tanah yang bervariasi, tidak sedikit pun menyurutkan tekad para prajurit dan warga. Mereka bekerja tanpa lelah, mengangkut pipa, menggali parit, dan menyambungkan setiap segmen dengan presisi, memastikan bahwa setiap tetes air yang akan mengalir nantinya akan sampai ke rumah-rumah penduduk tanpa hambatan.
Pemasangan pipa air bersih ini menjadi salah satu fokus utama TMMD ke-126 karena urgensinya. Desa Lebakharjo, seperti banyak desa terpencil lainnya, seringkali menghadapi tantangan serius dalam pemenuhan kebutuhan dasar, terutama air bersih. Sebelum program TMMD ini berjalan, warga Dusun Sukomaju B harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan hingga beberapa kilometer, untuk mendapatkan air dari mata air terdekat atau sumur-sumur yang kualitasnya belum tentu terjamin. Kondisi ini tentu saja menghabiskan waktu, tenaga, dan terkadang menimbulkan risiko kesehatan. Anak-anak kesulitan fokus belajar karena harus membantu orang tua mengambil air, para ibu menghabiskan sebagian besar waktu produktif mereka di perjalanan, dan kebersihan lingkungan seringkali terabaikan karena keterbatasan air. Oleh karena itu, kehadiran program pipanisasi ini bukan hanya sekadar menyediakan fasilitas, tetapi juga mengubah pola hidup, meningkatkan kualitas kesehatan, dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Setelah pekerjaan pemasangan pipa selesai, personel Satgas TMMD bersama warga juga langsung bergerak cepat melakukan penimbunan dan perapian sisa galian tanah di sepanjang jalur pipa. Langkah ini krusial tidak hanya untuk menjaga kerapian lingkungan dan estetika desa, tetapi juga untuk memastikan keamanan jalur pipa itu sendiri. Penimbunan yang rapi mencegah kerusakan pipa akibat aktivitas warga atau cuaca ekstrem, serta mengurangi risiko kecelakaan bagi pejalan kaki atau kendaraan yang melintas. Proses perapian ini juga menjadi bagian integral dari semangat kemanunggalan, di mana setiap pekerjaan dilakukan dengan standar terbaik, mencerminkan dedikasi TNI untuk memberikan yang terbaik bagi rakyat. Setiap gundukan tanah diratakan, setiap kerikil disingkirkan, memastikan lingkungan kembali bersih dan aman seperti sediakala.
Letda Arm Aron Leider Sinaga, Danton Yon Armed 1/SY/Divif 2 Kostrad, dengan wajah penuh optimisme, menegaskan komitmen seluruh personel Satgas TMMD untuk menuntaskan seluruh sasaran fisik sebelum program berakhir. "Kami terus kebut penyelesaian pemasangan sisa pipa dan menimbun galian agar hasilnya rapi dan segera bisa dimanfaatkan warga. Semua dilakukan dengan semangat gotong royong yang luar biasa," ujarnya. Ia menambahkan bahwa kecepatan dan efisiensi adalah kunci, namun tanpa mengabaikan kualitas. "Setiap sambungan pipa kami pastikan kuat, setiap galian kami timbun dengan benar. Ini bukan hanya proyek, ini adalah amanah untuk kesejahteraan masyarakat," tegas Letda Aron, menunjukkan kepemimpinan yang inspiratif. Semangat yang ditularkan oleh Letda Aron dan jajarannya menular ke seluruh tim, baik prajurit maupun warga, menciptakan sinergi positif yang mempercepat progres kerja.
Lebih lanjut, Letda Aron juga menyoroti bahwa kegiatan TMMD jauh melampaui fokus pada pembangunan infrastruktur semata. "TMMD adalah jembatan yang mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat. Di sini, kami tidak hanya membangun fisik, tetapi juga membangun hati, membangun kepercayaan, dan membangun persatuan," katanya dengan nada penuh makna. Interaksi langsung di lapangan, mulai dari sarapan bersama, canda tawa di sela-sela istirahat, hingga saling membantu mengangkat beban berat, telah menumbuhkan ikatan emosional yang kuat. Para prajurit tidak lagi dipandang sebagai entitas militer yang jauh, melainkan sebagai bagian dari keluarga besar desa, tetangga, dan sahabat. "Semangat kebersamaan yang terjalin di lapangan menjadi wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat," imbuhnya. Kemanunggalan ini adalah fondasi utama bagi ketahanan nasional, di mana TNI dan rakyat bersatu padu dalam menghadapi berbagai tantangan.
Program TMMD ke-126 ini dirancang sebagai manifestasi nyata dari komitmen TNI untuk memberikan kontribusi signifikan dalam percepatan pembangunan desa. Melalui berbagai sasaran fisik dan non-fisik, TMMD berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah terpencil dan terisolasi. Selain pipanisasi air bersih, TMMD biasanya juga mencakup pembangunan jalan desa, jembatan, renovasi rumah tidak layak huni, pembangunan fasilitas umum seperti posyandu atau mushola, hingga kegiatan penyuluhan kesehatan, pertanian, dan bela negara. Semua program ini didasarkan pada kebutuhan riil masyarakat setempat, yang telah diidentifikasi melalui survei dan koordinasi dengan pemerintah daerah serta tokoh masyarakat.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi tujuan utama yang diusung TMMD. Dengan adanya akses air bersih yang memadai, misalnya, kesehatan masyarakat akan meningkat secara signifikan. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh sanitasi buruk atau konsumsi air tidak layak akan berkurang. Waktu dan tenaga yang sebelumnya dihabiskan untuk mencari air kini dapat dialihkan untuk kegiatan produktif lainnya, seperti bertani, berdagang, atau bahkan meningkatkan pendidikan anak-anak. Hal ini secara langsung akan berdampak pada peningkatan pendapatan keluarga dan perbaikan kualitas hidup secara menyeluruh. Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti jalan juga akan membuka akses ekonomi, mempermudah distribusi hasil pertanian, dan mendorong masuknya investasi kecil yang dapat menciptakan lapangan kerja baru di desa.
Lebih jauh lagi, TMMD turut berperan aktif dalam penguatan ketahanan wilayah. Kehadiran prajurit TNI di tengah-tengah masyarakat, bukan dalam konteks operasi militer melainkan sebagai agen pembangunan, menciptakan rasa aman dan memperkuat ikatan emosional antara aparat keamanan dan rakyat. Pemahaman tentang pentingnya menjaga persatuan, gotong royong, dan kesadaran bela negara ditanamkan melalui interaksi sehari-hari dan program non-fisik. Masyarakat menjadi lebih tanggap terhadap potensi ancaman dan lebih proaktif dalam menjaga lingkungan serta keamanan desa mereka sendiri. Sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil dalam TMMD adalah contoh konkret bagaimana pembangunan dapat menjadi instrumen efektif untuk memperkuat fondasi ketahanan nasional dari tingkat paling dasar, yaitu desa.
Kisah di Desa Lebakharjo ini adalah satu dari sekian banyak cerita sukses TMMD di seluruh penjuru Indonesia. Program ini secara konsisten menunjukkan bahwa dengan semangat kebersamaan, dedikasi, dan gotong royong, tidak ada tantangan pembangunan yang terlalu besar untuk diatasi. Pemasangan pipa air bersih yang segera tuntas ini bukan hanya akan mengakhiri dahaga fisik warga, tetapi juga akan menyuburkan harapan dan memupuk optimisme akan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang di Dusun Sukomaju B. TMMD ke-126 di Malang ini adalah bukti nyata komitmen TNI untuk selalu hadir di tengah masyarakat, menjadi solusi, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kemajuan bangsa. Keberhasilan ini akan menjadi tonggak sejarah baru bagi Desa Lebakharjo, sebuah desa yang kini siap mengalirkan harapan baru bersama aliran air bersih.
rakyatindependen.id
