Wali Kota Mojokerto Resmikan Dapur SPPG Meri 439, Layani Ribuan Anak Tiap Hari

Mojokerto (rakyatindependen.id) – Dalam langkah strategis mewujudkan generasi emas Indonesia, Pemerintah Kota Mojokerto secara resmi mengoperasikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meri 439. Peresmian ini dilakukan langsung oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, pada Senin, 15 September 2025, bertempat di Gedung Badan Gizi Nasional SPPG Meri 439, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan. Kehadiran fasilitas ini menandai komitmen serius Pemkot Mojokerto dalam memastikan kebutuhan gizi anak-anak terpenuhi, sekaligus menjadi pilar penting dalam program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Setiap harinya, SPPG Meri 439 diproyeksikan melayani tidak kurang dari 3.582 penerima manfaat, membentang dari siswa Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas.

Dalam sambutannya yang penuh semangat, Wali Kota Ika Puspitasari, yang akrab disapa Ning Ita, menyampaikan harapan besar agar SPPG Meri 439 dapat bertransformasi menjadi pusat layanan makan bergizi seimbang yang kokoh bagi seluruh anak-anak di Kota Mojokerto. Program ini bukan sekadar penyediaan makanan, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Ning Ita menekankan bahwa pemenuhan gizi yang adekuat sejak dini merupakan fondasi utama bagi tumbuh kembang optimal anak, baik secara fisik maupun kognitif. "Diharapkan SPPG Meri 439 ini bisa memenuhi kebutuhan makan bergizi gratis bagi anak-anak Kota Mojokerto. Dengan begitu, pemenuhan gizi mereka benar-benar seimbang sesuai kebutuhan berdasarkan usia," ungkapnya, menggarisbawahi pentingnya pendekatan gizi yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak.

Pemenuhan gizi seimbang ini menjadi sangat krusial mengingat tantangan gizi di Indonesia, termasuk di beberapa wilayah Kota Mojokerto. Masalah stunting, misalnya, masih menjadi momok yang berpotensi menghambat potensi generasi penerus. Stunting, atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, dapat menyebabkan dampak permanen pada perkembangan otak, kapasitas belajar, serta produktivitas di kemudian hari. Oleh karena itu, kehadiran SPPG Meri 439 tidak hanya sekadar merespons kebutuhan mendesak, tetapi juga merupakan upaya preventif yang proaktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara holistik.

Operasional SPPG Meri 439 dirancang untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan yang disajikan. Dapur ini dilengkapi dengan peralatan modern dan dikelola oleh tim profesional yang terdiri dari ahli gizi, juru masak, dan tenaga distribusi. Para ahli gizi bertugas menyusun menu harian yang variatif, lezat, dan kaya akan nutrisi esensial seperti karbohidrat kompleks, protein hewani dan nabati, lemak sehat, serta beragam vitamin dan mineral. Setiap bahan baku dipilih secara cermat dari pemasok lokal terpercaya, memastikan kesegaran dan standar kebersihan yang tinggi. Protokol sanitasi yang ketat diterapkan di setiap tahapan, mulai dari persiapan, pengolahan, hingga pengemasan dan distribusi, demi menjamin makanan yang sampai ke tangan anak-anak adalah makanan yang aman dan higienis.

Ning Ita juga menegaskan kesiapan penuh Pemerintah Kota Mojokerto untuk bersinergi dan berkolaborasi erat dengan pemerintah pusat dalam menyukseskan program nasional Makan Bergizi Gratis ini. Program ini, yang merupakan salah satu prioritas utama Presiden Republik Indonesia, diyakini akan menjadi katalisator penting dalam mencetak generasi unggul yang sehat dan cerdas, yang pada gilirannya akan menjadi tulang punggung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045. Berdasarkan hasil pemetaan dan analisis kebutuhan, Kota Mojokerto membutuhkan total 7 hingga 9 unit SPPG untuk dapat melayani seluruh anak-anak yang membutuhkan. Saat ini, dengan diresmikannya SPPG Meri 439, Kota Mojokerto telah memiliki enam unit SPPG yang beroperasi. Angka ini menunjukkan progres yang signifikan, namun kebutuhan untuk memperluas jangkauan layanan masih terbuka lebar.

Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, Pemkot Mojokerto telah mengambil langkah proaktif dengan menyampaikan tiga lokasi lahan aset milik pemerintah kota kepada pemerintah pusat. Lahan-lahan ini diusulkan untuk dimanfaatkan sebagai lokasi pembangunan SPPG berikutnya. "Saat ini, kami menunggu keputusan pemerintah pusat mengenai lahan mana yang akan segera dibangun untuk SPPG berikutnya," jelas Ning Ita, menunjukkan keseriusan dan upaya konkret Pemkot Mojokerto dalam mendukung program ini secara berkelanjutan. Proses koordinasi ini menjadi kunci untuk memastikan bahwa pembangunan fasilitas gizi dapat berjalan lancar dan tepat sasaran, sehingga lebih banyak anak di Mojokerto dapat merasakan manfaatnya.

Kepala SPPG Meri 439, Galuh Ajeng Bidasari, dalam kesempatan yang sama, memberikan detail operasional unit yang dipimpinnya. Ia menyampaikan bahwa SPPG Meri 439 setiap hari akan melayani 3.582 penerima manfaat. Para penerima manfaat ini berasal dari 11 sekolah yang tersebar di seluruh Kota Mojokerto, mencakup jenjang pendidikan dari TK hingga SMA. "Setiap hari kami akan melayani sekitar kurang lebih 3.582 penerima manfaat dari siswa TK hingga SMA sederajat," katanya, menyoroti skala layanan yang masif dan cakupan yang luas. Data ini menunjukkan bahwa program MBG tidak hanya menyasar anak usia dini, tetapi juga remaja, yang juga memiliki kebutuhan gizi tinggi untuk mendukung aktivitas belajar dan pertumbuhan fisik mereka.

Dampak dari program ini diperkirakan akan sangat luas. Selain langsung meningkatkan status gizi anak, makan bergizi gratis juga dapat meringankan beban ekonomi keluarga, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Orang tua tidak perlu lagi khawatir tentang penyediaan makanan bergizi untuk anak-anak mereka selama di sekolah, sehingga dapat mengalokasikan dana untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak. Dari sisi pendidikan, anak-anak yang tercukupi gizinya cenderung memiliki konsentrasi belajar yang lebih baik, energi yang lebih tinggi untuk berpartisipasi aktif di kelas, serta tingkat kehadiran sekolah yang lebih stabil. Ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan prestasi akademik dan kualitas pendidikan secara keseluruhan di Kota Mojokerto.

Lebih jauh, program Makan Bergizi Gratis ini juga diharapkan dapat menciptakan efek domino positif bagi perekonomian lokal. Dengan kebutuhan bahan baku yang besar, SPPG dapat menjalin kemitraan dengan petani, peternak, dan pemasok lokal lainnya. Hal ini akan mendukung perputaran ekonomi di tingkat daerah, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Keterlibatan masyarakat dalam program ini, baik sebagai pemasok maupun tenaga kerja, akan memperkuat rasa kepemilikan dan keberlanjutan program dalam jangka panjang.

Dengan diresmikannya SPPG Meri 439, Pemkot Mojokerto menunjukkan komitmen kuat dalam memperluas jangkauan program MBG, sehingga tumbuh kembang anak-anak semakin optimal. Harapannya, melalui inisiatif ini, generasi muda Kota Mojokerto akan tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, berdaya saing, dan siap menjadi bagian integral dari generasi emas Indonesia yang akan memimpin bangsa di masa depan. Program ini adalah manifestasi nyata dari visi pembangunan berkelanjutan yang menempatkan kesejahteraan dan masa depan anak sebagai prioritas utama. Ini adalah langkah maju yang monumental bagi Kota Mojokerto, sebuah investasi tak ternilai bagi masa depan yang lebih cerah.

Exit mobile version