Transformasi Perhubungan Lamongan: Komitmen Pemkab Perkuat Infrastruktur dan Pelayanan Terpadu Menuju Konektivitas Masa Depan

Pemerintah Kabupaten Lamongan menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur dan pelayanan di sektor perhubungan, sebuah langkah strategis yang vital dalam mendukung mobilitas masyarakat dan geliat perekonomian daerah. Penegasan ini disampaikan langsung oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, dalam perannya sebagai inspektur upacara peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) ke-55 yang berlangsung khidmat di Halaman Gedung Pemkab Lamongan pada Rabu, 17 September 2025. Perayaan Harhubnas tahun ini menjadi momentum refleksi sekaligus proyeksi bagi Pemkab Lamongan untuk meninjau kembali capaian dan merumuskan langkah-langkah inovatif demi mewujudkan sistem perhubungan yang lebih maju, aman, dan berkesinambungan.

Bupati Yuhronur Efendi, yang akrab disapa Pak Yes, dalam pidatonya menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik dalam pembangunan sektor perhubungan. Beliau menekankan bahwa infrastruktur fisik yang kokoh saja tidak akan cukup tanpa dibarengi dengan pelayanan yang optimal, efisien, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. "Selamat memperingati Hari Perhubungan Nasional ke-55. Pemkab Lamongan akan terus meneguhkan komitmen untuk melanjutkan dan meningkatkan pembangunan serta pelayanan terbaik di sektor perhubungan," ujar Pak Yes dengan penuh semangat. Pernyataan ini bukan sekadar retorika, melainkan sebuah visi yang mendalam tentang bagaimana transportasi menjadi urat nadi kehidupan, menopang segala aktivitas mulai dari perdagangan, pendidikan, hingga pariwisata.

Menurut Pak Yes, sektor perhubungan memegang peranan yang sangat vital dalam mendukung efektivitas berbagai kegiatan masyarakat. Dengan tersedianya layanan transportasi yang maksimal, baik dalam hal aksesibilitas maupun kualitas, kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara otomatis akan terdorong signifikan. Konektivitas yang lancar akan mempermudah distribusi barang dan jasa, membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk lokal, serta mempercepat mobilitas tenaga kerja dan pelajar. Hal ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan daya saing daerah.

Dalam kesempatan tersebut, Pak Yes turut memaparkan progres konkret pembangunan sektor transportasi yang terus berjalan di Lamongan. Salah satu pencapaian yang patut diapresiasi adalah peningkatan keamanan pada perlintasan kereta api. Hingga saat ini, 40 titik perlintasan kereta api di Lamongan telah dilengkapi dengan palang pintu, dari total 50 jalur perlintasan langsung yang ada. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya mitigasi risiko kecelakaan yang kerap terjadi di perlintasan sebidang, sekaligus menjamin kelancaran arus lalu lintas jalan raya. "Hadirnya palang pintu kereta api tentu sebagai wujud nyata komitmen menghadirkan infrastruktur yang aman dan ramah pengguna," tegas Pak Yes, menyoroti betapa pentingnya aspek keselamatan sebagai prioritas utama. Langkah ini tidak hanya mengurangi angka kecelakaan, tetapi juga menciptakan rasa aman bagi pengendara dan pengguna jalan, serta meningkatkan ketertiban lalu lintas.

Selain itu, Pemkab Lamongan juga secara aktif berinvestasi dalam penerangan jalan umum (PJU) melalui program prioritas "Lamongan Menyala". Hingga kini, program tersebut telah berhasil membangun 262 titik lampu PJU di berbagai ruas jalan strategis. Keberadaan PJU yang memadai tidak hanya meningkatkan aspek keamanan dan keselamatan pengguna jalan di malam hari, tetapi juga mendorong aktivitas ekonomi dan sosial yang lebih hidup di pusat-pusat keramaian. Pak Yes menambahkan bahwa penambahan PJU akan terus dilakukan secara masif pada tahun 2026 melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Skema ini memungkinkan pemerintah untuk menggandeng pihak swasta dalam pembiayaan dan pengelolaan, sehingga cakupan PJU dapat diperluas secara signifikan, mencakup seluruh ruas jalan kabupaten dan kawasan-kawasan strategis lainnya. Investasi dalam PJU ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan produktif bagi seluruh warga Lamongan.

Untuk mendukung konektivitas antar wilayah yang lebih efisien dan modern, Pemkab Lamongan juga bersiap menyambut operasional Trans Jatim koridor VII. Layanan angkutan massal ini dijadwalkan akan dimulai pada Oktober 2025, dengan rute yang menghubungkan Terminal Lamongan hingga Terminal Paciran. Kehadiran koridor baru ini akan melengkapi layanan koridor IV Trans Jatim yang sudah lebih dulu beroperasi, menciptakan jaringan transportasi publik yang lebih terintegrasi dan menjangkau lebih banyak daerah. Rute Lamongan-Paciran sangat strategis karena akan menghubungkan ibu kota kabupaten dengan wilayah pesisir utara yang kaya akan potensi pariwisata, perikanan, dan industri. Ini diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat ke pusat-pusat ekonomi dan destinasi wisata, sekaligus mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan kemacetan lalu lintas.

Tak hanya berfokus pada pembangunan fisik, Pemkab Lamongan juga terus memperkuat koordinasi dengan berbagai stakeholder terkait dalam penyempurnaan fasilitas keamanan jalan raya. Upaya ini mencakup perbaikan rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, pemasangan guardrail di titik-titik rawan, hingga kampanye kesadaran berlalu lintas bagi masyarakat. Kolaborasi dengan pihak Kepolisian, Dinas Perhubungan, dan komunitas-komunitas peduli keselamatan jalan menjadi kunci untuk menciptakan budaya berlalu lintas yang aman dan bertanggung jawab. Edukasi publik mengenai pentingnya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas, penggunaan alat pelindung diri, dan etika berkendara terus digencarkan sebagai bagian integral dari strategi keselamatan jalan.

Dalam konteks pengembangan transportasi berbasis rel, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga telah menandatangani kerja sama dengan PT KAI Persero terkait penataan kawasan aset kereta api di Lamongan. Langkah ini diambil mengingat meningkatnya minat masyarakat terhadap transportasi kereta api, yang menuntut ketersediaan fasilitas pendukung yang memadai. "Melihat meningkatnya minat masyarakat terhadap transportasi kereta, tentu diperlukan kawasan yang aman, nyaman, dan tertata dengan baik," ujar Pak Yes. Penataan ini tidak hanya mencakup stasiun dan jalur kereta, tetapi juga area sekitarnya, seperti aksesibilitas bagi pejalan kaki, area parkir yang terintegrasi, serta penataan ruang publik yang mendukung kenyamanan penumpang. Kerja sama ini diharapkan dapat mewujudkan Stasiun Lamongan sebagai hub transportasi yang modern dan representatif, yang mampu melayani kebutuhan mobilitas masyarakat dengan standar kualitas tinggi.

Secara keseluruhan, visi Pemkab Lamongan dalam sektor perhubungan adalah menciptakan sistem yang tidak hanya efisien dan terkoneksi, tetapi juga aman, nyaman, dan berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur seperti palang pintu kereta api dan PJU, serta pengembangan transportasi publik seperti Trans Jatim, merupakan bukti nyata dari komitmen tersebut. Lebih dari itu, pendekatan ini juga mencerminkan upaya Pemkab Lamongan untuk menjawab tantangan masa depan, di mana mobilitas yang terintegrasi menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan daerah. Dengan terus berinovasi dan berkolaborasi, Lamongan optimis dapat menjadi daerah yang memiliki sistem perhubungan modern yang mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sektor vital ini. Melalui segala upaya yang telah dan akan terus dilakukan, Lamongan bertekad untuk mewujudkan konektivitas yang lebih baik, membuka peluang-peluang baru, dan pada akhirnya, membawa kemakmuran bagi seluruh warganya.

rakyatindependen.id

Exit mobile version